Wawan Juniarso (lahir 30 Juni 1972 dengan nama Setyawan
Juniarso Abipraja) adalah seorang musisi dan penabuh drum berkebangsaan Indonesia yang merupakan pendiri dan penabuh drum pertama grup band Dewa 19. Ia adalah putra dari guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Soedjono Abipraja dan Sulistyaningsih.
Karier
Wawan merupakan salah satu pendiri dan drumer pertama Dewa 19 dari tahun 1986 sejak di sekolah SMP Negeri 6 Surabaya bersama Ahmad Dhani, Erwin Prasetya, Andra Juniadi Ramadhan, dan huruf "W" dari nama "band" tersebut merupakan akronim namanya. Pada tahun 1987
Wawan mengundurkan diri dari Dewa. Nama Dewa pun diganti menjadi Down Beat, mulai dari Ari Sudono, Rizky Noviar, hingga Salman Harroen pernah menjadi drumer dari Down Beat. Kemudian, pada saat kelas 2 di SMA Negeri 2 Surabaya, teman sebangkunya, Harun Nurasyid menawarkan akan membiayai produksi rekamannya.
Wawan mengumpulkan semua personel Dewa (Dhani, Erwin, dan Andra) untuk menghidupkan "band" mereka terdahulu. Dhani, Erwin, dan Andra sempat kebingungan untuk masalah vokalis. Akhirnya,
Wawan menyebut nama Ari Lasso yang dikenalnya sejak sekolah dasar di SD Negeri PUJA 1 (Pucang Jajar) Surabaya. Ari Lasso dan
Wawan juga pernah satu kelas dan satu grup "band" sejak duduk di kelas 1 SMA Negeri 2 Surabaya hingga peluncuran album Dewa 19 (1992).
Wawan hengkang dari Dewa 19 pada tahun 1994, setelah menyelesaikan tujuh lagu di album kedua Format Masa Depan untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, lagu-lagu itu akhirnya dihapus oleh Dhani dan mengantikan posisi pemain drum oleh "additional drummer", yaitu Ronald Fristianto (eks drumer GIGI dan Dr.PM) dan Rere Reza (drumer Grass Rock).
Wawan memegang komitmen dan prinsip, pendidikan itu nomor satu. Pada saat itu,
Wawan kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya, Erwin di jurusan arsitektur, Andra di jurusan desain interior, dan Ari di Fakultas Ekonomi, sedangkan Dhani tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Selain Dewa 19,
Wawan juga pernah membentuk "band" sebagai drumer pertama di "band" Phytagoras yang pernah menjadi 10 besar di Festival Rock Indonesia Log Zelebour ke-6, kemudian "band" Outsider bersama Ari Lasso dan Piyu, saat mereka masih duduk di bangku SMA Negeri 2 Surabaya.
Tahun 1992, Dewa 19 menjadi "band" papan atas lewat album Dewa 19 dan memiliki "hits single" yang selalu tayang video klipnya, yaitu lagu "Kangen (Ku Akan Datang)". Dewa 19 menjadi idola sekaligus "trendsetter" pada era itu. "Band" lain mulai bermunculan, seperti Bayou, DWIPA, Protonema, sampai Fifty-Fifty. Posisi
Wawan di Dewa 19 resmi diisi oleh Ronald dan Rere sebagai drumer rekaman pada dua album Format Masa Depan (1994) dan Rere pada album Terbaik Terbaik (1995), sebelum akhirnya digantikan oleh Wong Aksan pada album Pandawa Lima (1997). Kemudian, posisi Aksan digantikan oleh Tyo Nugros pada album Bintang Lima (2000), sedangkan Erwin yang telah sembuh, sempat kembali dengan ke grup pada album Cintailah Cinta (2002).
Pada tahun 1994,
Wawan bersama kawan-kawannya membentuk "rock band" bernama DWIPA dengan album pertama "Maaf" (1995). Meskipun DWIPA mampu menjadi top radio pada sekitar bulan Desember 1995, tetapi hanya mampu membuat album pertama sekaligus terakhir dan bertahan dengan single "Maaf". Bersama Erwin Prasetya,
Wawan membentuk grup musik baru bernama Matadewa bersama Yudha Prasetyo (mantan gitaris Romeo).
Perjalanan
Wawan sebagai manajer bermula saat dirinya menggawangi Padi. Petualangannya sebagai manajer "band" berlanjut ketika dirinya bertemu dengan Johannes Pudji Adi Andaya alias Puput, yang merupakan manajer NTRL (dulu bernama Netral) dan Romeo Band. Puput kemudian menawari
Wawan untuk menjadi road manajer bagi NTRL dan Romeo Band. Tidak hanya itu,
Wawan juga terlibat dalam proses rekaman sejumlah lagu NTRL.
Di sela-sela menggawangi Netral,
Wawan sempat memanajeri Stinky yang saat itu masih diperkuat Andre Taulany. Dalam rentang waktu yang sama,
Wawan juga mendapat tawaran dari Ari, sound engineer Naif untuk menukangi "band" tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ia menjadi seorang manajer dari grup musik The Fly, penyanyi cilik Tegar, Indah Kusuma, dan masih banyak artis-artis lainnya. Kemudian,
Wawan Juniarso bersama Alfas Hermansyah (orang yang menemukan Tegar) mendirikan PT Negri Diawan "(Label & Artis Management)".
Referensi
Diskografi
•Dewa19 (1992)