Wanua Waru (Ejaan Van Ophuijsen: Wanoe Waroe; Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨓᨊᨘᨕ ᨓᨑᨘ, transliterasi:
Wanua Waru) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Mallawa, Kabupaten
Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa
Wanua Waru berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa
Wanua Waru memiliki luas wilayah 21,22 km² dan jumlah penduduk sebanyak 1.567 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 73,85 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun
Wanua Waru. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros
Maros–Bone. Dalam sejarahnya masa silam,
Wanua Waru merupakan salah satu dari tujuh wilayah distrik dari Konfederasi Lebbo Tengae atau Persekutuan Pitu Bila-Bila.
Sejarah
Saat ini Desa
Wanua Waru terbagi atas tiga dusun, yaitu Dusun
Wanua Waru, Dusun Langi, dan Dusun Tanete. Walaupun begitu, Desa
Wanua Waru memiliki sejarah yang tak singkat.
Wanua Waru dalam bahasa Bugis:
Wanua berarti "perkampungan, kampung" dan Waru merupakan sebutan untuk sebuah pohon Waru. Jadi
Wanua Waru adalah perkampungan yang ditumbuhi pohon Waru. Pohon Waru itu seperti buah hati, sebutan ini juga dalam bahasa bugis disebut daun paru. Pohon jenis ini tumbuh di
Wanua Kampung Bugis. Pohon Waru ini kulitnya sebagai pengikat padi dan dan daunnya sebagai pembungkus lontong. Dari sinilah nama kampung
Wanua Waru berawal dan saat ini menjadi salah satu dusun di Desa
Wanua Waru. Dusun
Wanua Waru sendiri terdiri atas enam wilayah, yaitu
Wanua Bugis, Galunge, Batu Massong, Lappo Batu, Temmajera, dan Kacicu.
Adapun nama Dusun Langi dalam bahasa Bugis merupakan sebuah pohon yang berwarna hijau berbintik-bintik kuning dan putih. Pohon ini tumbuh di atas gunung yang tinggi (dalam sebutan bahasa Bugis disebut Bulu Langi). Nama Langi diberikan oleh nenek moyang zaman dahulu ketika melihat sebuah pohon bernama Langi. Alkisah semua penduduk kampung
Wanua Bugis berdatangan mengupas kulitnya yang tumbuh ditempat itu untuk dipakai mencuci rambut sebagai pengganti sampo yang dalam bahasa Bugis disebut Mallangi. Wilayah Dusun Langi terdiri atas beberapa kampung
Wanua Bugis, yaitu Lappa Warue, Amassangeng, Lompo, dan Latebbu.
Salah satu dusun di Desa
Wanua Waru bernama Tanete yang dalam bahasa Bugis merupakan sebutan untuk Bulu (Gunung)/Tanete. Gunung tersebut dipisahkan oleh dua sungai, yaitu Sungai Mattekoe dan Sungai Calanro. Sehingga menjadi perantara dalam bahasa Bugis yang disebut Pa'baeng-Baeng atau perbatasan antara Gattareng Matinggi dan
Wanua Waru. Ada pula sebutan lainnya, yaitu Mattau Walie atau Airnya Lao Wali. Alkisah, dari sinilah warga kampung
Wanua Bugis memberikan nama Kampung Tanete karena Salo (sungai) Wali-wali.
Wanua Waru terdiri dua arti
Wanua berarti kampung (pemukiman), Waru berarti bersahaja juga dapat diartikan tolak bala, Makkawaru arti dalam bahasa Bugis mattula'bala, asal mula
Wanua Waru diambil dari nama pohon yang banyak tumbuh secara alami, yakni pohon Waru, pohon Waru tersebut banyak manfaatnya pada zaman dulu hingga sekarang terutama dalam acara ritual adat masyarakat setempat disamping itu masyarakat juga menggunakan sebagai pembungkus yang dikenal dengan doko'-doko', doko'-doko' arelle atau doko'-doko' benni' sebuah sebutan dan nama makanan khas orang
Wanua Waru zaman lampau.
Menurut sejarah
Wanua Waru sudah mengenal yang namanya kerajaan Sombae ri Gowa, Mangkaue ri Bone dan Pajung ri Luwu.
Wanua Waru pada saat itu diberikan hak otonomi untuk mengatur daerahnya sendiri dalam bahasa Bugis setempat disebut matoro'i kamponna. Adapun struktur pemangku
Wanua (kampung) ketika itu yang terdiri dari 5 gelar sebagai berikut:
Arung
Daeng Matongeng
Gella
Pong panua
Topabbicara
Kelima pemangku
Wanua tersebut mempunyai tupoksi masing-masing yang merupakan satu kesatuan tak terpisahkan. Kelima pemangku
Wanua memegang peranan penting dalam kegiatan adat dan kemasyarakatan, seperti dalam penentuan waktu mappano'bine, appabottingeng/pammulang tau, attampungeng/paccapureng tau, mangade, mabbakkang, dan sebagainya.
Wilayah perkampungan di wilayah
Wanua Waru memiliki makna tersendiri:
Temmajera
Wanua yang memiliki makna masyarakatnya pantang menyerah dalam segala hal.
Kacicu asal mulanya adalah hutan yang ada guanya dengan dihuni banyak burung kecil, kacicu arti bahasa lokalnya (bahasa Bugis) baiccu artinya kecil.
Lappo Batu, lappo artinya tumpukan dan batu artinya batu, lappo batu artinya tumpukan batu yang dibuat masyarakat yang tujuannya sebagai benteng dan senjata yang dipersiapkan yang sewaktu-waktu jika musuh menyerang.
Batu Massong artinya hamparan batu yang lebar yang difungsikan masyarakat mengeringkan hasil bumi setelah panen.
Tanete artinya mattau walie, mattau artinya masyarakat dan walie artinya dua sisi maksudnya adalah masyarakat tersebut dalam melaksanakan ritual adat bisa ikut ke gattareng juga bisa ikut ke
Wanua Waru.
Lappawarue terdiri atas kata lappa artinya tanah yang datar dan warue artinya pohon waru disertai mata air. Sebelum menjadi kampung, Lappawarue adalah tempat pertemuan orang Mallawa dan orang pendatang.
Desa
Wanua Waru awalnya masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Camba, namun pada tanggal 23 mei 1992 desa ini masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Mallawa yang dimekarkan menjadi kecamatan baru. Pemekaran wilayah tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1992 Pasal 6 Ayat 1 & 2.
Kondisi geografis
= Batas wilayah
=
Desa
Wanua Waru memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Kondisi demografis
= Topografi
=
Desa
Wanua Waru terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 700 mdpl.
= Orbitrasi
=
Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa
Wanua Waru adalah sebagai berikut:
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Ladange): 14 km
Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 75 km
Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 105 km
= Jumlah penduduk
=
Desa
Wanua Waru memiliki luas 21,22 km² dan penduduk berjumlah 1.760 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 82,94 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa
Wanua Waru pada tahun tersebut adalah 108,78. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 108 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa
Wanua Waru dari tahun ke tahun:
Pemerintahan
= Pembagian wilayah administrasi
=
Dusun
Desa
Wanua Waru memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V berupa dusun sebagai berikut:
Dusun Langi
Dusun Tanete
Dusun
Wanua Waru
Kampung Batu Massong
Rukun warga
Desa
Wanua Waru memiliki 3 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
RW TBA
RW TBA
RW TBA
Rukun tetangga
Desa
Wanua Waru memiliki 10 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
= Daftar kepala desa
=
Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa
Wanua Waru dari masa ke masa:
Indeks desa membangun
Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa
Wanua Waru mendapatkan raihan nilai 0,6362 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Mallawa, Kabupaten
Maros.
Desa wisata
Leang Panninge
Gua Liang Panning atau dikenal pula dengan gua kelelawar adalah salah satu gua yang terkenal di Sulawesi. Letaknya di Dusun Lappa Warue, desa
Wanua Waru kecamatan Mallawa Kabupaten
Maros Sulawesi Selatan. Gua ini terletak di bawah jalan, sehingga bila mobil melintas diatas gua suaranya terdengar di dalam gua. Dengan ukuran yang cukup luas bagaikan stadion sepak bola. Karena terdiri dari dua susun atau bertingkat dua. Gua ini sudah dikunjungi oleh banyak wisatawan dari berbagai daerah, mulai dari Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai dan dari wisatawan lain yang ada di Sulawesi Selatan. Gua ini dihuni oleh ribuan kelelawar, dengan sungai di bagian bawah, ini menjadi sangat menarik. Konon katanya gua ini dahulu dijadikan sebagai tempat menyusun strategi perang dan sebagai tempat peristirahatan. Hingga saat ini banyak wisatawan yang sering bermalam di gua ini. Di dalam gua dan di luarnya banyak bentuk bentuk yang menarik. Jika memandangi dan memasuki gua ini perasaan akan terasa nyaman.
Leang Panninge hingga saat ini telah dikembangkan baik menjadi wisata edukasi sejarah, geologi, arkeologi, maupun wisata petualangan susur gua. Mulai dari jalan menuju gua ini telah dibeton dan fasilitas penginapan telah ada sekitar gua ini.
APBD desa
= Tahun 2020
=
Pendapatan: Rp 2.297.869.000,00
Belanja: Rp 2.335.844.246,00
Pendidikan
= Daftar sekolah
=
KB Pelangi, Dusun Langi
TK Nur Andriani
Wanua Waru, Dusun
Wanua Waru
UPTD SD Negeri 164 Inpres Lappawarue, Kampung Lappawarue Dusun Langi
UPTD SD Negeri 237 Labongke, Kampung Labongke
UPTD SD Negeri 85
Wanua Waru, Dusun
Wanua Waru
UPTD SMP Negeri 27 Satap Lappawarue, Kampung Lappawarue Dusun Langi
Organisasi kemasyarakatan
Karang Taruna Desa
Wanua Waru
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa
Wanua Waru
Infrastruktur
Jalan pintas menuju objek wisata Leang Panninge
Villa Besse Leang Panning
Penghargaan dan prestasi
Piagam penghargaan dari Kemenparekraf RI sebagai Peserta Desa Binaan Kemenparekraf RI pada ajang ADWI 2021 (30 Juli 2021)
Piagam penghargaan dari Pemkab
Maros sebagai Desa dengan Pengembangan Pariwisata Terbaik di Kabupaten
Maros Tahun 2022 (12 Februari 2022)
Galeri
Lihat pula
Kecamatan Mallawa
Leang Panninge
Daftar tempat wisata di Kabupaten
Maros
Daftar tempat wisata di Sulawesi Selatan
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs Web Resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten
Maros
(Indonesia) Situs Web Resmi Pemerintah Kabupaten
Maros
(Indonesia) Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri RI