Kabupaten Temanggung (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦠꦼꦩꦔ꧀ꦒꦸꦁ, Pegon: تماڠڬوڠ, translit.
Temanggung) adalah sebuah wilayah
Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kota
Kabupaten ini terletak di Kecamatan
Temanggung Kota.
Kabupaten Temanggung berbatasan dengan
Kabupaten Kendal di utara,
Kabupaten Semarang di timur,
Kabupaten Magelang di selatan, serta
Kabupaten Wonosobo di barat. Jumlah penduduk
Kabupaten ini per tahun 2022 mencapai 799.764 jiwa.
Geografi
Sebagian besar wilayah
Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan
Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalan Raya Parakan-Weleri menghubungkan
Temanggung dengan jalur pantura.
Untuk daerah yang berbatasan dengan
Kabupaten Semarang persisnya di Kecamatan Pringsurat, dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta.
Sejarah
Sejarah
Temanggung selalu dikaitkan dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan. Nama "Pikatan" sendiri dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah yang berada pada sumber mata air di desa Mudal Kecamatan
Temanggung. Di sini terdapat peninggalan berupa reruntuhan batu-bebatuan kuno yang diyakini petilasan raja Rakai Pikatan.
Sejarah
Temanggung asal mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk dusun Dunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran,
Temanggung pada bulan November 1983. Prasasti itu menggambarkan bahwa
Temanggung semula berupa wilayah kademangan yang gemah ripah loh jinawi di mana salah satu wilayahnya yaitu Pikatan.
Di sini didirikan Bihara agama Hindu oleh adik raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara, sedang rajanya adalah Rahyangta Rimdang (Raja Sanjaya) yang naik takhta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih). Oleh pewaris takhta yaitu Rake Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M, Bihara Pikatan memperoleh bengkok di Sawah Sima.
Jika dikaitkan dengan prasasti Gondosuli ada gambaran jelas bahwa dari Kecamatan
Temanggung memanjang ke barat sampai kecamatan Bulu dan seterusnya adalah adalah wilayah yang subur dan tenteram (ditandai tempat Bihara Pikatan).
Pengganti raja Sanjaya adalah Rakai Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M dan bertakhta selama kurang lebih 38 tahun. Dalam legenda Angling Dharma, keratin diperkirakan berada di daerah Kedu (Desa Bojonegoro). Di desa ini ditemukan peninggalan berupa reruntuhan. Di wilayah Kedu juga ditemukan desa Kademangan.
Pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Panunggalan yang naik takhta pada tanggal 1 april 784 dan berakhir pada tanggal 28 Maret 803. Rakai Panunggalan bertakhta di Panaraban yang sekarang merupakan wilayah Parakan. Di sini ditemukan juga kademangan dan abu jenazah di Pakurejo daerah Bulu.
Selanjutnya Rakai Panunggalan digantikan oleh Rakai Warak yang diperkirakan tinggal di Tembarak. Di sini ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid Menggoro dan reruntuhan Candi dan juga terdapat Desa Kademangan.
Pengganti Rakai Warak adalah Rakai Garung yang bertakhta pada tanggal 24 Januari 828 sampai dengan 22 Februari 847. Raja ini ahli dalam bangunan candi dan ilmu falak (perbintangan). Dia membuat pranata mangsa yang sampai sekarang masih digunakan. Karena kepandaiannya sehingga Raja Sriwijaya ingin menggunakannya untuk membuat candi. Namun Rakai Garung tidak mau walau diancam.
Kemudian Rakai Garung diganti Rakai Pikatan yang bermukim di
Temanggung. Di sini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III. Di samping itu banyak reruntuhan benda kuno seperti Lumpang Joni dan arca-arca yang tersebar di daerah
Temanggung. Di sini pun terdapat desa Demangan.
Dari buku sejarah karangan I Wayan badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan selaku raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah. Namun tidak berani untuk merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa selaku penguasa Kerajaan Syailendra.
Maka untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini Dyah Pramudha Wardani kakak raja Bala Putra Dewa dengan tujuan untuk memiliki pengaruh kuat di Kerajaan Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit dan senapati serta menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang.
Pada saat itu yang diberi kepercayaan untuk mengumpulkan upeti adalah Demang Gong yang paling luas wilayahnya. Rakai Pikatan menghimpun bala tentara dan berangkat ke Kerajaan Syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi untuk melakukan penyerangan.
Dalam penyerangan ini Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Dari nama demang dan wilayah kademangan kemudian muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi nama
Temanggung.
Catatan sejarah
Temanggung berasal dari:
Prasasti Wanua Tengah III, Berkala arkeologi tahun 1994 halaman 87 bahwa Rakai Pikatan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 855 M.
Prasasti Siwagrha terjemahan Casparis (1956–288), pada tahun 856 M Rakai Pikatan mengundurkan diri.
Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289–294), Balaputra dewa dikalahkan perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik takhta tanggal 27 Mei 855 M.
Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik takhta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.
Catatan di atas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi.
=
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda, Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan, dengan gelar Raden Tumenggung Aria Djojonegoro.
Setelah perang Diponegoro berakhir, dia kemudian memindahkan Ibu Kota ke
Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada beberapa hal;
Pertama, adanya pandangan masyarakat Jawa kebanyakan pada saat itu, bahwa Ibu Kota yang pernah diserang dan diduduki musuh dianggap telah ternoda dan perlu ditinggalkan.
Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai asal nama
Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan
Kabupaten Magelang, sehingga nama
Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi.
Mengingat hal tersebut, atas dasar usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, lewat residen Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan bahwa nama
Kabupaten Menoreh berubah menjadi
Kabupaten Temanggung. Persetujuan ini berbentuk Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 November 1834.
Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah
Kabupaten Dati II
Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI
Kabupaten Temanggung untuk mengadakan pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi
Kabupaten Temanggung.
Dari hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh Sejarawan, Budayawan dan Tokoh Masyarakat, ABRI, Rohaniwan, Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 November 1834 sebagai Hari Jadi
Kabupaten Temanggung.
Pemerintahan
= Daftar Bupati
=
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kabupaten Temanggung dalam tiga periode terakhir.
= Kecamatan
=
Kabupaten Temanggung terdiri dari 20 kecamatan, 23 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 769.843 jiwa dengan luas wilayah 837,71 km² dan sebaran penduduk 919 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kabupaten Temanggung, adalah sebagai berikut:
Seni-budaya
Temanggung memiliki seni dan budaya yang merupakan hasil adaptasi dipadukan dengan budaya asli. Seni pertunjukan kuda kepang (kuda lumping) yang berkembang di
Kabupaten Temanggung mengadaptasi kesenian. Selain kuda kepang juga berkembang seni terbangan/kemplingan di desa-desa, tarian topeng loreng/topeng ireng.
Temanggung juga memiliki cengkok pagelaran pewayangan khas yaitu dengan cengkok Kedu yang berbeda dari cengkok Jogja atau Solo. Budaya Nyadran atau mertideso atau bersih deso masih juga sering diadakan di desa-desa.
Pariwisata
= Galeri
=
= Rekomendari Tempat Wisata
=
Rejeban Plabengan Cepit Pagergunung, Upacara adat
Wana Wisata Jumprit yang terletak di Kecamatan Ngadirejo berupa taman rekreasi dan arena outbond keluarga, serta sumber mata air suci perayaan Waisak dengan rerimbunan pohon yang dihuni sekelompok primata (kera)
Monumen Meteorit di Desa Wonotirto Kecamatan Bulu
Desa Wisata Muncar Moncer, terletak di Muncar Kecamatan Gemawang yang terkenal dengan pengembangan budidaya kopi robusta. Mempunyai ikon pemukiman dengan hamparan terasering persawahan ala ubud yang dikelilingi perbukitan melingkar. Desa wisata ini meliputi:Curug Lawe Muncar, Makam Ki Ageng Sumo Maruto - Bukit Mbelang Sari di Mblawong Kulon, Makam Ki Sudimoro, Jembatan Sawah, Sekolah Kopi, dan Jembatan Gantung
Pikatan Waterpark di Desa Mudal Kecamatan
Temanggung
Curug Surodipo, merupakan air terjun tertinggi diukur dari puncak ke dasar di
Kabupaten Temanggung terletak di Desa Wisata Tawangsari kecamatan Wonoboyo
Kompleks Taman Kartini berupa taman rekreasi keluarga dilengkapi dengan kolam renang, serta dekat dengan area stadion Bumi Phala dan Perpustakaan Daerah terletak di Kelurahan Kowangan Kecamatan
Temanggung
Taman Pancasila, merupakan titik nol kilometer
Kabupaten Temanggung
Pesona Watu Layah dan Watu Angkrik, terletak di Desa Tlogopucang kecamatan Kandangan
Desa Wisata Ngropoh, sentra penghasil durian di
Kabupaten Temanggung biasa diselenggarakan di Embung Abimanyu terletak di Desa Ngropoh kecamatan Kranggan
Kompleks Alun-Alun
Temanggung yang dekat dengan Masjid Agung Darussalam, Pendopo Pengayoman, Taman Pengayoman, Gedung-Gedung Pemerintahan, serta area hiburan seperti bioskop
Wisata Alam Posong, terletak di Lembah Sindoro Desa Wisata Tlahab kecamatan Kledung, sekitar 20 km ke utara dari Kota
Temanggung.
Desa Wisata Traji, yang terkenal dengan Upacara Adat 1 Suro, kolam renang alam, serta Pekenlepen berupa Pasar Tradisional berbasis di kolam-kolam renang alam
Kota Pusaka Parakan, merupakan sentra bangunan cagar budaya dan adat istiadat di
Kabupaten Temanggung
Pasar Papringan Ngadiprono, merupakan pasar tradisional pionir dalam menyelenggarakan lingkungan penggerak ekonomi yang mengedepankan revitalisasi desa dan pemberdayaan masyarakat desa terletak di Desa Ngadiprono kecamatan Kedu
Prasasti Gondosuli di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu
Pinusan Sigrowong di kecamatan Kandangan
Sidempul Camping Ground berupa arena outbox dan berkemah serta merupakan tempat melihat matahari terbit yang terletak di Desa Bansari Kecamatan Bansari
Makam Ki Ageng Makukuhan di Kedu
Candi Pringapus di Desa Pringapus kecamatan Ngadirejo
Embung Kledung, merupakan waduk buatan yang diapit oleh gunung Sindoro dan gunung Sumbing
Pendakian gunung Sindoro via Kledung dan Bansari
Pendakian gunung Sumbing via Pagergunung dan Banaran
Pendakian gunung Prau via Wates
Pendakian gunung Kendil via dusun Sibajak Desa Canggal kecamatan Candiroto
Bukit Kembang Arum terletak di Desa Prangkokan kecamatan Bejen
Situs Liyangan, berupa kompleks Mataram Kuno dilengkapi dengan kolam renang alam berbentuk hati terletak di Desa Purbosari kecamatan Ngadirejo
Kledung Rest Area, taman wisata untuk sekadar beristirahat selama perjalanan jauh dengan panorama gunung Sumbing dan gunung Sindoro
Perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan Taman Doa yang berada di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Desa Ngemplak
Jembatan Sekrikil Parakan
Embung Bansari, Desa Pringapus, Bansari
Wisata Sunrise Sunset Botorono
Jembatan Sigandul, Kledung
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di
Kabupaten Temanggung :
RSUD
Temanggung, Tipe B terletak di Jl Gadah Mada 1A Walitelon
Temanggung
RS Kristen Ngesti Waluyo terletak di Wanutengah kecamatan Parakan
Temanggung
RSB Gunung Sawo II: Jl Gatot Subroto KM 2 Manding
Temanggung
RS PKU Muhammadiyah
Temanggung terletak di Jl Raya Kedu KM 2 Kalisat Campursari Bulu
Temanggung
Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas Bejen, Ngadirejo, Selopampang, dan Gemawang
Puskesmas Non Rawat Inap adalah Puskesmas Candiroto, Parakan, Traji (Parakan 2), Tretep, Wonoboyo, Kledung, Jumo, Kedu, Bulu, Kandangan, Kaloran, Tepusen (Kaloran 2), Kranggan, Pare (Kranggan 2), Tembarak,
Temanggung, Dharmarini (
Temanggung 2), Pringsurat, Rejosari (Pringsurat 2), Banjarsari (Ngadirejo 2), Tlogomulyo
Pendidikan
Perguruan tinggi di
Kabupaten Temanggung, yaitu:
Institut Islam Nahdlatul Ulama
Temanggung.
Akademi Keperawatan Alkautsar
Temanggung.
STIKES Ngesti Waluyo
Temanggung.
Untuk daftar Sekolah SD sederajat, SMP sederajat, dan SMA sederajat bisa dilihat pada Daftar Sekolah di
Kabupaten Temanggung
Media Massa
Kabupaten Temanggung memiliki sejumlah media massa, baik cetak, online, televisi dan radio yaitu:
Temanggung TV
TEMANGGUNGAREA.COM
Radio eRTe FM
Temanggung
Santika FM milik PCNU
Temanggung
Radio Shofar FM Listen Live–107.7 MHz FM
BEST FM
Temanggung
Radio DSS FM 91.9 MHz
Ofa Radio FM 101.5 MHz
Radio POP FM
Temanggung FM 103.1 MHz
Radio Komunitas Shofar
Temanggung FM 107.7 MHz
Suara Merdeka Kedu
Magekang Ekspres
Hariantemanggung.com
Temanggungdaily.com
Kabtemanggung.com
Temanggungan.com
Kabartemanggung.com
Transportasi
Kabupaten ini dilalui jalan lintas Semarang–Purwokerto, jalan Nasional dan jalan Provinsi menuju Pantura ke Kendal via Parakan.
= Transportasi Lain
=
Angkutan kota wilayah
Kabupaten Temanggung dan beberapa rute yang menghubungkan
Kabupaten Magelang dengan
Kabupaten Wonosobo
= Stasiun
=
Kabupaten Temanggung memiliki 4 stasiun di Jalur kereta api Secang–Parakan yang sudah berhenti beroperasi, diantaranya:
Stasiun Parakan
Stasiun Kedu
Stasiun
Temanggung
Halte Maron
Ekonomi
= Pertanian dan Industri
=
Temanggung adalah
Kabupaten yang mengandalkan sektor pertanian. Industri yang berkembang adalah industri yang mengolah dan mendukung pengolahan produk-produk pertanian. Industri yang menonjol adalah industri pengolahan kayu. Masyarakat
Kabupaten Temanggung sangat bergantung kepada iklim dan cuaca yang mendukung hasil panen Tembakau (
Temanggung bagian lereng Sindoro-Sumbing dan sebagian besar wilayah tengah dan selatan
Temanggung) sementara Kopi (dan sebagian kecil cengkih) adalah komoditas di wilayah utara
Temanggung. Berkembang juga sentra-sentra penjualan sayur mayur dan peternakan-peternakan ayam petelur.
= Pemimpin Daerah
=
Lihat Daftar Bupati
Temanggung
= Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
=
KH. Yacub Mubarok (Ketua MUI
Temanggung)
KH. Muhammad Furqon (Ketua Tanfidziyah PCNU
Temanggung)
Drs. KH. Asy’ari Muhadi (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Temanggung)
Drs. H. Nur Makhsun, M.S.I (Ketua BPP Institut Islam Nahdlatul Ulama
Temanggung)
Ahmad Sholeh (Ketua FKUB
Temanggung)
Bante Titak Sado (Pemuka Agama Budha)
= Seniman, Sastrawan, dan Budayawan
=
Ariem Christiawan alias Wawan TMG (Sound Engginering Republik Cinta Management)
Chamid Arang (Pelukis)
Dr. Rokhmad, M.S.I (Pelukis)
Djadoeg Djajakusuma
Didik Hadiprayitno, SST
Yudiono K.S.
Dhatu Rembulan (Selebgram, Istri Vokalis The Changcuters)
Titiek Puspa
Singgih Susilo Kartono,, kreator radio kayu Magno dan sepeda bambu Spedagi
Turonggo Seto Cepit Pagergunung (TSCP JOSS | Tari Tradisional)
= Politisi
=
Mohamad Roem
H. Sujadi Saddat
Muchamad Nabil Haroen
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A.
Agus Santosa
Denty Eka Widi Pratiwi, SE., MH
Adi Wibowo
Ir. Panggah Susanto, M.M.
= Akademisi dan Ilmuwan
=
Prof. Dr. H. Zaini Dahlan, MA
Agung H. Soehedi
dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.
Dr. H. Muh. Baehaqi, M.M. (Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama
Temanggung)
Tri Suraning Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kes (Akademi Keperawatan Alkautsar
Temanggung)
Prihanto, S.Kep., Ns., M.Kes. (Ketua STIKES Ngesti Waluyo)
Hamidulloh Ibda
= Atlet dan Olahragawan
=
Muhammad Yunus
Rosaria Yusfin Pungkasari
Budiyono (Juara Pertama Kejuaraan Nasional XC CliniC Paralayang 2019)
Tomy Eko Kartika (Ketua KONI
Kabupaten Temanggung)
Hari Fitriyanto ( Atlet panahan Barebow Indonesia )
= Ekonom dan Pengusaha
=
Siti Chalimah Fadjriah
Topek Budi Setyawan (HIPMI)
Temanggung)
= Tokoh Militer
=
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Tjokropranolo
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Kentot Harseno
Mayjen TNI (Purn) H. Tri Tamtomo, S.H.
Mayjen TNI Bangun Nawoko
Laksamana Pertama TNI Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si
Brigjen TNI (Purn) Suko Purwantoro, S.I.P., M.M., M.Sc.
= Tokoh Kepolisian
=
Jenderal Polisi (Purn) Drs Bambang Hendarso Danuri, Kapolri periode 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010.
Irjen Pol (Purn) Drs H. Andayono, Kapolda Kaltim periode 27 Agustus 2014 hingga 3 September 2015.
Irjen Pol (Purn) Dr Benny Josua Mamoto, S.H., M.Si. , Ketua Komisi Kepolisian Nasional periode 2020 hingga 2024.
Irjen Pol Suharyono, S.H., S.I.K., Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat periode 14 Oktober 2022 hingga saat ini.
Brigjen Pol Dr. Bakharuddin Muhammad Syah, S.H., S.I.K., M.Si. , Direktur Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas Polri.
Brigjen. Pol. Drs. Torik Triyono, M.Si
Olahraga
= Bola Voli
=
POP Cepit Pagergunung (Persatuan Olahraga Pemuda Cepit Pagergunung)
= Sepak Bola
=
Persitema
Temanggung , klub yang memang menjadi kebanggaan masyarakat
Kabupaten Temanggung ini berada di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2011–2014 Dan 2018–Sekarang berada di Liga 3 2020 Regional Jateng
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi