Barangka adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Geografis
Secara astronomis, Kecamatan Barangka terletak di bagian Tengah Pulau
Muna. Secara geografis, Barangka terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.49° – 4.50° Lintang Selatan dan membentang dari
Barat ke timur diantara 122.42° - 122.43° Bujur Timur.
Batas wilayah administrasi Kecamatan Barangka sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sawerigadi.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lawa.
Sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Sawerigadi.
Secara administratif, Kecamatan Barangka terdiri dari 8 Desa. Dari jumlah desa yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Sawerigadi dengan luas 9,6 Km2, sedangkan desa yang memiliki Wilayah terkecil adalah desa Barangka dengan luas 2,22 Km2 dari luas Kecamatan Barangka.
Kabupaten
Muna Barat mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26 °C–30 °C. Demikian juga dengan musim, Kabupaten
Muna Barat mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air.
Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2018 adalah 14 hari dengan rata-rata curah hujan 214,8 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 477,0 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 16 hari hujan.
Pemerintahan
Kecamatan Barangka merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten
Muna Barat. Ibukota Kecamatan Barangka adalah Barangka yang merupakan pusat pemerintahan kecamatan Barangka.
Kecamatan Barangka terdiri dari 8 desa/kelurahan. Desa/Kelurahan di kecamatan Barangka yaitu Barangka, Sawerigadi, Bungkolo, Lapolea, Walelei, Waulai, Lafinde dan Wuna.
Dalam membantu menjalankan pemerintahan, aparat desa dibantu oleh kepala dusun dan kepala RT. Rata-rata 1 dusun terdiri dari 4 RT. Jumlah dusun di kecamatan Barangka sebanyak 16 dusun. Sedangkan jumlah RT mencapai 31 RT.
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Barangka berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 6.772 jiwa yang terdiri atas 3.300 jiwa penduduk laki-laki dan 3.472 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.512 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 95.
Dengan luas 33,09 km2, kepadatan penduduk di Kecamatan Barangka tahun 2018 mencapai 205 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 4 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Barangka cukup beragam. Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Lapolea dengan kepadatan sebesar 507 jiwa/km2 dan terendah di desa Walelei sebesar 122 jiwa/km2.
Berikut jumlah penduduk masing-masing desa/kelurahan di Kecamatan Barangka :
Desa Barangka, luas 2,22 km2, penduduk 833 jiwa, kepadatan 372 jiwa/km2.
Desa Sawerigadi, luas 9,6 km2, penduduk 1.233 jiwa, kepadatan 128 jiwa/km2.
Desa Bungkolo, luas 2,51 km2, penduduk 652 jiwa, kepadatan 260 jiwa/km2.
Desa Lapolea, luas 2,78 km2, penduduk 1.409 jiwa, kepadatan 507 jiwa/km2.
Desa Walelei, luas 5,22 km2, penduduk 639 jiwa, kepadatan 122 jiwa/km2.
Desa Waulai, luas 4,38 km2, penduduk 631 jiwa, kepadatan 144 jiwa/km2.
Desa Lafinde, luas 3,25 km2, penduduk 550 jiwa, kepadatan 169 jiwa/km2.
Desa Wuna, luas 3,12 km2, penduduk 822 jiwa, kepadatan 263 jiwa/km2.
Sosial
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kecamatan Barangka terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di kecamatan Barangka adalah banyaknya sekolah, guru dan murid.
Jumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Barangka sebanyak 23 unit yang terdiri dari 7 unit TK sederajat, 11 unit SD sederajat, 3 unit SMP sederajat, dan 2 unit SMA sederajat.
Salah satu indicator untuk mengukur perkembangan kesehatan di kecamatan Barangka adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan hingga ke desa-desa. Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Barangka hingga tahun 2018 yaitu 15 unit, yang terdiri dari 2 unit puskesmas, 4 unit pustu dan 9 unit posyandu.
Tenaga medis yang ada di Kecamatan ‘’’Barangka’’’ yaitu 10 orang bidan, 8 orang perawat dan 20 tenaga kesehatan lainnya.
Perkembangan keagamaan di kecamatan Barangka juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di kecamatan Barangka berjumlah 8 unit, terdiri dari 8 unit mesjid.
Pertanian
Penggunaan lahan di kecamatan Barangka digunakan untuk perumahan dan pekarangan. Tanaman pangan yang diusahakan di kecamatan Barangka yang utama yaitu; jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar.
Ragam tanaman hortikultura yang diusahakan di di kecamatan Barangka cukup bervariasi. Untuk tanaman sayuran terdapat cabai rawit, tomat, terung, ketimun, dan lainnya.
Tanaman menghasilkan produksi yang paling besar adalah kacang panjang, dan kangkung. Tanaman buah-buahan seperti, rambutan, pisang, pepaya, dan nanas menjadi komoditas utama di kecamatan Barangka .
Jambu mete menjadi komoditi perkebunan yang paling banyak diusahakan di kecamatan Barangka . Selain itu, terdapat juga tanaman enau, kelapa, kakao, kopi dan lada yang mempunyai produktivitas yang tinggi di Kecamatan Barangka.
Produksi peternakan di kecamatan Barangka terdiri dari ayam, sapi, itik, kambing dan kuda.
Referensi