Kabupaten Barito Selatan adalah sebuah wilayah
Kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Buntok
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.830,00 km² dan berpenduduk sebanyak 136.856 jiwa pada pertengahan tahun 2024. Motto
Kabupaten ini adalah "Dahani dahanai tuntung tulus" dan "pantang pulang sebelum tumbang".
Sejarah
Sebagian kecil wilayah Barsel termasuk dalam Kesultanan Banjar (1826-1860), tetapi sebagian besar termasuk Dusun Ilir diserahkan kepada Hindia Belanda, menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, merupakan bagian dari zuid-ooster-afdeeling van Borneo berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8
Geografi
Kabupaten Barito Selatan secara geografis terletak 1°15' - 2°36' Lintang
Selatan dan 114°35' - 115°36' Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:
= Batas wilayah
=
Wilayah
Kabupaten Barito Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Barito Utara di sebelah utara. Di sebelah timur,
Kabupaten Barito Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Barito Timur dan Provinsi Kalimantan
Selatan.
Kabupaten Barito Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Selatan di sebelah
Selatan. Sedangkan di sebelah barat,
Kabupaten Barito Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Kapuas.
= Wilayah Administrasi
=
Pada tanggal 4 Juli 1959,
Kabupaten Daerah Tingkat II
Barito Selatan dibentuk melalui penetapan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959. Undang-undang ini membahas tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1820). Pembentukan
Kabupaten Barito Selatan secara resmi pada tanggal 21 September 1959. Setelah berjalan 42 tahun maka berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2002,
Kabupaten Barito Selatan dimekarkan menjadi
Kabupaten Barito Selatan dan
Kabupaten Barito Timur. Daerah ini sempat di pimpin oleh Asmawi Agani (Gubernur Kalimantan Tengah periode 2000-2005) dan Achmad Diran (Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2010 dan periode kedua 2010-sekarang).
Apabila sebelum pemekaran
Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 12 kecamatan dengan luas wilayah 12.664 Km² maka setelah pemekaran tinggal 6 kecamatan dengan luas wilayah 8.830 Km². Keenam kecamatan yang menjadi bagian
Kabupaten Barito Selatan tersebut adalah:
Kecamatan Jenamas, dengan luas wilayah 708 km² (8,02%)
Kecamatan Dusun Hilir, dengan luas wilayah 2.065 km² (23,39%)
Kecamatan Karau Kuala, dengan luas wilayah 1.099 km² (12,45%)
Kecamatan Dusun
Selatan, dengan luas wilayah 1.829 km² (20,71%)
Kecamatan Dusun Utara, dengan luas wilayah 1.196 km² (13,54%)
Kecamatan Gunung Bintang Awai, dengan luas wilayah 1.933 km² (21,89%)
= Iklim
=
Sebagai daerah yang beriklim tropis, wilayah
Barito Selatan udaranya relatif panas yaitu siang hari mencapai sekitar 34,94 °C dan malam hari sekitar 21,95 °C, rata-rata curah hujan sangat rendah pada tahun 2015 yaitu hanya 49,78 mm dengan rata-rata hujan turun sebanyak 15 hari setiap bulannya.
Pemerintahan
= Bupati
=
Bupati dan wakil bupati terpilih
Barito Selatan untuk periode 2017-2022, dijabat oleh Eddy Raya Samsuri dan Satya Titiek Atyani Djoedir. Saat ini, Deddy Winarwan, menjadi penjabat bupati
Barito Selatan. Deddy menggantikan pelaksana tugas harian bupati, Edy Purwanto, dan penjabat bupati, Lisda Arriyana. Deddy dilantik oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 24 Mei 2023.
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kabupaten Barito Selatan dalam dua periode terakhir.
= Kecamatan
=
Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 6 kecamatan, 7 kelurahan, dan 86 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 123.396 jiwa dengan luas wilayah 8.830,00 km² dan sebaran penduduk 14 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kabupaten Barito Selatan, adalah sebagai berikut:
Demografi
Jumlah penduduk
Kabupaten Barito Selatan pada pertengahan tahun 2023 adalah 135.024 jiwa. Tingkat pengangguran terbuka sekitar 4,18% dan tingkat partisipasi angkatan kerja sekitar 70% (2019). Rasio jenis kelamin tahun 2019 sebesar 106.
= Suku bangsa dan Kepercayaan
=
Mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah ini adalah Suku Dayak, terdiri dari:
Suku Dayak Ngaju
Suku Dayak Bakumpai
Suku Dayak Maanyan
Suku Dayak Lawangan
Suku Dayak Dusun
Suku Dayak Bawo
Data penduduk
Kabupaten Barito Selatan tahun 2023 berdasarkan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dianut adalah:
Islam 95.412 jiwa (71,24%)
Protestan 24.969 jiwa (18,65%)
Katolik 9.186 jiwa (6,86%)
Hindu 4.341 jiwa (3,24%)
Lainnya 8 jiwa (0,01%)
Pendidikan
Angka partisipasi sekolah dasar di
Kabupaten Barito Selatan mencapai 99%, sedangkan untuk tingkat sekolah menengah atas hanya 56,6%. Jumlah taman kanak-kanak pada tahun 2019 mencapai 98 buah, sekolah dasar 171 buah, sekolah menengah pertama 62 buah, dan sekolah menengah atas 23 buah. Semua kecamatan di
Barito Selatan telah memiliki sekolah tingkat dasar hingga menengah atas. Untuk sekolah menengah kejuruan,
Kabupaten ini memiliki 5 sekolah yang tersebar di 4 kecamatan.
Di
Kabupaten Barito Selatan terdapat Sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang terletak di Kota Buntok, perguruan tinggi tersebut diantaranya:
Sekolah Tinggi Pertanian Pgri Buntok, Buntok,
Barito Selatan
STIE Dahani Dahanai Buntok, Buntok,
Barito Selatan
STAI Al-Marif Buntok
Kesehatan
Sampai tahun 2019, fasilitas rumah sakit umum dan poliklinik di
Barito Selatan hanya terdapat di Buntok, ibukota
Kabupaten. Belum terdapat rumah sakit bersalin maupun rumah sakit khusus lainnya di
Kabupaten ini. Puskesmas dan posyandu sudah dapat ditemui di setiap kecamatan. Jumlah dokter di
Kabupaten ini terbilang minim, yaitu tidak sampai 50 orang.
Jenis penyakit paling umum di
Barito Selatan tahun 2019 adalah penyakit pernapasan, hipertensi, dan diare.
Ekonomi
Pertumbuhan riil perekonomian
Kabupaten Barito Selatan mengalami
peningkatan positif sepanjang tahun 2001-2005. Tahun 2001, PDRB
Barito Selatan mengalami pertumbuhan 0,57 %, tahun 2002 meningkat menjadi 1,36 %, tahun 2003 menjadi 2,83%, tahun 2004 menjadi 3,79%, maka dalam tahun 2005 menjadi 5,07%.
Secara garis besar, kehidupan ekonomi kerakyatan masyarakat
Kabupaten Barito Selatan adalah pertanian, menyerap 69,91 % tenaga kerja, sektor jasa 9,80 % dan perdagangan 9,09 %.
Selama kurun waktu 2001-2005, terjadi perkembangan rata-rata luas
tanaman padi sawah 30,27%, pertumbuhan peternakan budidaya 14,36%, pertumbuhan produksi daging rata-rata 10,38% dan produksi perikanan tumbuh 7,4%. Dengan demikian maka mayoritas masyarakat
Kabupaten Barito Selatan mengandalkan hidupnya sebagai petani, peladang, peternak maupun nelayan.
PDRB
Kabupaten Barito Selatan tahun 2019 menurut harga berlaku adalah 5,99 triliun rupiah.
Sosial Budaya
= Upacara Adat
=
Wadian
Adat rukun kematian Kaharingan
Galeri
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi
Kabupaten Barito Selatan