Degradasi polimer adalah penurunan sifat fisik suatu
polimer, seperti kekuatan, yang disebabkan oleh perubahan dalam komposisi kimianya.
polimer, terutama plastik, dapat mengalami
Degradasi pada semua tahapan siklus hidup produknya, termasuk selama pemrosesan awal, penggunaan, pembuangan ke lingkungan, dan daur ulang. Tingkat
Degradasi ini bervariasi secara signifikan; biodegradasi bisa memakan waktu beberapa dekade, sementara beberapa proses industri dapat sepenuhnya mendekomposisi
polimer dalam hitungan jam.
Teknologi telah dikembangkan untuk menghambat atau mempromosikan
Degradasi. Misalnya, stabilisator
polimer memastikan item plastik diproduksi dengan properti yang diinginkan, memperpanjang masa pakainya, dan memfasilitasi daur ulang. Sebaliknya, aditif biodegradable mempercepat
Degradasi limbah plastik dengan meningkatkan biodegradabilitasnya. Beberapa bentuk daur ulang plastik dapat melibatkan
Degradasi total
polimer kembali menjadi monomer atau bahan kimia lainnya.
Secara umum, efek panas, cahaya, udara, dan air adalah faktor terpenting dalam
Degradasi polimer plastik. Perubahan kimia utama adalah oksidasi dan scission rantai, yang mengakibatkan penurunan berat molekul dan derajat polimerisasi
polimer. Perubahan ini memengaruhi sifat fisik seperti kekuatan, kelenturan, indeks aliran leleh, penampilan, dan warna. Perubahan dalam sifat tersebut sering disebut sebagai "penuaan".
Daftar pustaka
Lewis, Peter Rhys, Reynolds, K and Gagg, C, Forensic Materials Engineering: Case studies, CRC Press (2004)
Ezrin, Meyer, Plastics Failure Guide: Cause and Prevention, Hanser-SPE (1996).
Wright, David C., Environmental Stress Cracking of Plastics RAPRA (2001).
Lewis, Peter Rhys, and Gagg, C, Forensic Polymer Engineering: Why polymer products fail in service, Woodhead/CRC Press (2010).
Referensi