Areng Widodo (14 Desember 1956 – 31 Oktober 2019) adalah seorang musikus dan komponis Indonesia kelahiran Yogyakarta yang berasal dari Salatiga.
Riwayat Hidup
Sebelum terjun ke dunia musik, Ia telah terjun ke dunia kesenian melalui Bengkel Teater (kelompok teater pimpinan W.S. Rendra). Bahkan ia diharuskan mempelajari tarian Jawa dan gamelan ketika masih kecil. Pada dekade 1970-an, ia bergabung dengan beberapa kelompok musik rock antara lain Voodoo Child dari Semarang dan Golden Wings dari Palembang.
Meski pada waktu itu lagu belum populer,
Areng mulai berkenalan dengan studio rekaman. "Boleh dikatakan kami lah yang termasuk pertama merekam lagu rock dalam kaset," kata
Areng, dikutip dari Harian Kompas, 25 November 1990. Pada tahun 1980,
Areng menghasilkan satu paket musik untuk kaset Achmad Albar, Dunia Huru Hara. Ia juga menciptakan lagu Syair Kehidupan yang berhasil melambungkan nama Ahmad Albar. Tak hanya itu, lagu karangannya yang lain dengan judul Jarum Neraka, oleh banyak pengamat dianggap berhasil mengorbitkan Nicky Astria. Pada 1981,
Areng dipercaya menjadi penata musik di film "Tujuh Wanita". Hingga awal tahun 1990, sudah ada 18 film yang menggunakan musik
Areng.
Di dalam hal musik rekaman, ia mengagumi Ian Antono. Sementara, dalam hal musik film, ia mengagumi sosok Idris Sardi dan Harry Roesli. "Ketika Mas Idris Sardi memperoleh Citra untuk musiknya dalam film Pacar Ketinggalan Kereta, saya mendatanginya memberi selamat," kata
Areng. "Pada waktu itu, katanya, 'Ini yang namanya
Areng? Kamu tidak hebat, tapi juga tidak jelek. Yang saya suka, kamu membuat musik tidak seperti saya atau yang lainnya. Tahun depan pasti kamu yang menang'," sambungnya. Kata-kata Idris Sardi tersebut memacu
Areng untuk bermusik lebih baik. Ia berhasil merebut Piala Citra lewat film Jangan Renggut Cintaku pada 1990.
Filmografi
= Film
=
Lihat pula
Joseph S. Djafar
Andi Rianto
Dwiki Dharmawan
Iwang Modulus
Chossy Pratama
Referensi
(Indonesia) Profil
Areng Widodo
Pranala luar