Yamal LNG adalah pabrik gas alam cair (
LNG) yang mulai dioperasikan pada tahun 2017 dan terletak di Sabetta, timur laut Semenanjung
Yamal, Rusia.
Proyek ini diperkirakan memakan biaya US$27 miliar.
Pabrik
LNG Yamal memiliki tiga kilang dengan kapasitas total 16,5 juta ton/tahun bila beroperasi penuh. Kilang pertama beroperasi pada akhir 2017 dan seluruh kilang dapat beroperasi penuh pada tahun 2021. Pabrik
LNG kedua bernama Arctic
LNG 2 juga diusulkan di sebelah timur Sabetta, dekat Semenanjung Gydan, di seberang muara sungai Ob.
Pabrik ini dirancang dan dibangun oleh konsorsium Technip & JGC Corporation dan Chiyoda. Selain pabrik gas alam cair, proyek ini juga mencakup pembangunan pelabuhan, bandar udara, dan pembangkit listrik. Pembangkitnya dibangun oleh Technopromexport, sedangkan turbinnya dibangun oleh Siemens. Pembangkit ini rencananya memiliki kapasitas 282 MW dan dijadwalkan beroperasi tahun 2018. Pembangunan fasilitas pelabuhan dimulai bulan September 2013.
Sebagian besar pasokan pabrik
LNG ini berasal dari ladang gas Yuzhno-Tambeyskoye. Pasar ekspor utama gas alam cairnya adalah Tiongkok. Gas alam cair akan dikirim ke negara-negara Asia lewat Rute Timur Laut. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering membangun enam belas tanker gas es dwifungsi Arc7 untuk proyek ini. Kapal-kapal tanker tersebut akan disewa dan dioperasikan oleh Sovcomflot.
Proyek ini dikembangkan oleh JSC
Yamal LNG. Novatek memegang 50,1% saham perusahaan, Total S.A. dan CNPC masing-masing memegang 20%, dan Silk Road Fund Tiongkok memegang 9,9%. Direktur pelaksana perusahaan ini adalah Gleb Luxemburg.
Pada September 2014, Evgeny Kot diangkat sebagai CEO
Yamal LNG.
Proyek alternatif bernama
Yamal LNG juga diusulkan oleh Gazprom. Pada November 2008, Gazprom mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan daftar mitra potensial untuk pabrik
LNG dalam proyek
Yamal. Meski isinya dirahasiakan, Gazprom menyebutkan bahwa ExxonMobil dan ConocoPhillips masuk daftar tersebut. Royal Dutch Shell, Repsol YPF, dan Petro-Canada juga disebutkan sebagai mitra potensial.
Kapal LNG pemecah es
Yamal LNG telah memesan 15 kapal tanker
LNG/pemecah es untuk mengekspor gasnya. Setiap kapal dirancang untuk beroperasi sepanjang tahun dari Semenanjung
Yamal dan memecah es setebal 2,5 meter. Kapal-kapal tersebut disewa oleh
Yamal LNG dari empat perusahaan: Sovcomflot, satu kapal; MOL, tiga kapal; Dynagas, lima kapal; dan Teekay, enam kapal.
Kapal pemecah es pertama, Christophe de Margerie, berlayar dari Norwegia ke Korea Selatan melewati Rute Laut Utara selama 19 hari pada bulan Agustus 2017.
Referensi
Pranala luar
Situs web resmi