Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) adalah
Sekolah program pascasarjana khusus yang bersifat multi/lintas disiplin ilmu dengan jenjang pendidikan magister (S2)
dan doktor (S3), sedangkan program studi pascasarjana yang bersifat monodisiplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya. Saat ini SKSG dipimpin oleh Athor Subroto, SE., MM., M.Sc., Ph.D. sebagai Direktur masa bakti 2021-2025.
Sejarah
Pendidikan Pascasarjana sebenarnya telah mulai diselenggarakan lama sebelum diresmikannya Fakultas Pascasarjana yaitu pada tahun 1982. Tahun 1950 merupakan tahun pertama
Universitas Indonesia menghasilkan tenaga ahli pada taraf pengetahuan doktor. Pada tahun tersebut Fakultas Hukum menghasilkan dua orang doktor, Fakultas Kedokteran menghasilkan dua orang doktor
dan Fakultas Sastra (sekarang bernama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya menghasilkan satu orang doktor. Pendidikan doktor pada masa itu dilaksanakan dalam bentuk kerja mandiri. Namun dengan makin banyaknya peserta, cara tersebut tidak dapat digunakan lagi. Maka pada tahun 1987, pemerintah mengeluarkan peraturan (Peraturan Menteri P & K Nomor : 0207/M/1987) yang mengharuskan perubahan bertahap Program Doktor menjadi Program Terstruktur.
Dengan demikian,
Universitas Indonesia menyediakan tiga jenjang pendidikan. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 0686/U/1991, Program Sarjana adalah jenjang pendidikan akademik yang mempunyai beban studi kumulatif minimal 144 SKS
dan maksimal 160 SKS dengan lama studi kumulatif antara 8 sampai 10 semester. Program magister mempunyai beban studi kumulatif minimal 36 SKS
dan maksimal 50 SKS dengan lama studi kumulatif 4 sampai 10 semester setelah pendidikan Program Sarjana. Beban studi kumulatif Program Doktor minimal 84 SKS
dan maksimal 89 SKS setelah pendidikan Program Sarjana dengan lama studi kumulatif antara 6 sampai 10 semester setelah Program Magister.
Peraturan Pemerintah nomor 30 pada bulan Juli 1990, mengubah sebutan Fakultas Pascasarjana dengan Program Pendidikan Pascasarjana. Pendidikan pascasarjana menurut Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1990 tersebut merupakan jalur pendidikan akademik yang dikelola oleh Program Pendidikan Pascasarjana, sedangkan jalur pendidikan profesi, seperti pendidikan dokter spesialis, dikembalikan ke fakultas. Lulusan pendidikan program pascasarjana bergelar Magister atau Doktor, sedangkan lulusan pendidikan profesi mendapat sebutan Spesialis.
Berdasarkan PP No. 60 Tahun 1999
dan melalui Keputusan Rektor
Universitas Indonesia, Nomor 312, 313 serta 363/SK/R/UI/1999 secara resmi mulai Februari 2000, hanya program studi multidisiplin saja yang dikoordinasi oleh Program Pascasarjana, sedangkan program studi pascasarjana mono-/oligo-disiplin dikoordinasi oleh fakultas yang sama atau sesuai.
Sejak bulan Februari 2000 Program Studi yang bernaung dibawah Program Pascasarjana adalah:
Kajian Ketahanan Nasional
Kajian Wilayah Amerika
Kajian Kependudukan
dan Ketenagaan Kerja
Kajian Ilmu Lingkungan
Kajian Wilayah Jepang
Kajian Wanita (sejak tahun 2012 berganti nama menjadi
Kajian Gender)
Kajian Ilmu Kepolisian
Tahun 2001 berdiri 2 program studi:
Kajian Pengembangan Perkotaan
Kajian Timur Tengah
dan Islam
Tahun 2003 berdiri 1 program studi:
Kajian Wilayah Eropa
Tahun 2007 berdiri 1 program studi:
Teknologi Biomedis
Secara definitif, pada 1 Juli 2016, nomenklatur Program Pascasarjana Multidisplin Ilmu (PPS) UI tidak dikenal lagi. PPS UI berubah menjadi dua
Sekolah yaitu
Sekolah Ilmu Lingkungan
dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global.
Lokasi
Berbeda dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan
Universitas Indonesia yang berada di Kampus UI Depok. Gedung
Sekolah Kajian Stratejik dan Global (Pascasarjana) terletak di Kampus UI Salemba, Jalan Salemba Raya No 4, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Direktur
SKSG UI dipimpin oleh Direktur
Sekolah Kajian Stratejik dan Global. Berikut daftar direktur SKSG UI:
Prof. Muhammad Luthfi Zuhdi, Lc., MA., Ph.D. (2016-2020)
Athor Subroto, SE., MM., M.Sc., Ph.D. (2021-2025) (masih menjabat)
Program Studi
= Magister (S2)
=
SKSG UI menerima berbagai lulusan sarjana dari displin ilmu apapun. SKSG UI memiliki 9 program studi yang bersifat multidisplin ilmu pada jenjang magister (S2) diantaranya:
Kajian Gender
Program Studi
Kajian Wanita (
Kajian Gender),
Universitas Indonesia didirikan pada tahun 1990. Sejak awal pendiriannya berada di bawah program pascasarjana
Universitas Indonesia. Kedudukan Program Studi
Kajian Wanita (
Kajian Gender) diperkuat dengan SK Dikti No.29/DIKTI/Kep/1994 dalam dunia perguruan tinggi. Terhitung tanggal 27 Maret 2012 Program Studi
Kajian Wanita telah berubah nama menjadi Program Studi
Kajian Gender (SK Rektor nomor: 0571/SK/R/UI/2012)
Program Studi
Kajian Gender menghasilkan lulusan yang memiliki minat
dan kepedulian besar pada isu perempuan
dan gender, memiliki kompetensi intelektual
dan daya analisis-sintensis yang baik, memiliki kemampuan menulis yang baik
dan menjunjung tinggi etika ilmiah.
Lulusan Program Studi
Kajian Gender menjawab kebutuhan akan ahli gender untuk memastikan kesetaraan
dan keadilan gender di berbagai bidang kehidupan dari wilayah mikro personal
dan komunitas kecil hingga kebijakan
dan implementasi kebijakan sangat besar di
Indonesia.
Lulusan program studi
Kajian Gender akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Ilmu Kepolisian
Ilmu kepolisian di
Indonesia mulai dikenal pada 1950-an. Kepolisian sebagai suatu ilmu dipelopori dengan berdirinya Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Salah satu pendirinya adalah Prof. Djokosoetono, SH, yang merupakan Guru Besar Ilmu Negara
dan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Indonesia). PTIK pada awal berdirinya sangat dipengaruhi dengan sistem Belanda yang mendudukan Ilmu Kepolisian sebagai suatu cabang pengetahuan yang memiliki pendekatan ketatanegaraan. Pendekatan ini berlangsung sampai tahun 1960-an sebelum pendidikan di
Indonesia beralih kiblat ke model yang ada di Amerika.
Peralihan model pendidikan ini membawa pergeseran pendekatan termasuk dalam Ilmu Kepolisian. Perkembangan Ilmu Kepolisian
Indonesia selanjutnya berkembang dengan basis pendekatan seperti yang berkembang di Amerika yaitu pendekatan Criminology
dan Administration of Criminal Justice. Pendekatan inilah yang mewarnai model pendidikan di PTIK
dan Ilmu Kepolisian di
Indonesia sampai saat ini.
Selanjutnya Ilmu Kepolisian berkembang tidak hanya dalam tingkatan sarjana tapi juga berkembang dalam tingkatan yang lebih dalam yaitu pascasarjana (baik Magister maupun Doktor) yaitu dengan didirikannya program
Kajian Ilmu Kepolisian
Universitas Indonesia (KIK UI) pada tahun 1996.
Lulusan program studi Ilmu Kepolisian akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Pengembangan Perkotaan
Kompleksitas yang timbul di Perkotaan mendorong pakar dari berbagai bidang ilmu di
Universitas Indonesia mengadakan asesmen terhadap kegiatan yang berhubungan dengan perkotaan, yang ada di lingkungan
Universitas Indonesia, terhadap berbagai
Kajian tentang keadaan pendidikan perkotaan di semua fakultas, lembaga
dan pusat di
Universitas Indonesia. Dari
Kajian tersebut dibentuk suatu kelompok kerja yang secara rutin melakukan
Kajian lanjutan
dan menyusun rencana untuk membentuk suatu Pusat Studi Perkotaan. Dengan keputusan rektor no.116/SK/R/UI/1996 pada tanggal 13 Agustus 1996 Pusat
Kajian Wilayah
dan Perkotaan (PUSWIKA) dikukuhkan
dan salah satu programnya adalah pendirian Program Studi
Kajian Pengembangan Perkotaan (PSKPP).
Kompetensi SKPP yaitu mampu mengambil keputusan
dan memberi rekomendasi berbagai isu perkotaan dengan pendekatan interdisplin
dan atau multidisplin sehingga memberikan ciri khas kota sebagai produk budaya masyarakat lokasi/wilayah tertentu yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun masyarakat yang diakui secara nasional
dan internasional.
Lulusan Program studi
Kajian Pengembangan Perkotaan akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Ketahanan Nasional
Prodi KKN UI merupakan program studi berada di bawah koordinasi Program Pascasarjana
Universitas Indonesia, dibentuk pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh Mendikbud RI, Dephankam RI, Rektor
Universitas Indonesia,
dan Lemhannas. Prodi KKN UI memiliki dua peminatan yaitu
Kajian Stratejik Ketahanan Nasional
dan Kajian Stratejik Intelijen. Prodi KKN UI berdiri sejak tahun 1983. Program Studi
Kajian Ketahanan Nasional adalah program studi yang mempelajari
dan mengembangkan ilmu yang secara sistemik berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan nasional yang terdiri dari tiga aspek kehidupan bersifat relatif statis yaitu geografi, demografi
dan sumberdaya alam,
dan lima aspek kehidupan bersifat relatif dinamis meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan khususnya mempelajari permasalahan yang bercirikan interdisiplin, antardisiplin
dan transdisiplin.
Program studi
Kajian Ketahanan Nasional dibuka untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional pada tingkatan Magister (S2) yang memiliki kompetensi yaitu mampu menganalisis fenomena nasional baik fenomena sosial maupun fenomena alamiah, baik aspek militer maupun nir-militer yang dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara serta mampu menerapkan
dan mendefinisikan teori-teori dari suatu disiplin ilmu untuk menyelesaikan masalah berdasarkan analisis fenomena yang terkait dengan ketahanan nasional
Lulusan program studi ini akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Terorisme
Program Studi
Kajian Terorisme adalah upaya pionir dari insan-insan akademik yang tergabung di
Universitas Indonesia yang tergerak untuk menyelenggarakan program studi yang mampu membahas terorisme sebagai ancaman keamanan lintas batas terhadap entitas negara-bangsa. Kami meyakini bahwa
Indonesia tidak sendiri dalam menghadapi ancaman terorisme
dan organisasi terorisme tidak akan mencapai ancaman yang ada saat ini tanpa jaringan transnasional. Dahulu program studi ini bernaung di FISIP dikelola oleh Departemen Hubungan Internasional, kemudian
Kajian Terorisme dialihkan dalam pengelolaan SKSG.
Kualifikasi Kompetensi Lulusan yang diharapkan :
Mampu menganalisis berbagai fenomena terorisme sebagai bagian penting dari studi keamanan
dan memiliki kemampuan untuk merumuskan
dan menerapkan kebijakan kontra-terorisme
dan anti terorisme sebagai bagian penting dari pemahaman tentang perkembangan keamanan internasional pada abad ke 21.
Mampu menganalisis sejumlah kebijakan kontra-terorisme yang telah ada serta memberikan pemikiran kritis terhadap isi kebijakan tersebut sebagai bagian penting dari perumusan kebijakan
dan strategi keamanan negara yang berhubungan dengan perkembangan keamanan internasional pada abad ke 21.
Mampu menganalisis pelaksanaan dari kegiatan kontra-terorisme
dan memberikan pemikiran kritis terhadap proses
dan hasil pelaksanaan kegiatan kontra-terorisme tersebut.
Mampu merumuskan berbagai pendekatan anti-terorisme yang lebih melandaskan diri pada pendekatan kultural, ekonomi
dan sosial.
Mampu mengidentifikasi
dan menginvestigasi sejumlah kasus terorisme
dan perkembangan radikalisme di
Indonesia serta di wilayah lain dimana ekdua fenomena tersebut saling berkaitan
dan membentuk semacam jaringan internasional.
Lulusan program studi
Kajian Terorisme akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Wilayah Amerika
Bangsa Amerika Serikat adalah bangsa yang penuh paradoks. Nilai-nilai, idealisme, karya
dan sepak terjangnya di berbagai bidang banyak mempengaruhi
dan menginspirasi dunia. Namun Amerika juga sering dianggap sebagai sumber berbagai pengaruh jelek: cenderung mendominasi bangsa lain,
dan sekuler sehingga kurang mengindahkan nilai-nilai agama.
Namun sulit dimungkiri Amerika adalah bangsa yang sangat produktif di semua bidang; hasil-hasil karyanya menyebar ke seluruh dunia. Teknologi Amerika, lunak maupun keras, selalu terinovasi
dan praktis digunakan semua orang karena manfaatnya. Kebudayaannya – kebudayaan pop, film, musik, drama, sastra, filsafat – dikonsumsi dunia. Begitu juga pemikiran, praktik,
dan sistem mereka di bidang politik
dan ekonomi.
Paradoks Amerika ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apa sebenarnya yang membuat bangsa Amerika begitu kuat
dan produktif? Bagaimana mereka berpikir
dan berkreasi sehingga kebudayaan mereka memberi manfaat, mempengaruhi
dan juga menginspirasi dunia? Mengapa mereka suka mendominasi bangsa lain? Bagaimana mereka menjadi sekuler? Apa yang terjadi dengan agama
dan kehidupan beragama mereka? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong keinginan
dan kebutuhan untuk mempelajari bangsa
dan negara Amerika secara mendalam dengan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu.
Program ini
Kajian Wilayah Amerika dibentuk sejak tahun 1981 menawarkan program pendidikan pada jenjang magister dengan fokus pada Amerika Serikat dalam konteks
Global dengan pendekatan
Kajian Amerika yang bersifat multidisiplin
dan interdisiplin, dengan visi menjadi lembaga unggulan dalam pembelajaran, pendidikan,
dan penelitian tentang Amerika Serikat dalam konteks
Global sebagai pendukung utama
Universitas riset bertaraf internasional.
Kompetensi lulusan program studi
Kajian Wilayah Amerika:
Mampu mengelola penelitian,
dan mengembangkan pemikiran kritis tentang fenomena-fenomena Amerika Serikat terkait isu-isu
Global dengan perspektif antarbudaya
dan pendekatan antardisiplin
dan multidisiplin.
Mampu menganalisis perkembangan masyarakat
dan kebudayaan Amerika Serikat terkait dengan masalah ras, kelas, jender
dan agama dengan persepektif antarbudaya.
Mampu menganalisis pemikiran
dan perkembangan politik ekonomi Amerika Serikat dalam konteks
Global.
Mampu menganalisis perkembangan dialektika politik
dan hukum Amerika Serikat dalam teori
dan praktik.
Lulusan program studi
Kajian Wilayah Amerika akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Wilayah Jepang
Program Magister di Wilayah Jepang Program Pascasarjana,
Universitas Indonesia dibuka pada tahun 1990,
dan telah meluluskan banyak ahli tingkat magister di bidang
Kajian Wilayah Jepang. Program Studi
Kajian Wilayah Jepang membahas kesatuan sosial-budaya Jepang sebagai objekkajian. Dalam konteks
Kajian Wilayah Jepang,
Kajian bertujuan mengangkat masalah, fenomena kongkret yang muncul di ruang
dan atau waktu tertentu dalam kesatuan sosial budaya Jepang. Program ini bermotif interdisipliner (antar bidang) adalah untuk memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk menjadi ahli/master-tingkat berpendidikan dalam Studi Wilayah Jepang.
Lulusan program studi
Kajian Wilayah Jepang akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Wilayah Timur Tengah
dan Islam
Program Studi Timur Tengah
dan Islam Program Pascasarjana
Universitas Indonesia adalah program studi keilmuan yang bersifat interdisiplin
dan berorientasi pada
Kajian ke-Islaman.
Politik
dan Hubungan di Timur Tengah kurikulumnya diarahkan untuk mengembangkan keahlian di bidang politik, tata pemerintahan serta hubungan internasional di Timur Tengah.
Peminatan
Kajian Islam kurikulumnya diarahkan untuk mengembangan keahlian dalam bidang Tasawuf
Ekonomi
dan Keuangan Syariah, kurikulumnya diarahkan pada pengembangan keahlian di bidang ekonomi
dan keuangan Islami. Pada semester tiga peserta dapat memfokuskan studinya dengan matakuliah pilihan: Kreativitas
dan kewirausahaan Islami, Disain Produk Keuangan Islam, Kebijakan Publik Islam, Manajemen Ziswaf, Investasi Islam, Moneter Islam, ekonomi Pembangunan Islam, Manajemen Risiko Islam.
Kajian Islam
dan Psikologi, kurikulumnya diarahkan pada pengembangan pemikiran tentang hubungan timbal balik antara Islam dengan psikologi dalam perspektif pemikiran yang utuh
dan terintegrasi.
Lulusan program studi
Kajian Timur Tengah
dan Islam akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
Kajian Wilayah Eropa
Program Studi
Kajian Eropa menyelenggarakan pendidikan Pascasarjana Strata-2 (S-2) yang menghasilkan lulusan bergelar Magister Sains
Kajian Eropa dengan profil: Mampu mengembangkan berbagai pemikiran tentang Eropa secara multidisipliner
dan interdisipliner terkait hubungan antarnegara, keamanan, ekonomi,
dan kehidupan sosial-budaya baik dalam perspektif nasional (
Indonesia) maupun
Global; mampu membuat rekomendasi strategis terhadap kebijakan negara-negara Eropa untuk kepentingan
Indonesia dengan menjunjung tinggi etika akademik
dan integritas keilmuan; serta mampu mengembangkan
Kajian Eropa berbasis riset, kemanusiaan, inovasi ilmu pengetahuan
dan dinamika perubahan dunia.
Lulusan program studi
Kajian Wilayah Eropa akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).
= Doktor (S3)
=
Pada tahun 2021, SKSG UI membuka program studi doktor bidang
Kajian Stratejik dan Global. Program S3
Kajian Stratejik dan Global menghimpun banyak
Kajian keilmuan
dan riset, yaitu ketahanan nasional, kepolisian, terorisme, gender, kewilayahan,
dan studi agama (Islam).
Akreditasi
Seluruh program studi PPS UI telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Republik
Indonesia (BAN-PT).
Sumber: Direktor Akreditasi BAN-PT
Referensi