2 Tawarikh 30 (atau II
Tawarikh 30, disingkat 2Taw
30) adalah bagian dari Kitab
2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").
Teks
Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
Pasal ini terdiri dari 27 ayat.
Berisi riwayat raja Kerajaan Yehuda: Hizkia putra raja Ahas.
Waktu
Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 716 SM.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
2 Tawarikh 30:1–4 = Hizkia merencanakan perayaan Paskah pada bulan kedua
2 Tawarikh 30:5–11 = Penyiaran maklumat ke seluruh Israel
2 Tawarikh 30:12–23 = Hizkia dan rakyat merayakan Paskah
2 Tawarikh 30:24–27 = Perayaan tujuh hari tambahan
Ayat 2
Raja bersama-sama para pemimpin dan seluruh jemaah di Yerusalem merancangkan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua,
Menurut perintah Allah kepada Musa, Paskah seharusnya dirayakan pada bulan pertama, tetapi berdasarkan alasan pada
2 Tawarikh 30:3 Hizkia dan rakyat merayakannya pada tahun itu pada bulan kedua.
Ayat 3
Karena mereka tidak dapat merayakannya pada waktunya, sebab para imam belum menguduskan diri dalam jumlah yang cukup dan rakyat belum terkumpul di Yerusalem.
Ayat 8
Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.
Hizkia menekankan empat kebenaran mengenai pertobatan sejati.
Umat Allah harus kembali kepada-Nya dengan keinginan untuk meninggalkan dosa dan mengakui Dia sebagai Tuhan jikalau mereka ingin mengalami perkenan-Nya (ayat
2 Tawarikh 30:6–8). Allah tidak akan kembali dan memberkati umat-Nya selagi mereka senang dengan dosa (Hosea 5:4,15).
Umat Allah harus kembali kepada-Nya dengan maksud yang tulus untuk menaati perintah-perintah-Nya. Jika umat Allah tidak meninggalkan cara-cara dunia yang berdosa dan mengejar kemurnian hati dan ketaatan kepada firman-Nya, Allah akan mendatangkan malapetaka dan kebinasaan atas mereka dan keluarga (lihat ayat
2 Tawarikh 30:7; Matius 5:13).
Umat Allah harus kembali kepada-Nya dalam penyerahan, penyembahan, dan pelayanan jikalau mereka harap untuk lolos dari murka-Nya yang menyala-nyala terhadap dosa. Istilah "serahkan dirimu kepada Tuhan" secara harfiah berarti "berikanlah tangan kepada Tuhan". Tangan diberikan sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan mutlak kepada Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar (bandingkan
2 Raja–raja 10:15; Ezra 10:19; Yehezkiel 17:18).
Umat Allah harus kembali kepada-Nya di dalam doa yang tak berkeputusan jikalau mereka hendak mengalami kembali kasih karunia dan belas kasihan-Nya (ayat
2 Tawarikh 30:9,19–20,27;
2 Tawarikh 14:4).
Referensi
Lihat pula
Kerajaan Yehuda
Paskah Yahudi
Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 12, Imamat 17, Bilangan 28,
2 Tawarikh 31.
Pranala luar
(Indonesia) Teks
2 Tawarikh 30 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
2 Tawarikh 30
(Indonesia) Referensi silang
2 Tawarikh 30
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
2 Tawarikh 30
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
2 Tawarikh 30