di Kabupaten Bogor terdapat dua
Bahasa daerah yang secara dominan digunakan oleh penduduknya
di samping
Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa resmi, yakni
Bahasa Sunda dan Betawi. Wilayah penggunaan
Bahasa Sunda meliputi hampir seluruh wilayah
Kabupaten Bogor, sedangkan
Bahasa Betawi hanya dituturkan
di bagian tengah dan utara
Kabupaten Bogor. Saat ini,
di Kabupaten Bogor sangat rentan terjadi pergeseran
Bahasa. Pergeseran
Bahasa Sunda ke
Bahasa Indonesia dan Betawi ini umumnya terjadi
di daerah-daerah
Kabupaten Bogor yang berdekatan dengan Kota Jakarta dan kota satelitnya, seperti Depok dan Bekasi. Beberapa faktornya adalah banyaknya pendatang dari daerah lain yang datang ke
Kabupaten Bogor dan keengganan generasi muda untuk menggunakan
Bahasa ibu mereka. Sebagai upaya untuk melestarikan
Bahasa Sunda
di wilayah
Kabupaten Bogor, bupati
Bogor Ade Yasin membuat sebuah program yang disebut Kemis Nyunda (hari Kamis berbahasa dan berbudaya Sunda).
Sejarah
Sejak masa berkuasanya Kerajaan Sunda yang berpusat
di Pakwan Pajajaran (Kota
Bogor saat ini),
Bahasa Sunda telah digunakan oleh penduduk Kerajaan Sunda saat itu dalam bentuk yang disebut
Bahasa Sunda Kuno. Dari
Bahasa Sunda Kuno tersebut kemudian berkembang menjadi
Bahasa Sunda Klasik yang digunakan pada abad ke-17 hingga abad ke-19, tepatnya masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Atas dasar bukti ini, dapat disimpulkan bahwa penduduk asli
Bogor merupakan orang Sunda yang telah turun-temurun mendiami wilayah
Kabupaten Bogor saat ini, bahkan tersebar hampir
di seluruh pulau Jawa bagian barat.
Perjanjian antara Surawisesa (raja Sunda) dengan Portugis pada tahun 1512 yang mengizinkan Portugis untuk membangun suatu komunitas
di Sunda Kalapa mengakibatkan perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis yang menurunkan darah campuran Portugis. Setelah kedatangan perusahaan kongsi dagang VOC yang menggantikan Portugis, kemudian Batavia dijadikan sebagai pusat kegiatan niaganya, VOC yang memerlukan banyak tenaga kerja untuk membuka lahan pertanian dan membangun roda perekonomian kota itu, akhirnya VOC banyak mendatangkan budak-budak dari luar pulau Jawa. Para keturunan campuran tersebut kemudian berasimilasi dan berkembang menjadi sebuah etnis yang disebut Betawi.
Sekitar tahun 1960-an, penduduk beretnis Betawi yang berasal dari Jakarta, khususnya yang mendiami kawasan Senayan bermigrasi ke daerah selatan dari Jakarta akibat dari pengalihfungsian lahan pemukiman penduduk untuk pembangunan Stadion Utama Senayan pada masa Orde Lama. Mereka umumnya memilih bermukim
di daerah
Kabupaten Bogor, termasuk halnya Kota Depok yang saat itu masih berstatus kecamatan
di bawah pemerintahan
Kabupaten Bogor. Urbanisasi besar-besaran pada saat itu mempengaruhi pergeseran budaya dan
Bahasa di daerah-daerah yang sebelumnya didominasi oleh Sunda menjadi Betawi.
Berikut ini tabel penggunaan
Bahasa daerah yang digunakan secara dominan per-desa/kelurahan
di Kabupaten Bogor.
Legenda:
Bahasa Sunda
Bahasa Betawi Penutur dua
Bahasa
Lihat juga
Bahasa Sunda
Bahasa Sunda
Bogor
Bahasa Sunda
di Kota Depok
Bahasa Betawi
Kabupaten Bogor
Bahasa di Jawa Barat
Catatan
Referensi
Pranala luar
Portal Resmi
Kabupaten Bogor