Istana Merdeka merupakan tempat resmi kediaman dan kantor Presiden Indonesia yang letaknya menghadap ke Taman Monumen Nasional, Jalan Medan
Merdeka Utara, Jakarta. Awalnya
Istana ini digunakan sebagai tempat kediaman resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Istana dengan luas sekitar 2.400 mĀ² ini terletak satu kompleks dengan
Istana Negara dan Bina Graha.
Sejarah
Istana Rijswijk yang dibangun lebih awal pada tahun 1796 dinilai sesak untuk kegiatan administratif kenegaraan sehingga Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, Pieter Mijer memerintahkan untuk membangun sebuah bangunan baru sebagai pengganti
Istana Risjwijk pada tahun 1869.
Pembangunan
Istana ini baru dilaksanakan 4 tahun kemudian ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal James Loudon pada tahun 1873.
Istana baru ini dibangun di sebelah selatan
Istana Risjwijk, menghadap ke arah Koningsplein (sekarang Medan
Merdeka). Akhirnya
Istana ini diresmikan tahun 1879 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge setelah menelan biaya 360.000 Gulden.
Istana ini lalu dinamakan Paleis te Koningsplein (
Istana Koningsplein) atau masyarakat sering menyebutnya sebagai
Istana Gambir karena banyak pohon gambir yang tumbuh di sekitar Lapangan Koningsplein.
Pada masa pendudukan Jepang,
Istana ini bersamaan dengan
Istana Rijswijk dijadikan tempat kediaman resmi Saiko Shikikan.
Pada awal masa pemerintahan Republik Indonesia,
Istana Merdeka sempat menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Waktu itu RI diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan kerajaan Belanda diwakili A.H.J. Lovink, wakil tinggi mahkota Belanda di Indonesia.
Dalam upacara yang mengharukan itu bendera Belanda diturunkan dan bendera Indonesia dinaikkan ke langit biru. Ratusan ribu orang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung ini diam mematung dan meneteskan air mata ketika bendera Merah Putih dinaikkan. Tetapi, ketika Sang Merah Putih menjulang ke atas dan berkibar, meledaklah kegembiraan mereka dan terdengar teriakan:
Merdeka!
Merdeka! Sejak saat itu
Istana Gambir dinamakan
Istana Merdeka.
Sehari setelah pengakuan kedaulatan oleh kerajaan Belanda, pada 28 Desember 1949 Presiden Soekarno beserta keluarganya tiba dari Yogyakarta dan untuk pertama kalinya mendiami
Istana Merdeka. Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus di
Istana Merdeka pertama kali diadakan pada 1950. Tercatat selain Presiden Sukarno, yang mendiami
Istana ini adalah Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Joko Widodo.
Kini
Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara kenegaraan, antara lain Peringatan Detik-detik Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara, dan penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat.
Galeri
Lihat pula
Istana Negara
Bina Graha
Istana Presiden Republik Indonesia
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Sejarah di situs resmi Diarsipkan 2005-07-31 di Wayback Machine.
(Indonesia) Artikel di suaramerdeka.com Diarsipkan 2005-05-06 di Wayback Machine.