Karpet Persia (bahasa
Persia: فرش ايرانى [ˈfærʃe ʔiːɾɒːˈniː]) atau permadani
Persia (bahasa
Persia: قالی ايرانى [ɢɒːˈliːje ʔiːɾɒːˈniː]), juga dikenal sebagai
Karpet Iran, adalah sebuah karya tekstil yang terbuat dari berbagai macam alat dan diproduksi di Iran (dulunya disebut
Persia) untuk dipakai di rumah, dijual dan diekspor. Perajutan
Karpet adalah bagian penting dari budaya
Persia dan seni rupa Iran.
Motif
Awalnya,
Karpet Persia menggunakan motif kebun yang sifatnya formal. Inspirasi pembuatan motif berasal dari metode irigasi dan pembuatan kebun yang pertama kali diterapkan di Asia Tengah. Ketika Kekaisaran Mongol melakukan invasi ke Asia Tengah, mereka mempengaruhi kebudayaan di Asia Tengah dengan kebudayaan Tiongkok. Motif
Karpet Persia berubah menjadi motif kebun yang sifatnya informal. Pola aliran air pada saluran irigasinya menjadi berliku-liku. Setelah Kekusltanan Mughal berkuasa di India, motif kebun formal digunakan kembali sebagai motif resmi
Karpet Persia. Penguasa yang menetapkannya saat itu adalah Sultan Kesultanan Mughal bernama Babur. Hal yang sama dilakukan oleh Abbas I dari
Persia di Isfahan. Sehingga pada abad ke-17, motif kebun formal kembali menjadi motif utama untuk
Karpet Persia dengan ciri khas kebun di Asia Tengah dan India.
Kegunaan
Pada masa Kerajaan Safawi,
Karpet Persia merupakan salah satu unsur seni yang penting di ibu kotanya. Ibu kota Kerajaan Safawi pada masanya adalah kota Isfahan. Penggunaan
Karpet Persia sebagai salah satu simbol seni dalam bentuk kerajinan tangan mulai diterapkan pada awal abad ke-17 M bersamaan dengan pembangunan masjid-masjid yang menjadi unsur arsitektur pada masa itu.
Karpet Persia juga digunakan oleh penduduk Iran sebagai penghias dinding. Di Iran, fungsi
Karpet Persia ini telah menjadi bagian dari budaya mereka.
Perdagangan
= Masa Kekaisaran Persia
=
Perdagangan
Karpet Persia telah diadakan oleh para pedagang dari Gujarat sebelum ditemukannya rute pelayaran laut melalui Selat Malaka antara Tiongkok menuju ke bagian barat hingga ke negeri-negeri di Asia Barat, termasuk ke Kekaisaran
Persia. Para pedagang dari Gujarat berperan penting dalam perdagangan rempah-rempah di pantai bagian barat India. Mereka berdagang barang dagangan dari Kekaisaran
Persia dengan produk unggulannya yaitu
Karpet Persia. Kemudian, barang dagangan ini dijual ke negeri-negeri yang terletak di sekitar Selat Malaka. Mereka kemudian membeli rempah-rempah dari wilayah di Nusantara untuk kemudian dijual ke wilayah Kekaisaran
Persia.
Proses perdagangan ini ditentukan oleh pergerakan angin musim yang sangat mempengaruhi pelayaran. Pada bulan September hingga November, angin musim bertiup ke timur laut. Pedagang dari Gujarat membawa barang dagangan dari Selat Malaka ke Asia Selatan dan Asia Barat. Pada bulan Desember hingga Februari, angin musim berhembus ke arah barat daya sehingga kapal dagang berlayar ke selat Malaka. Mereka kemudian membeli sutra dan porselin yang berasal dari kapal-kapal pedagang Tiongkok dan negeri di Asia Timur yang berlabuh di sekitara Selat Malaka. Pada saat yang bersamaan, pedagang yang membeli rempah-rempah dari Maluku menuju ke negeri-negeri di Selat Malaka. Para pedagang Gujarat dan
Persia kemudian membelinya untuk dijual ke pasar-pasar di Eropa.
Ketika pedagang Gujarat dan
Persia berdagang ke arah barat, pedagang Tiongkok dan Nusantara menunggu di negeri-negeri yang ada di Selat Malaka.
Karpet Persia dan barang dagangan lainnya dari Eropa kemudian diperdagangkan lagi oleh pedagang dari Gujarat dan
Persia ketika angin musim barat kembali bertiup. Para pedagang Tiongkok kemudian membelinya bersama dengan rempah-rempah dari Nusantara untuk dijual kembali di negeri-negeri di Asia Timur.
= Masa Iran
=
Di Iran,
Karpet Persia merupakan salah satu produk ekspor utamanya. Pembuatannya dilakukan secara tradisional. Tiap
Karpet Persia dijual dengan harga yang berbeda-beda sesuai dengan keindahan motif yang ditampilkannya. Semakin cantik motifnya, maka semakin mahal harganya. Mahalnya harga
Karpet Persia juga ditentukan oleh sejarah penggunaannya. Jenis
Karpet mewah yang biasa digunakan oleh raja-raja di Kekaisaran
Persia atau para orang kaya dijual dengan harga mahal.
Kemiripan motif
Motif pada
Karpet Persia menggunakan dua objek yaitu bunga dan daun. Kedua objek ini disusun sehingga membentuk mahkota dengan bagian puncak berbentuk atap. Motif yang mirip dengan motif pada
Karpet Persia ditemukan pada batu nisan di makam Sultan Malikussaleh yang wafat pada tahun 1297 M. Motif ini merupakan pengaruh dari ajaran syiah.
Referensi
Bacaan tambahan
Jenny Housego: Tribal Rugs: An Introduction to the Weaving of the Tribes of Iran, Scorpion Publications, London 1978 ISBN 978-0-905906-05-8
Ulrich Schurmann: Oriental Carpets, Octopus Books Limited, London 1979 ISBN 0-7064-1017-3
Ian Bennett: Oriental Rugs, Volume One: Caucasian, Oriental Textile Press Ltd, England, 1981 ISBN 978-0-902028-58-6
Jan David Winitz: The Guide to Purchasing an Oriental Rug, The Breema Rug Study Society & Dennis Anderson Photo-Publishing, Oakland, 1984 ISBN 0-930021-002
Andrew Middleton: Rugs & Carpets: Techniques, Traditions & Designs, Mitchell Beazley, London 1996 ISBN 1-85732-634-2
Ulrich Schurmann: Caucasian Rugs, Washington International Associates, Accokeek, Maryland, 1974 ISBN 0-915036-00-2
James D. Burns: Visions of Nature: The Antique Weavings of
Persia, Umbrage Editions, Iceland, 2010 ISBN 978-1-884167-23-2
Peter F Stone: Oriental Rugs: An Illustrated Lexicon of Motifs, Materials, and Origins, Tuttle Publishing 2013 ISBN 978-0804843737
Pranala luar
Videos
Persian Rugs - Part I Part II Part III (PressTV documentary)
Persian Rug Lecture by Dr. Khosrow Sobhi - parstimes.com