- Source: Tunipasulu
Karaeng Tunipasuluq merupakan raja ketigabelas Gowa menggantikan ayahnya, Tunijalloq. Oleh tumabicara butta Karaeng Matoaya, Tunipasuluq diangkat sebagai raja Gowa tiga malam setelah kematian ayahnya akibat serangan amuk di atas kapal saat memimpin armada Makassar.
Tunipasuluq dikenal memimpin dengan tangan besi; pada masa pemerintahannya, imigran Melayu dan para bangsawan Gowa-Tallo melarikan diri dari Makassar sebab kezalimannya. Kekuasaannya ditumbangkan setelah dua tahun memimpin, dan ia diasingkan ke Buton. Dalam perjalanannya setelah diasingkan, ia tercatat pernah menyinggahi Luwu dan masuk Islam di sana.
Karaeng Matoaya mengangkat saudara Tunipasuluq, I Manngarangi (kelak menjadi Sultan Ala'uddin) yang masih berusia tujuh tahun, sebagai penerus Tunipasuluq, meski secara de facto jabatan raja Gowa dirangkap oleh Karaeng Matoaya hingga I Manngarangi mencapai usia dewasa. Tunipasuluq sendiri meninggal pada tanggal 5 Juni 1617 di Buton.
Referensi
= Daftar pustaka
=Cummings, William P. (1 Januari 2007). A Chain of Kings: The Makassarese Chronicles of Gowa and Talloq. KITLV Press. ISBN 978-9067182874.
Kata Kunci Pencarian:
- Tunipasulu
- Tunijallo
- Karaeng Matoaya
- Ala'uddin dari Gowa
- Sejarah awal Gowa dan Tallo
- Kesultanan Gowa
- Perang Tellumpoccoe
- Kesultanan Tallo
- Sejarah Kabupaten Maros
- Muhammad Jalaluddin Syah III
- Kingdom of Tallo
- Sultanate of Gowa