Tindik klitoris adalah
Tindik pada alat kelamin wanita yang ditempatkan langsung melalui kepala
klitoris (glans) itu sendiri. Penindikan ini relatif tidak umum karena berpotensi menyebabkan kerusakan saraf. Selain itu kebanyakan wanita mungkin menganggap
Tindik ini terlalu merangsang
klitoris, karena perhaisan
Tindik akan terus-terusan bersentuhan dengan
klitoris.
Tindik ini sering disalahartikan dengan
Tindik tudung
klitoris yang hanya menembus tudung yang menutupi kepala
klitoris. Pada
Tindik tudung
klitoris, perhiasan
Tindik hanya sesekali bersentuhan dengan area yang sensitif
klitoris, dan tidak bersentuhan terus-menerus dengan
klitoris.
Teknik
Tergantung pada anatomi individu,
Tindik klitoris, dapat diorientasikan baik secara vertikal maupun horizontal.
klitoris memiliki konsentrasi ujung saraf yang sangat tinggi dan seperti tindikan genital pria yang menembus kepala penis, tindikan
klitoris bisa sangat merangsang secara seksual ketika mengalami manipulasi lembut, atau getaran.
Piercer Elayne Angel menyatakan bahwa dari "sejumlah kecil wanita yang benar-benar menginginkan penindikan
klitoris (daripada penindikan tudung
klitoris yang lebih umum), 90 hingga 95 persen tidak dibuat sesuai untuk mengakomodasi perhiasan melalui kepala
klitoris." Wanita yang ditindik kepala klitorisnya harus memiliki
klitoris yang cukup besar untuk mencegah bergesernya atau copotnya perhiasan
Tindik karena ukuran perhiasan yang sedikit lebih tebal biasanya digunakan, untuk mencegah efek 'pemotong keju' jika
Tindik tersangkut pada pakaian, atau ditarik terlalu keras selama aktivitas seksual.
Tindik ini sebenarnya cukup jarang dilakukan, dan baru mulai populer akhir-akhir ini. Pada tahun 1989, penindik Jim Ward, diwawancarai oleh Andrea Juno di Modern Primitives, menyatakan "Saya telah berkecimpung dalam bisnis ini selama lebih dari 10 tahun dan saya belum melakukan lebih dari setengah lusin tindikan
klitoris langsung."
Referensi
Bacaan lanjutan
Modern Primitives. V. Vale, 1989. Re/Search Publications. ISBN 0-940642-14-X