Biryu (?-?) merupakan putra kedua Jumong dan So Seo-no, dan kakanda Onjo, secara tradisional diakui sebagai pendiri Baekje (18 SM–660 M), yang merupakan salah satu dari Tiga Kerajaan Korea. Di dalam legenda alternatif,
Biryu sendiri dijelaskan sebagai pendiri Baekje.
Catatan Pendiri Baekje
Di dalam kompilasi sejarah Korea Samguk Sagi menghadirkan dua legendaris pendiri Baekje, satu mengkreditkan Onjo, dan yang satunya mengkreditkan
Biryu. Di dalam riwayat Samguk Sagi hanya menjelaskan keturunan dari Onjo, bukan dari
Biryu, sebagai dinasti kerajaan Baekje. Namun, keturunan
Biryu dianggap mempunyai cukup pengaruh di Baekje untuk membuat pengaruh ini selamat.
Biryu dan Onjo merupakan putra Jumong, pendiri dari salah satu Tiga Kerajaan Korea di bagian paling utara, Goguryeo.
Biryu diakui sebagai pewaris tahta tetapi ketika istri pertama Jumong, Lady ye dan Yuri, putra Jumong dengan istri pertamanya, datang dan menggantikan Jumong,
Biryu dan Onjo pergi meninggalkan Goguryeo.
Menurut catatan utama yang terdapat di dalam riwayat Samguk Sagi,
Biryu menetap di Michuhol, yang sekarang adalah Incheon, Korea Selatan.
Onjo menetap di Hanam (yang berarti "selatan sungai") Wiryeseong (慰禮城) di dalam atau di dekat yang sekarang adalah Seoul.
Ketika wilayah Michuhol terbukti tidak ramah,
Biryu dan pengikutnya pergi ke Onjo, memintanya untuk dijadikan Raja Shipje. Setelah Onjo menolaknya,
Biryu mengumumkan perang dan menyerang Hanam, tetapi gagal untuk menguasainya dan akhirnya ia bunuh diri karena malu telah dikalahkan oleh adiknya sendiri. Kemudian kedua grup tersebut digabungkan menjadi Baekje.
Biryu juga dicatat di dalam Haedong goseungjeon (해동고승전 / 海東高僧傳). Sebuah sungai dan negara yang diserap ke dalam Goguryeo dinamakna sama dengannya. Raja ke-11,
Biryu dan raja ke-20, Biyu dari Baekje juga sepertinya diambil dari nama yang sama dengannya.
Catatan
Referensi
The Academy of Korean Studies
Korea Britannica