Art Jog adalah festival, pameran, dan pasar seni rupa kontemporer yang digelar secara tahunan.
Art Jog digelar di lokasi Taman Budaya Yogyakarta (sampai tahun 2015), dan sejak tahun 2016 bertempat di Jogja National Museum (JNM) .[2] [3] Acara ini pertama kali diadakan pada tahun 2008 dengan nama Jogja
Art Fair yang merupakan rangkaian acara Festival Kesenian Yogyakarta XX. [4][5][6] Pada tahun 2009 Jogja
Art Fair tidak lagi menjadi bagian dari Festival Kesenian Yogyakarta dan pada tahun 2010 mengubah namanya menjadi
Art Jog. [7]
Art Jog diselenggarakan oleh Heri Pemad
Art Management yang berbasis di Yogyakarta.[7]
Jogja Art Fair #2
Jogja
Art Fair 2009 mengangkat tema Spacing Contemporarydilaksanakan pada 18 Agustus sampai 5 September 2009 di lokasi Taman Budaya Yogyakarta. Jogja
Art Fair #2 mengundang seniman dari berbagai kota antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Karya yang diseleksi berjumlah 2952 karya dalam 837 proposal yang diterima komite Jogja
Art Fair. Karya yang lolos seleksi berjumlah 218 karya hasil seleksi Aminudin TH Siregar sebagai kurator. Karya yang ditampilkan antara lain dalam bentuk lukisan, grafiti, mural, dan video.
Art Jog 2010 berlangsung pada 16-29 Juli 2010 di Taman Budaya Yogyakarta dengan tema Indonesia
Art Now. Karya yang masuk untuk diseleksi berjumlah 1455 karya yang diseleksi oleh anggota komite antar lain: Eko Nugroho, Yudi Sulistyo, dan Budi Adi Nugroho. Karya yang lolos seleksi dan ditampilkan dalam
Art Jog 2010 berjumlah 158 karya. Karya yang ditampilkan diperjualbelikan dengan harga yang telah ditentukan oleh pihak seniman dan penyelenggara.
Art Jog 2011 diselenggarakan pada 16-29 Juli 2011 di Taman Budaya Yogyakarta, pada acara tahun 2011 tidak memiliki tema, Aminudin T.H. Siregar mengatakan bahwa temanya adalah acara
Art Jog itu sendiri.
Art Jog 2011 menyeleksi 3.500 karya dari 1.770 kandidat, hasil seleksi yang didapat menampilkan 251 karya yang terdiri dari lukisan, patung, instalasi, dan video dari 165 seniman.
Art Jog 2012 diselenggarakan pada 4-28 Juli 2012 di Taman Budaya Yogyakarta dengan tema "Looking East—A Gaze upon Indonesian Contemporary
Art". Karya yang ditampilkan berjumlah 192 karya yang terdiri dari 93 lukisan, 44 instalasi, 25 foto, 12 patung, 11 video, dan 7 artikel. Karya dipamerkan secara bergilir karena terbatasnya tempat, awalnya sekitar 70 % karya ditampilkan, setelah ada karya yang terjual maka setelah itu karya lainnya menggantikan tempatnya.
Art Jog 2013 diselenggarakan pada 6-20 Juli 2013 di Taman Budaya Yogyakarta dengan tema “Maritime Culture". Acara ini memiliki tiga kategori pameran, yaitu: Commission Work, Special Presentation, dan
Art Fair. Commission Work berupa instalasi komidi putar dengan diameter 6 meter bertajuk “Mencari Lunang" karya Iwan Effendi dan Papermoon. Special Presentation diisi oleh seniman kelahiran Austria, Stefan Sagmeister.
Art Fair menampilkan 115 seniman dari berbagai daerah antara lain: Australia, Bali, Bandung, Jakarta, Magelang, Malaysia, Semarang, Solo, Tokyo, Amerika Serikat, dan Yogyakarta.
Art Jog 2014 diselenggarakan pada 7-22 Juni 2014 di Taman Budaya Yogyakarta dengan tema "Legacies of Power". Mengangkat tema politik yang bersamaan dengan tahun pemilihan umum di Indonesia. Salah satu karya yang terpajang di depan Taman Budaya berjudul "Goni Kabinet" karya Samsul Arifin berupa instalasi 150 figur boneka berbahan karung goni.
Jika sebelumnya penamaan
Art|
Jog selalu diiringi dengan tahun pelaksanaan (
Art|
Jog|14) maka tahun ini konsep tersebut diubah, tidak diikuti dengan tahun melainkan jumlah pagelaran. Sehingga pada tahun 2015 tajuk acara
Art|
Jog digubah menjadi
Art|
Jog|8 (bukan
Art|
Jog|15), dan akan diberlakukan untuk penyelenggaraan ke depan (
Art|
Jog|9,
Art|
Jog|10 dst). Hal ini dilakukan untuk menghindari kerancuan dari banyak kalangan yang selama ini menganggap bahwa jumlah tahun di belakang merupakan jumlah penyelenggaraan acara.
Art|
Jog|8 diselenggarakan pada 6-28 Juni 2015 di Taman Budaya Yogyakarta dengan tema "Infinity in Flux—The Unending Loop that Bonds the Artist and the Audience." Mengusung Infinity in Flux, tema tersebut menggambarkan angka “8” yang mendefinisikan kali ke-8 ajang seni rupa ini digelar. Delapan merupakan sebuah bilangan bulat dengan garis tak terputus, melambangkan sebuah keabadian dari aliran seni yang lahir pada tahun 1960. Kolektif seniman Indieguerillas pada tahun 2015 menjadi commission artist yang akan membuat commission work yang telah menjadi tradisi sejak
Art Jog pertama kali digelar. Karya Indieguerillas tersebut berdampingan dengan karya Yoko Ono berjudul Wish Tree yang didaulat sebagai presentasi spesial yang diletakkan di area pintu masuk TBY.
Art Jog 2016 atau
Art|
Jog|9 diselenggarakan pada tanggal 27 Mei-27 Juni 2016 di Jogja National Museum (JNM) dengan tema "Universal Influence". Universal Influence berangkat dari sebuah pemahaman bahwa apa yang menjadi kebudayaan global atau universal lahir melalui akumulasi peristiwa yang menyejarah.
Art|
Jog juga memiliki program Commision Work yang dipercayakan kepada Venzha Christiawan sebagai commissioned artist pada
Art|
Jog tahun ini. Ia menampilkan karya bertajuk “ISSS -Indonesia Space Science Society". ISSS akan membuat satu antena yang dipasang di sebuah menara setinggi 36 meter dan satu 'grup antena' yang dipasang di atas sebuah instrumen penangkap signal dan frekuensi.
Artjog 2017 atau
Art|
Jog|10 bertema "Changing Perspective" diselenggarakan pada tanggal 20 Mei sampai 19 Juni 2017. Sejumlah 59 Seniman terlibat dalam pelaksanaan
Art|
Jog 10. Jogja National Museum digunakan untuk penyelenggaraan acara tersebut.
Pameran seni kontemporer
Art Jog edisi ke-11 ini diadakan mulai tanggal 4 Mei hingga 4 Juni 2018 dan diselenggarakan di Jogja National Museum. Terdapat 54 seniman dalam dan luar negeri yang karyanya dipamerkan dalam ajang seni tahunan ini. Tema Enlightenment atau Pencerahan menjadi tema besar yang diusung oleh penyelenggara
Art Jog. Dalam gelaran kali ini, ArtJog menampilkan karya seni yang terdiri dari dua dimensi, tiga dimensi, instalasi, video, objek dan pertunjukan spesifik.
Kegiatan tahun ini populer dengan sebutan ARTJOG MMXIX dan mengusung teman Arts in Common. Festival seni kontemporer yang bertaraf internasional ini dinanti oleh banyak kalangan. Kegiatan ini seperti tahun sebelumnya juga diselenggarakan di Jogja National Museum. Tema yang diusung tahun 2019 memiliki harapan bahwa festival ini berupaya untuk menjadikan perhelatan seni ini semakin ramah dan membumi untuk setiap kalangan.
Art Jog berupaya untuk mendekatkan diri dengan penikmat seni termasuk membuka diri dengan para penikmat seni baru.
Art Jog 2019 diadakan selama 25 Juli hingga 25 Agustus 2019 di Jogja National Museum.
Kegiatan
Art Jog 2020 diadakan secara daring mengingat 2020 adalah tahun pertama masyarakat dunia menghadapi COVID-19.
Art Jog 2019 berfokus kepada karya seniman Indonesia sehingga tahun ini tidak menampilkan satu pun karya dari seniman luar negeri. Tema Resilience hendak mengangkat refleksi kritis para seniman lokal.Terdapat 75 karya seniman lokal Indonesia yang dipamerkan pada festival ini. Kegiatan yang diadakan secara terbatas ini dilaksanakan selama 8 Agustus hingga 10 Oktober 2020 di Jogja National Museum dan dapat dinikmati secara daring.
Masih dalam keadaan COVID-19, festival ini tetap diadakan mulai 8 Juli 2021 hingga 31 Agustus 2021 di Jogja National Museum Yogyakarta. Pameran dengan total 41 karya seniman ini mengangkat tema Time (to) Wonder dan tetap digelar secara daring dengan mengangkat konsep 'waktu' sebagai kata kunci pameran ini. Meski serba terbatas, festival seni ini tetap hadir di tengah masyarakat.
Setelah 2020 dan 2021 kegiatan
Art Jog dilakukan secara daring, maka 2022
Art Jog diadakan secara offline. Kegiatan seni ini diadakan mulai 7 Juli hingga 4 September 2022 di Jogja National Museum. Pesan bertajuk ‘Expanding Awareness’ atau yang bermakna ‘Perluasan Kesadaran’ diangkat tahun ini sekaligus menutup tema besar dalam payung ‘Arts-in-Common’ yang telah dibawa sejak 2019. Terdapat 61 karya seniman dari bergagai lintas generasi dan lintas disiplin ilmu. Selain pameran, kegiatan ini juga dibarengi dengan kegiatan Exhibition Tour, Meet the Artist, Weekly Performance, dan lokakarya.
ARTJOG 2023 - Motif: Lamaran, khususnya periode Juni - September 2023
Referensi