Surat Yohanes yang Ketiga adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Merupakan
Surat yang ditujukan untuk melawan para pemimpin palsu
yang menganggu kehidupan jemaat.
Surat ini ditulis oleh "pemimpin jemaat" (Rasul
Yohanes) kepada seorang pemuka jemaat
yang bernama Gayus. Penulis
Surat ini memuji Gayus karena bantuannya kepada orang-orang Kristen lainnya. Ia juga memperingatkan Gayus terhadap seorang laki-laki bernama Diotrefes. Gayus dalam 3
Yohanes tidak diketahui secara jelas,
yang cukup jelas hanyalah ia memegang peranan penting dalam jemaat setempat.
Surat ini ditutup seperti 2
Yohanes. Dikirim salam dari teman-teman Gayus dan kepada sahabat-sahabat ditempat tinggal
yang isinya adalah bagaimana seharusnya hidup berjemaat.
Penulis
Surat 3
Yohanes sebetulnya merupakan sebuah kesatuan dengan
Surat 2
Yohanes. Pengarang
Surat ini menyebut dirinya penatua (3 Yoh 1). Sebutan penatua sebetulnya menunjuk pada dua kemungkinan:
Seorang anggota presbuterion
yang tak dikenal,
yang menggunakan sebutan itu dengan maksud tertentu dan tidak diketahui.
Seorang
yang oleh Papias, Irenaeus, dan Klemens (Clemens) disebut sebagai penjaga tradisi apostolik.
Waktu Penulisan
Surat ini diyakini ditulis antara tahun 60-65 M. Pendapat lain memberi perkiraan tahun 90-100.
Teks
Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
Sejumlah naskah kuno tertua
yang memuat bagian pasal ini adalah:
Codex Vaticanus (~ 325-350)
Codex Sinaiticus (~ 330–360)
Codex Alexandrinus (~400-440 M)
Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; terlestarikan: ayat 3-15)
Papirus 74 (abad ke-7; terlestarikan: ayat 6,12)
Surat yang hanya terdiri dari satu pasal ini dibagi atas 15 ayat.
Ayat-ayat terkenal
3
Yohanes 1:5: Saudaraku
yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing.
3
Yohanes 1:11: Saudaraku
yang kekasih, janganlah meniru
yang jahat, melainkan
yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.
Sifat dan Maksud
Surat Yohanes yang Ketiga memiliki permasalahan dan situasi
yang sama dengan
Surat 1
Yohanes dan 2
Yohanes. Dalam
Surat ini juga terdapat pengajar-pengajar palsu
yang mengajarkan ajaran
yang bertentangan dengan kekristenan. Dengan demikian,
Surat ini memiliki maksud untuk memperingatkan para pembacanya agar siap siaga menghadapi para pengajar sesat.
Muatan Teologi
= Mengambil Bagian Dalam Pekerjaan Gereja
=
Dalam
Surat ini, terdapat seorang tokoh
yang berperan yaitu
yang bernama Gayus. Sang penatua dalam
Surat ini memuji kebaikan Gayus sebagai contoh
yang patut ditiru. Dia menyatakan tindakan menolong para utusan gerejawi merupakan tindakan
yang seharusnya dilakukan seluruh umat Kristen. Dalam hubungan ini, yaitu menolong para utusan, Gayus telah mengambil bagian dalam pekerjaan untuk kebenaran.
Isi
Pendahuluan 1-4
Gayus dipuji 5-8
Diotrefes disalahkan 9-10
Demetrius dipuji 11-12
Penutup 13-15
Lihat pula
Injil
Yohanes
Surat 1
Yohanes
Surat 2
Yohanes
Yohanes (
Yohanes sang Penginjil)
Referensi
Pustaka tambahan
Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
Pranala luar
(Indonesia) Teks
Surat Yohanes yang Ketiga dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
Surat Yohanes yang Ketiga
(Indonesia) Referensi silang
Surat Yohanes yang Ketiga
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
Surat Yohanes yang Ketiga
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
Surat Yohanes yang Ketiga