Tindik telinga atau
Tindik kuping adalah
Tindik yang terdapat pada
telinga. Bagian dari
telinga yang lazim untuk ditindik ialah pada bagian cuping
telinga (bagian terbawah daun
telinga), tetapi bagian
telinga yang lain juga memungkinkan, meliputi sebagian besar tulang rawan yang membentuk daun
telinga, serta tragus (tonjolan di dekat lubang
telinga).
Tindik telinga dapat terjadi secara permanen (tidak menutup lagi) atau sementara (
Tindik dapat tertutup kembali).
Tindik tidak akan tertutup kembali apabila terbentuk fistula pada jaringan yang ditembus karena penindikan. Dibandingkan dengan cuping
telinga,
Tindik yang terdapat pada bagian tulang rawan
telinga cenderung untuk sembuh lebih lama.
Penindikan
Berbagai teknik dapat diterapkan untuk menindik
telinga, mulai dari pengerjaan sendiri dengan memanfaatkan barang-barang di rumah (seperti peniti dan jarum jahit), atau dilakukan secara profesional dengan menggunakan peralatan serta metode yang steril. Di kalangan penindik profesional, bagian
telinga yang akan ditindik pasti dibersihkan terlebih dahulu dengan disinfektan, kemudian ditandai dengan tinta. Kemudian jarum sekali pakai (jarum medis atau jarum kateter) akan ditembuskan pada bagian tersebut. Proses pemasangan perhiasan (terutama anting) dilakukan bersamaan dengan pelepasan jarum tersebut. Proses pembubuhan disinfektan dilakukan sekali lagi setelah perhiasan terpasang.
Alat
Tindik tembak, atau dalam bahasa Inggris disebut ear-piercing gun, pada mulanya dikembangkan oleh tenaga kesehatan, tetapi dengan beberapa modifikasi akhirnya terjual bebas di pasaran. Di kalangan penindik profesional, penggunaan alat
Tindik tembak sangat tidak disarankan. Desain alat
Tindik tembak yang lama dapat membawa risiko penyakit menular, dibandingkan dengan metode jarum sekali pakai yang dilakukan oleh para penindik profesional. Alat
Tindik tembak juga dinilai dapat menyebabkan penyumbatan sirkulasi darah pada jaringan kulit yang tertekan oleh alat tersebut, sehingga menyebabkan proses penyembuhan yang lebih lama, disertai pembengkakan.
Proses penyembuhan pascatindik memerlukan waktu yang berbeda-beda tergantung bagian
telinga yang ditindik. Pada umumnya, penindik profesional akan menyarankan pemakai untuk tidak melepas anting yang baru terpasang selama enam bulan bahkan satu tahun penuh, kecuali mengalami reaksi alergi atau penolakan dari tubuh. Anting yang dilepas sebelum genap masa penyembuhan biasanya menyebabkan
Tindik mengalami penutupan.
Jenis
= Cuping
=
Cuping
telinga (bahasa Inggris: Ear-lobe) adalah bagian
telinga yang lazim untuk ditindik; banyak suku dan kebudayaan yang mempraktikkan penindikan pada cuping
telinga, dan berlangsung sejak zaman kuno. Cuping
telinga juga merupakan bagian
telinga yang tidak mengandung tulang rawan, sehingga banyak aliran darah di sana. Akibatnya, luka karena keberatan anting atau perhiasan pada cuping
telinga juga lazim terjadi. Beberapa kebudayaan mempraktikkan pelebaran atau pemanjangan cuping
telinga untuk alasan penampilan (contohnya suku Dayak), dengan memasangkan subang atau anting yang cukup berat agar cuping
telinga menjadi melar.
= Heliks
=
Tindik heliks dibuat pada pinggiran daun
telinga, bagian yang dimulai dari atas cuping
telinga sampai
telinga bagian atas.
Tindik ini biasanya dibuat mengikuti alur lekukan pinggir daun
telinga yang disebut scapha (lekukan yang memisahkan heliks dengan anti-heliks). Pada umumnya proses penindikannya menggunakan jarum berdiameter kecil, dengan anting berbentuk bundar kecil, atau dengan barbel. Dua
Tindik heliks yang dihubungkan dengan satu anting yang sama—biasanya barbel berukuran panjang dan lurus—disebut
Tindik industrial.
= Conch
=
Tindik conch yang kenakan anting bundar dibuat sekilas mirip dengan heliks, tetapi lebih lebar. Jika
Tindik heliks dibuat dengan menembus lekukan Scapha di sepanjang Helix
telinga, maka
Tindik conch menembuskan jarum ke bagian cekungan di tengah-tengah daun
telinga (cekungan menuju lubang
telinga) yang disebut Concha. Anting atau perhiasan yang dikenakan biasanya berbentuk bundar.
Tindik conch menjadi populer di antara wanita muda pada dekade baru-baru ini, sebagai bentuk tren pemakaian banyak anting pada
telinga.
= Anti-heliks
=
Tindik anti-heliks atau snug dibuat pada bagian
telinga yang disebut "anti-heliks" (berseberangan/berlawanan dengan heliks). Meskipun secara anatomi antiheliks memanjang sampai lekukan di atas
telinga yang disebut fossa triangularis,
Tindik pada bagian tersebut memiliki nama yang berbeda, yaitu Rook.
= Industrial
=
Tindik industrial adalah dua
Tindik heliks yang dihubungkan dengan satu batang anting (umumnya barbel) lurus. Dalam Dialek British,
Tindik ini disebut Scaffolding piercing, secara harfiah berarti "
Tindik perancah", "
Tindik steger", atau "
Tindik penunjang". Pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1990-an oleh Erik Dakota, bersamaan dengan
Tindik Rook dan Daith.
= Rook
=
Rook, dalam konteks
Tindik telinga, adalah
Tindik yang dibuat di pinggir cekungan
telinga atas (bagian berbentuk "Y") yang disebut Fossa Triangularis, tepatnya pada tonjolan bawahnya yang disebut Inferior Crus.
Tindik ini pertama kali dibuat dan dipopulerkan oleh penindik profesional Erik Dakota.
= Tragus
=
Tindik tragus adalah
Tindik yang dibuat dengan menembus tragus, suatu tonjolan tulang rawan yang terletak sejalur dengan lubang
telinga. Menurut BBC,
Tindik ini mulai lazim sekitar tahun 2005. Biasanya
Tindik di bagian ini tidak begitu sakit, karena sedikitnya ujung syaraf yang terletak pada tragus, tetapi bunyi yang dapat terjadi karena
Tindik ini mungkin dapat menimbulkan ketidaknyamanan karena letaknya yang sejajar dengan lubang
telinga.
= Daith
=
Daith adalah
Tindik yang dibuat pada bagian
telinga yang disebut Crus of the Helix, yaitu suatu tonjolan tulang rawan melengkung yang letaknya di atas tragus.
Tindik ini pertama kali dinamai demikian oleh seorang wanita Yahudi, klien penindik profesional Erik Dakota. Awalnya ia menamai
Tindik ini "da'at", artinya "pengetahuan" dalam bahasa Ibrani (bahasa Ibrani: דעת [ˈdaʕaθ]). Sebab, seorang penindik profesional perlu memiliki pengetahuan untuk berhasil membuat
Tindik di bagian tersebut.
Sisi kesehatan
Risiko kesehatan atau efek samping yang ditimbulkan karena penindikan cuping
telinga biasanya ada tetapi tidak berbahaya, biasanya karena proses penindikan yang benar serta memperhatikan kebersihan. Suatu penelitian menunjukkan bahwa 35% orang yang memiliki
Tindik telinga mengalami satu komplikasi atau lebih, termasuk infeksi ringan (77% titik penindikan mengalami komplikasi), reaksi alergi (43%), keloid (2,5%), dan kulit robek (2,5%). Komplikasi yang umumnya dikaitkan dengan penindikan
telinga meliputi: pembengkakan, keloid, kulit robek, dan potensi perubahan warna kulit.
Tindik telinga merupakan suatu faktor risiko yang signifikan terhadap alergi nikel pada perhiasan. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penindikan
telinga anak muda dengan kemunculan alergi yang mengikutinya.
Banyak penyebab terjadinya infeksi setelah penindikan
telinga. Salah satu penyebab yang biasa terjadi ialah: seseorang mengganti anting/perhiasannya terlalu dini setelah ditindik. Menurut American Medical Association, jangka waktu yang tepat untuk mengganti atau melepas anting dari tindikan baru ialah tiga minggu, untuk mengurangi risiko infeksi. Pemakaian jarum
Tindik sekali pakai sangat disarankan untuk mencegah penularan penyakit yang patogennya mengalir dalam darah, seperti hepatitis dan HIV.
Lihat pula
Modifikasi tubuh
Anting
Referensi