Hendrick Motorsports (HMS) atau yang dulu dikenal dengan nama All Star Racing merupakan sebuah tim balap mobil asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Rick
Hendrick. Tim saat ini berkompetisi di ajang NASCAR Seri Piala Monster Energy dengan menggunakan mobil Chevrolet Camaro ZL1. Tim ini merupakan salah satu tim papan atas di ajang Seri Piala dengan meraih kemenangan 12 kali juara pembalap. Tim ini juga memenangi sekali juara pembalap di Seri Xfinity dan tiga kali gelar juara pembalap di ajang Seri Truk Camping World. Secara total tim ini telah menjuarai lebih dari 200 balapan di ajang NASCAR Seri Piala. Menjadikannya tim kedua tersukses setelah Petty Enterprises yang sudah memenangi 268 balapan.
Saat ini
Hendrick Motorsports menurunkan empat mobil di Seri Piala dengan mobil bernomor #9 yang disponsori NAPA/Hooters/Mountain Dew/Kelley Blue Book yang dikemudikan Chase Elliott, mobil bernomor #24 dengan sponsor Liberty University/Axalta yang dikemudikan William Byron, mobil bernomor #48 dengan sponsor Ally Financial yang dikemudikan juara Seri Piala tujuh kali Jimmie Johnson dan mobil bernomor #88 dengan sponsor Nationwide Insurance/Axalta Coating Systems/Mountain Dew yang dikemudikan Alex Bowman.
Musim Seri Piala Sprint tahun 2009 menjadi musim ke-25 bagi tim
Hendrick Motorsports yang pernah memperkerjakan beberapa pembalap NASCAR ternama di antaranya Geoff Bodine, Tim Richmond, Darrell Waltrip, Benny Parsons, Ricky Rudd, Ken Schrader, Terry Labonte, Kyle Busch, Mark Martin, Brian Vickers, Jeff Gordon dan Dale Earnhardt Jr. Di musim itu juga, tim
Hendrick mencatat sejarah dengan mendominasi posisi 1-2-3 klasemen akhir musim.
Semua mobil balap tim
Hendrick dibangun di kantor pusat sekaligus pabrik mereka seluas lebih dari 100 hektare di Concord, North Carolina. Selain membangun mesin Chevrolet untuk tim sendiri,
Hendrick Motorsports juga membangun dan menyewakan/memasok mesin Chevrolet untuk tim-tim NASCAR lainnya. Diperkirakan setiap tahunnya sekitar lebih dari 550 blok mesin balap NASCAR dibangun atau diperbaiki di sini. Ada sekitar 500 karyawan yang bekerja di
Hendrick Motorsports sampai hari ini.
Awal mula
Hendrick Motorsports didirikan di awal tahun 1984 oleh Rick
Hendrick, pemilik dealer mobil yang berbasis di Charlotte, Carolina Utara yang juga mengoperasikan jaringan dealer yang disebut
Hendrick Automotive Group. Tim ini dibentuk bersama dengan kepala kru senior sekaligus pembangun mobil Harry Hyde, pemilik tim NHRA dan NASCAR Raymond Beadle dan pengusaha yang bergerak di bidang musik C.K. Spurlock dengan nama awal tim All-Star Racing. Pada tahun 1985 tim ini berganti nama menjadi
Hendrick Motorsports dan berkembang menjadi dua mobil penuh waktu pada tahun 1986, tiga pada tahun 1987 dan empat pada tahun 2002.
Hendrick adalah salah satu tim pertama di NASCAR yang berhasil mengoperasikan banyak mobil. Tim ini juga telah dikreditkan untuk inovasi dalam konstruksi mesin dan pelatihan kru pit.
Sejarah tim dalam Seri Piala
= Mobil nomor #5
=
Hendrick Motorsports memulai debutnya pada tahun 1984 di bawah bendera "All Star Racing" dengan mobil bernomor #5 yang dikemudikan Geoff Bodine dengan sponsor Northwestern Security Life. Bodine turun sebanyak 30 lomba dan tiga kali menang serta finis di posisi sembilan klasemen. Pada musim 1985 Bodine gagal memenangi satu balapan pun meskipun di klasemen ia sukses menduduki posisi kesepuluh. Di akhir musim Dick Brooks masuk ke tim dan mengemudikan mobil bernomor #1 yang disponsori Exxon di Charlotte Motor Speedway yang kemudian menjadi lomba NASCAR terakhir untuk Brooks.
Hendrick memulai musim penuh dengan dua mobil pada 1986. Bodine berpasangan dengan Tim Richmond. Bodine mencatat dua kemenangan dan finis di posisi delapan klasemen. Namun di 1987 lagi-lagi Bodine gagal memenangi satu lomba pun dan hanya berada di posisi 13 klasemen. Dalam kurun waktu 1988 dan 1989, Bodine hanya mampu memenangi dua balapan saja sebelum hengkang ke tim Junior Johnson pada 1990. Posisi Bodine kemudian digantikan oleh Ricky Rudd dengan hasil menang sekali dan finis di posisi tujuh klasemen. Pada musim 1991, tim mendapat sponsor baru dari Tide setelah merger dengan tim Darrell Waltrip. Rudd kemudian finis kedua di klasemen. Dalam kurun waktu 1992 dan 1993, Rudd memenangi satu lomba di setiap musimnya sebelum hengkang dan membuat tim sendiri dengan mengambil alih sponsor Tide.
Untuk 1994 Terry Labonte masuk sebagai pembalap dengan sponsor dari Kellogg Company. Labonte memenangi tiga lomba di 1994-1995 dan berhasil mendominasi musim 1996 dengan mengalahkan rekan setimnya Jeff Gordon. Selanjutnya dari 1997 sampai 1999, Labonte berhasil menang balapan sekali di setiap musimnya. Memasuki musim 2000, karier Labonte menurun dan ia mendefinisikan bahwa tidak lama lagi karier balapannya akan berakhir. Saat lomba Pepsi 400 di Daytona, Labonte mengalami kecelakaan dan patah kaki disusul kemudian kecelakaan di New Hampshire yang terjadi tidak lama usai ia sembuh yang mempengaruhi telinganya. Labonte kemudian absen dua balapan dan digantikan oleh Todd Bodine dan Ron Hornaday, Jr. Labonte kembali di musim 2001 namun sampai akhir musim 2002 ia gagal memenangi satu lomba pun. Musim 2003 akhirnya Labonte bisa memenangi lomba lagi di Darlington Raceway. Setelah gagal total di musim 2004, Labonte akhirnya memutuskan untuk turun paruh waktu. Labonte turun paruh waktu selama dua musim sampai akhirnya resmi pensiun dari NASCAR Seri Piala di akhir 2006. Tim
Hendrick mengangkat pemuda bernama Kyle Busch untuk menggantikan posisi Labonte di 2005 di mana ia sukses menjadi rookie of the year dan memenangi dua balapan. Busch juga berhasil menang dua balapan, masing-masing sekali di 2006 dan 2007. Pertengahan 2007 diumumkan bahwa Busch tidak akan diperpanjang kontraknya untuk 2008 dan tim
Hendrick menggantinya dengan Casey Mears. Mears hanya bertahan semusim di tim
Hendrick setelah Mark Martin masuk untuk musim 2009. Martin berada di tim
Hendrick selama tiga musim dengan hasil maksimal posisi dua klasemen pada musim 2009. Di musim 2011, mobil #5 milik Martin sempat dipakai sekali oleh Jimmie Johnson untuk lomba NASCAR All-Star.
Kasey Kahne masuk ke tim
Hendrick untuk musim 2012 dengan sponsor Farmers Insurance Group. Ia berhasil menang dua kali dan lolos ke Chase of the Cup serta finis di posisi empat klasemen akhir. Di musim 2013 Kahne kembali memenangi lomba dua kali yaitu di Bristol dan Pocono yang membuatnya masuk ke Chase di musim tersebut. Di Chase sendiri penampilan Kahne melempem dan hanya berada di posisi 12 klasemen akhir. Musim 2014 menjadi salah satu musim terberat Kahne, ia hanya menang lomba sekali di Atlanta dan meskipun berhasil lolos ke Chase, Kahne hanya berada di posisi 15 klasemen akhir.
Kahne gagal meraih satu kemenangan lomba selama periode musim 2015 dan 2016 meski ia sering tampil impresif dalam beberapa lomba tetapi sering juga inkonsisten dalam lomba-lomba lainnya. Musim 2017, Kahne sukses meraih kemenangan lomba Brickyard 400 di Indianapolis Motor Speedway. Tetapi kemenangan tersebut gagal menyelamatkan posisinya di tim dan harus rela tergusur oleh kedatangan rookie William Byron untuk musim 2018. Untuk musim 2018, mobil nomor #5 sementara dipensiunkan dengan dimutasikan ke nomor #24 yang dikendarai oleh Chase Elliott, sementara mobil yang tadinya menggunakan nomor #24 akan diganti menjadi nomor #9.
= Mobil nomor #9
=
Mobil bernomor #9 mulai dipakai tim
Hendrick pada musim 2018 untuk Chase Elliott. Sebelumnya mobil #9 berbasis dari mobil #24 yang dikendarai Elliott sampai musim 2017 berakhir. Nomor #9 sendiri merupakan nomor yang identik dengan ayah Chase, Bill Elliott, ketika masih aktif membalap di Seri Piala. Pada musim 2018 Chase sukses meraih kemenangan perdananya di Watkins Glen yang juga menjadi kemenangan ke-250 bagi tim
Hendrick di Seri Piala. Elliott kembali menambah dua kemenangan lainnya yaitu di Dover serta Kansas.
= Mobil nomor #17
=
Mobil bernomor #17 di tim
Hendrick Motorsports muncul ketika Darrell Waltrip meninggalkan tim milik Junior Johnson pada akhir musim 1986 untuk mengakhiri hubungan sponsornya dengan Budweiser. Waltrip memilih untuk bergabung dengan
Hendrick Motorsports untuk 1987 dengan memilih mobil bernomor #17. Tim ini tampil cukup konsisten pada akhir 1980-an dengan salah satu pencapaian istimewa ketika Waltrip memenangkan Daytona 500 tahun 1989. Pada akhir musim 1990 Waltrip hengkang dari tim
Hendrick dan membuat tim balap sendiri dengan membawa nomor #17. Sponsor-sponsor yang sebelumnya mendukung Waltrip kemudian pindah ke mobil tim
Hendrick lainnya yang bernomor #5 yang dikemudikan Ricky Rudd dan bertahan sampai tahun 1993.
= Mobil nomor #24
=
Artikel terkait untuk bagian ini adalah Jeff Gordon.
Mobil bernomor #24 identik dengan sosok Jeff Gordon. Balapan perdana Jeff di NASCAR Seri Piala adalah di Hooters 500 tahun 1992 di Atlanta Motor Speedway, yang kemudian menjadi balapan terakhir untuk Richard Petty. Ia hanya berhasil finis di posisi 31 setelah terlibat kecelakaan di lap 164. Musim 1993 Jeff Gordon turun penuh di Seri Piala dengan kepala kru andal Ray Evernham. Gordon sukses menjadi Rookie of the Year dan finis di posisi 14 klasemen akhir. Pada 1994, Gordon berhasil meraih kemenangan pertamanya di Charlotte Motor Speedway dalam lomba Coca Cola 600, sebuah balapan NASCAR terpanjang dalam satu musim. Gordon juga berhasil memenangi balapan di Indianapolis Motor Speedway dalam balapan pertama Brickyard 400.
Musim 1995 untuk kali pertama Jeff Gordon berhasil merengkuh gelar NASCAR Seri Piala. Ia dengan tenang berhasil mengalahkan juara tujuh kali sekaligus juara bertahan Dale Earnhardt di balapan terakhir di penghujung musim. Tetapi pada 1996 Jeff mengawali musim dengan buruk, dan baru di pertengahan musim ia mulai beraksi dengan memenangi 10 balapan. Ia hanya berada di posisi dua klasemen akhir di bawah rekan setimnya, Terry Labonte. Gordon kemudian bangkit di musim 1997 dan 1998 dengan dua gelar Seri Piala beruntun. Ia juga sukses memenangi Daytona 500 untuk pertama kalinya pada tahun 1997. Di musim 1999 Gordon juga sukses memenangi Daytona 500 tetapi ia gagal mempertahankan gelar juara Seri Piala. Ray Evernham hengkang dari tim dan membuat para penggemar Gordon pesimis mengenai kiprah Gordon pada tahun-tahun selanjutnya. Di musim 2000 Gordon jatuh ke posisi 9 klasemen pembalap. Keraguan penggemar berhasil Gordon tuntaskan di musim 2001 dengan gelar Seri Piala keempatnya yang diraih bersama kepala kru Brian Whitesell.
Pada musim 2002 Gordon gagal mempertahankan gelar Seri Piala. Penampilan menurun Gordon kembali terjadi di musim 2003, 2004 dan 2005. Musim 2006 prestasi Gordon kembali menemui titik terang dengan kepala kru yang baru yaitu Steve Letarte. Gordon finis keenam di klasemen akhir. Musim 2007 Gordon nyaris saja menjuarai Seri Piala untuk kelima kalinya sebelum akhirnya harus puas berada di posisi kedua di belakang rekan setimnya Jimmie Johnson. Musim 2008 Gordon gagal memenangi satu lomba pun meskipun ia lolos ke Chase of the Cup di musim tersebut. Setelah 47 balapan tanpa kemenangan, Gordon akhirnya tampil lagi di podium teratas usai menang di Texas pada April 2009. Namun sekali lagi Gordon gagal memenangi lomba lainnya di 2009 dan 2010 sebelum akhirnya kembali ke jalur kemenangan di Phoenix tahun 2011 dengan kepala krunya yang baru yaitu Alan Gustafson. Musim 2012 Gordon hanya memenangi dua balapan saja, salah satunya adalah kemenangan pertamanya di Homestead-Miami Speedway di akhir musim. Untuk musim 2013, DuPont, yang telah setia menjadi sponsor Jeff Gordon sejak 1992 diakusisi oleh The Carlyle Group dan kemudian berubah nama menjadi Axalta Coating Systems. Axalta menjadi sponsor Gordon untuk 14 lomba di musim 2013.
Gordon berhasil lolos ke Chase di musim 2013 lewat perubahan peraturan mendadak sehubungan dengan adanya skandal pengaturan hasil lomba di Richmond. Selanjutnya di musim 2014, meski Gordon sukses masuk Chase dan bertahan di posisi aman eliminasi, dirinya gagal masuk ke lomba final di Miami setelah kesempatan di depan mata buyar usai Ryan Newman menyalip Kyle Larson di lap terakhir di lomba Phoenix yang menyebabkannya kalah dalam klasemen poin Chase.
2015 jadi musim terakhir Jeff Gordon membalap secara penuh di mobil #24 dan tim
Hendrick kemudian mengumumkan bahwa Chase Elliott akan menggantikan posisinya mulai musim 2016. Sebagai salah satu ucapan perpisahan, Axalta menurunkan skema cat mobil pelangi atau "Rainbow Warrior" untuk lomba di Bristol pada bulan Agustus. Gordon pun kembali masuk Chase di musim ini dan mencetak kemenangan emosional di Martinsville di babak delapan besar yang diwarnai skandal Matt Kenseth yang menyeruduk Joey Logano. Kemenangan di Martinsville ini mengantar Gordon masuk babak final Chase di Miami. Pada lomba terakhir Gordon di Miami, ia hanya mampu finis kelima. Gordon mengakhiri karier membalapnya dengan finis di urutan tiga klasemen akhir musim 2015.
Chase Elliott mengambil alih kemudi mobil #24 pada musim 2016 dengan sponsor utama NAPA Auto Parts. Ia mengawali musim dengan meraih pole position untuk lomba Daytona 500. Elliott bertahan di mobil #24 sampai akhir musim 2017 sebelum digantikan oleh William Byron dengan Eliiott yang beralih ke mobil nomor #9 (sebelumnya #5) mulai musim 2018.
= Mobil nomor #25
=
Mobil nomor #25 terkait erat selama bertahun-tahun dengan ayah Rick
Hendrick yaitu Joe "Papa"
Hendrick dengan debut awal pada tahun 1986 yang dikemudikan Tim Richmond yang berhasil menang tujuh kali dan finis di posisi tiga klasemen saat itu. Musim 1987 Richmond hanya turun 8 balapan saja terkait kesehatannya yang didiagnosis menderita AIDS.
Pada tahun 1988, Ken Schrader mengambil alih kendali mobil ini. Ia memenangkan dua posisi pole, lomba di Talladega 500, dan berakhir di urutan kelima dalam poin. Ia lantas memenangkan empat kali pole pada tahun 1989 dan mengambil kemenangan di balapan musim gugur di Charlotte. Kodiak menggantikan Folgers sebagai sponsor dari mobil nomor #25 untuk musim 1990. Schrader gagal memenangkan lomba pada tahun 1990, tetapi ia memenangkan pole di Daytona 500 untuk tahun ketiga berturut-turut. Ia memenangkan dua balapan pada tahun 1991 dan selesai di posisi kesembilan dalam klasemen. Schrader tidak menang lagi sesudahnya namun ia berhasil finis di posisi empat klasemen di 1994. Selanjutnya di 1995 Budweiser menggantikan Kodiak sebagai sponsor. Schrader meninggalkan tim setelah musim 1996 dan digantikan oleh Ricky Craven.
Craven membantu tim
Hendrick menyelesaikan finis 1-2-3 di Daytona 500 tahun 1997. Setelah menderita gegar otak di Texas, ia melewatkan dua balapan. Jack Sprague dan Todd Bodine saling mengisi posisi lowong yang ia tinggalkan saat cedera. Puncak lainnya yang diraih Craven selama kampanye musim 1997 adalah kemenangan di lomba All-Stars Race. Craven berhasil finis kesembilan di klasemen. Pada tahun 1998, nomor mobil diubah dari #25 menjadi #50 untuk menghormati ulang tahun ke-50 NASCAR. Tak lama setelah musim dimulai, Craven didiagnosis dengan sindrom pasca-gegar otak dan ia dipaksa untuk istirahat selama beberapa balapan sementara Randy LaJoie dan Wally Dallenbach, Jr. mengisi posisi lowongnya di tim. Craven lantas kembali di New Hampshire dan berhasil memenangkan pole position. Meskipun Craven berusaha keras sampai akhir musim, ia tidak mampu menghasilkan hasil yang bagus dan digantikan oleh Dallenbach secara penuh waktu.
Dallenbach kembali memakai mobil nomor #25 pada musim 1999 dengan hasil posisi 18 klasemen dan tanpa kemenangan. Hasil kurang baik ini membuat
Hendrick menyewa Jerry Nadeau untuk musim 2000. Nadeau menjalani tahun pertama dengan baik bersama
Hendrick dengan memenangkan perlombaan akhir musim di Atlanta dan berada di posisi 20 klasemen. Usai menjalani 11 lomba di 2002,
Hendrick mengganti Nadeau dengan Joe Nemechek. Nemechek menang di Richmond pada tahun 2003 sebelum kemudian hengkang dari tim di akhir musim.
Setelah memenangkan kejuaraan Seri Busch pada tahun 2003, Brian Vickers mengambil alih mobil nomor #25 pada tahun 2004. Tahun 2004 sendiri menjadi tahun menyedihkan bagi Brian Vickers dan kru tim #25 dengan meninggalnya "Papa" Joe, si pemilik asli mobil #25 di bulan Juli. Sementara itu teman dekat Ricky
Hendrick tewas dalam kecelakaan pesawat yang juga merenggut nyawa sembilan orang lainnya pada bulan Oktober. Vickers berhasil duduk di posisi 17 klasemen pada tahun 2005. Pada pertengahan 2006 diumumkan bahwa Casey Mears akan menggantikan Vicker mulai 2007. Vickers kemudian meraih kemenangan balapan perdananya di Talladega di akhir musim.
Pada musim 2007, Mears berhasil memenangi satu lomba dengan tim #25 di Coca-Cola 600 di Charlotte Motor Speedway. Untuk musim 2008 Mears beralih ke mobil nomor #5 dan mobil nomor #25 dipakai pembalap muda bernama Brad Keselowski sebanyak dua lomba. Di musim 2009 Keselowski turun sebanyak 7 lomba sebelum pindah ke tim Penske Racing. Mobil bernomor #25 kembali pada tahun 2011 dalam lomba All-Star Race dengan pembalap Mark Martin dan sponsor Farmers Insurance Group.
Di pertengahan musim 2014, manajer umum tim
Hendrick, Doug Duchardt mengumumkan bahwa pembalap muda Chase Elliott akan turun di beberapa lomba di musim 2015 sebagai persiapan untuk turun penuh di musim 2016. Pada 29 Januari 2015 diumumkan bahwa
Hendrick akan menurunkan mobil #25 untuk Elliott dengan sponsor dari NAPA Auto Parts sebanyak lima lomba sebagai persiapan menggantikan Jeff Gordon di mobil #24 mulai musim 2016.
= Mobil nomor #48
=
Artikel terkait untuk bagian ini adalah Jimmie Johnson.
Pada tahun 2001 melalui kerja sama kepemilikan antara Rick
Hendrick dan Jeff Gordon, mobil #48 diluncurkan dengan sosok pembalap muda Jimmie Johnson yang saat itu masih membalap di Seri Busch bersama tim Herzog-Jackson
Motorsports. Johnson memulai debutnya di balapan musim gugur di Charlotte Motor Speedway. Johnson kemudian turun penuh di musim balap 2002 dengan memakai spek mobil lama bekas Jeff Gordon. Perjanjian antara Gordon dan Johnson saat itu menyatakan, Johnson akan memakai mobil balap bekas Gordon sementara Gordon membangun mobil baru. Walaupun memakai mobil spek lama, Johnson berhasil memenangi tiga lomba dan sempat memimpin klasemen sebelum akhirnya finis di posisi lima klasemen akhir. Pada tahun 2003 Johnson yang sukses memenangi tiga lomba finis di posisi dua klasemen. Pada tahun 2004, Johnson memulai musim dengan buruk tetapi seiring perjalanan waktu ia kemudian berhasil meraih 8 kali kemenangan, 20 kali posisi top-5, 23 kali posisi top-10, dan ia finish di posisi dua klasemen pembalap.
Pada tahun 2005, Johnson berada secara konsisten dalam posisi lima besar klasemen sepanjang musim. Johnson memiliki kesempatan emas untuk memenangkan kejuaraan NASCAR untuk pertama kalinya ketika ia memimpin di balapan terakhir di Homestead-Miami Speedway, tetapi ia hanya finis di posisi 5 setelah sempat mengalami insiden dan bermasalah dengan ban. Statistik Johnson di musim 2005 dari 36 kali lomba adalah 22 kali finis top-10 dan rata-rata finis 12,7.
Musim 2006 menjadi awal kesuksesan Jimmie Johnson dengan keberhasilannya meraih gelar juara umum NASCAR setelah mengalahkan Matt Kenseth dengan selisih 56 poin di klasemen. Musim 2007 ia berhasil mempertahankan gelar juaranya usai mengalahkan rekan setimnya sendiri yaitu Jeff Gordon dengan selisih 77 poin, disusul kemudian di musim 2008 dengan mengalahkan Carl Edwards dengan selisih 69 poin. Tahun 2009 Johnson lagi-lagi tampil sebagai juara umum NASCAR setelah mengandaskan Mark Martin dengan selisih 141 poin klasemen. Musim 2010 Johnson sekali lagi menunjukkan dominasinya dengan keluar sebagai juara umum NASCAR untuk kelima kalinya secara beruntun walaupun di musim tersebut ia mendapat perlawanan keras dari Denny Hamlin dan Kevin Harvick sampai balapan penutup musim. Pada musim 2011 dan 2012, Johnson harus rela dikalahkan para kompetitornya setelah mengalami musim yang naik turun.
Musim 2013 Johnson tampil kuat saat mengawali musim dengan memenangi lomba Daytona 500 keduanya disusul kemenangan di lomba Coke Zero 400 yang membuatnya menyapu bersih dua lomba Daytona di musim tersebut. Johnson juga berhasil memenangi lomba All-Star di Charlotte dan pada akhir musim ia sukses memenangi gelar Seri Piala keenamnya.
Pada musim 2014 Johnson memenangi empat lomba termasuk lomba Coca-Cola 600 di Charlotte. Tetapi musim ini ia mengalami beberapa kendala seperti saat finis di posisi 42 di Daytona dan Loudon. Johnson gagal mempertahankan gelar dan terpaksa duduk di posisi 11 klasemen akhir musim. Di musim 2015 Johnson kembali memenangi empat lomba sebelum memasuki sesi Chase. Ia kandas di babak 12 Besar Chase usai finis di urutan 39 di Charlotte dan 18 di Talladega. Mendekati akhir musim dengan tidak ada kans juara, Johnson memenangi lomba di Texas sebelum kemudian menutup musim dengan berada di posisi 10 klasemen.
Musim 2016 Johnson berhasil memenangi dua lomba di awal musim yaitu di Atlanta dan California. Ia lantas tersendat-sendat selama musim reguler berjalan sebelum kemudian bangkit di sesi playoff. Johnson lantas menang lomba di babak 12 Besar dan babak 8 Besar yang mengantarnya masuk ke babak Championship 4 di Miami. Di lomba ini ia tampil sebagai pemenang lomba dan sukses mengunci gelar Seri Piala ketujuhnya, menyamai catatan Richard Petty dan Dale Earnhardt.
Pada musim 2017 dan 2018 Johnson mengalami musim yang medioker. Musim 2018 juga menjadi akhir dari kerja sama sponsor Lowe's yang memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dengan tim
Hendrick. Posisi Lowe's sebagai sponsor utama digantikan oleh Ally Financial. Di sisi lain tim juga mengonfirmasi bahwa Chad Knaus selaku kepala kru mobil #48 akan dimutasikan ke mobil #24 yang dikendarai William Byron mulai musim 2019 dengan posisinya di mobil #48 yang digantikan oleh Kevin Meendering.
= Mobil nomor #88
=
Pada tanggal 13 Juni 2007, Dale Earnhardt, Jr. mengumumkan secara resmi bahwa ia akan bergabung dengan tim
Hendrick Motorsports mulai musim 2008. Pada tanggal 14 September 2007 diumumkan secara resmi bahwa ia akan membalap menggunakan mobil #88 setelah tim
Hendrick membuat kesepakatan dengan Robert Yates Racing yang mengirim mobil #88 kepada tim
Hendrick. Mobil nomor #88 ini menggantikan mobil nomor #25. Kepala kru Dale Jr. yaitu Tony Eury, Jr. juga ikut pindah ke tim
Hendrick namun hanya bertahan sampai April 2009 saat ia digantikan Lance McGrew, penasihat teknis tim
Hendrick yang pernah bekerja menangani mobil #25.
Pada awal musim 2011, Steve Letarte pindah dari tim Jeff Gordon dan menjadi kepala kru Dale Jr. Usai tiga musim tanpa kemenangan sejak 2009, Dale Jr. berhasil memenangi satu balapan di musim 2012 yaitu di Michigan International Speedway dan lolos ke Chase of the Cup. Namun kemudian Dale Jr. menderita gegar otak setelah mengalami kecelakaan di Kansas Speedway dan tidak bisa ikut balapan dua kali setelah divonis harus istirahat oleh dokter sehingga posisinya digantikan Regan Smith untuk di Charlotte dan Kansas. Earnhardt kembali di Martinsville dan menyelesaikan musim di posisi 12.
Dale Jr. finis di urutan kelima klasemen pembalap musim 2013. Ia meraih dua pole dan lima kali finis sebagai runner-up lomba di musim tersebut.
Di musim 2014, Dale Jr. sukses memenangi empat lomba, yaitu Daytona 500, dua lomba di Pocono dan lomba musim gugur di Martinsville. Di musim ini juga kepala kru Steve Letarte mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari tim
Hendrick dan beralih profesi sebagai analis siaran balap NASCAR untuk NBC. Posisi Letarte lantas digantikan oleh Greg Ives. Selanjutnya pada 6 Agustus National Guard mengumumkan tidak akan melanjutkan kemitraan sebagai sponsor Dale Jr. yang kemudian digantikan oleh Nationwide Insurance mulai musim 2015.
Pada musim 2015 dengan pensiunnya Jeff Gordon, sponsor Axalta Coating Systems yang sebelumnya identik dengan mobil #24 mengalihkan dana sponsorshipnya ke mobil #88. Pada musim 2016, Dale Jr. tampil tidak penuh satu musim karena mengalami gejala gegar otak. Posisinya di tim digantikan oleh Jeff Gordon dan pembalap muda Alex Bowman. Keputusan besar diambil Dale Jr. di musim 2017 bahwa ia akan pensiun di akhir musim. Posisinya di mobil #88 secara permanen digantikan oleh Bowman mulai musim 2018.
= Mobil Days of Thunder
=
Pada tahun 1989 dan 1990,
Hendrick Motorsports berperan sebagai konsultan teknis selama pembuatan film Days of Thunder yang dibintangi aktor Tom Cruise, termasuk menyediakan mobil balap yang dilengkapi kamera untuk menyimulasikan adegan cuplikan balap. Tim menyiapkan total 14 mobil balap untuk pembuatan film. Cuplikan dalam perlombaan diambil di lomba Autoworks 500 1989 di Phoenix International Raceway, dan Daytona 500 1990, di samping cuplikan rekaman aksi di luar acara NASCAR. Pada setiap balapan, mobil melakukan jarak tempuh sejauh 100 mil sebelum melakukan start-and-parking.
Di Phoenix,
Hendrick menurunkan dua mobil untuk keperluan film: mobil bersponsor City no. #46 yang dikendarai oleh Greg Sacks, dan mobil nomor no. #51 yang disponsorsi Exxon dan dikendarai oleh Bobby Hamilton. Mobil tambahan yang bernomor #18 dengan sponsor Hardee's yang dikendarai oleh Tommy Ellis, gagal lolos kualifikasi. Meskipun mobil-mobil itu tidak dimaksudkan untuk berjalan secara kompetitif, Hamilton berhasil meraih posisi start kelima dan memimpin lima lap sebelum kemudian memilih mengundurkan diri dari lomba. Sacks sempat menjalankan mobil #46 dalam perlombaan Busch Clash di Daytona pada awal 1990 dan berhasil finis kedua. Setelah insiden di Phoenix, dua mobil yang berlomba di Daytona 500 dengan Ellis (#18 Hardee's) dan Hamilton (#51 Mello Yello) tidak dimasukkan dalam klasifikasi lomba.
Setelah produksi film selesai, Sacks dipertahankan sebagai pembalap pengembang dan sesekali turun paruh waktu pada tahun 1990. Sacks mencoba dua balapan (1 DNQ) dengan mobil #46, dua belas lomba dengan mobil #18 dengan sponsor dari Ultra Slim Fast dan tiga lomba dengan mobil #17 sebagai pengganti Darrell Waltrip. Sacks mendapatkan finis di tempat kedua di Talladega pada bulan Mei. Ia juga berhasil meraih posisi pole di Daytona pada bulan Juli. Tim ditutup dan Sacks hengkang pada akhir tahun, karena Slim Fast mengakhiri sponsornya.
= Mobil-mobil lainnya
=
Benny Parsons tampil sebagai pengganti sementara Tim Richmond pada tahun 1987, namun tim
Hendrick memutuskan tidak memberikan nomor #25 pada Parsons sehingga Parsons diberikan nomor mobil #35 walaupun ia membalap hampir sepanjang musim.
Pada lomba musim semi di Talladega tahun 1993, Buddy Baker mencoba turun membalap dengan mobil bernomor #46, namun sayangnya ia gagal kualifikasi. Pembalap IndyCar, Al Unser, Jr. juga turun sekali di musim 1993 dengan mobil nomor #46.
Pada tahun 1995,
Hendrick menurunkan mobil bernomor #58 dengan sponsor leukemia marrow yang didanai penuh oleh Rick
Hendrick di lomba penutup musim di Atlanta. Mobil ini kemudian menjadi mobil pembantu pengawalan untuk Jeff Gordon untuk meraih gelar Seri Piala perdananya di 1995 ketika saat itu Jeff membutuhkan finis minimal posisi 41 atau lebih baik lagi. Mobil #58 dikemudikan oleh Jeff Purvis. Gordon kemudian berhasil mengunci gelar dengan bertahan setelah pitstop yang mulus dengan Purvis yang finis di posisi 26. Mobil bernomor #58 tidak membalap lagi sampai tahun 2001 ketika diluncurkan ulang sebagai mobil bernomor #48.
Pada tahun 2003, tim
Hendrick menurunkan mobil bernomor #60 di Pepsi 400 dengan pembalap David Green. Mobil itu awalnya dibentuk sebagai kemitraan dengan Gene Haas yang kemudian berkembang menjadi dua tim terpisah yaitu
Hendrick R&D Team dan Haas CNC Racing yang sekarang dikenal sebagai Stewart-Haas Racing. Green membalap dua kali di musim 2003 sebelum diserahkan kepada Brian Vickers yang mendapat satu kali kesempatan lomba di balapan musim gugur Charlotte.
Kyle Busch mengemudikan mobil nomor #84 pada tahun 2004. Ia melakukan debut di Las Vegas Motor Speedway dan turun di lima balapan lainnya.
Pada tahun 2005, pembalap senior Terry Labonte mengemudikan mobil nomor #44 sementara Kyle Busch beralih ke nomor #5. Dengan disponsori oleh Kellogg dan Pizza Hut, Labonte mengendarai mobil dalam jadwal yang terbatas selama dua musim sebelum pensiun penuh.
Sejarah tim dalam Seri Xfinity
Tim JR
Motorsports dan tim
Hendrick Motorsports resmi mengombinasikan kegiatan balapan mereka di ajang NASCAR Seri Busch menyusul berakhirnya musim balap 2007. Mobil nomor #5 turun penuh waktu di bawah bendera JR
Motorsports tahun 2008 dengan dukungan teknis dari tim
Hendrick. Kemitraan tim JR
Motorsports untuk teknis berpusat pada pemanfaatan dan pembangunan mesin, sasis dan pengembangan lainnya yang dilakukan oleh tim
Hendrick. Rick
Hendrick terdaftar sebagai pemilik mobil nomor #5 sementara Dale Earnhardt, Jr. terdaftar sebagai pemilik mobil nomor #88. Selain itu dua tim ini juga saling berkolaborasi dalam kerja sama jasa sponsor, pemasaran dan hubungan media.
= Mobil nomor #5
=
Mobil #5 dibeli oleh
Hendrick Motorsports dari tim JG
Motorsports yang sebelumnya memakai mobil nomor #24. Mobil ini mulai turun pada tahun 2001 dengan pembalap Ricky
Hendrick. Ricky hanya turun tiga balapan saja di musim tersebut, finis terbaiknya datang di Kentucky Speedway, ketika ia finis di posisi 15. Ia dan rekan setimnya dari Seri Truk Jack Sprague pindah ke Seri Busch secara penuh waktu pada 2002. Ricky mengendarai mobil #5 namun sempat absen balapan akibat cedera karena kecelakaan di Las Vegas Motor Speedway. Ron Hornaday, Jr. tampil mengambil alih sementara kendali mobil #5 sebelum Ricky kembali di Richmond. Pada akhir musim, Ricky tiba-tiba mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari balapan tetapi akan tetap terlibat sebagai salah satu pemilik tim. Ricky
Hendrick bertahan memanajeri tim nomor #5 sampai ia meninggal dunia di 2004.
Brian Vickers dipekerjakan untuk membalap di mobil #5 tahun 2003. Ia memenangkan tiga balapan dan kejuaraan Seri Busch. Ketika ia pindah ke Seri Piala, Kyle Busch dipekerjakan sebagai pembalap baru tim. Pada tahun rookienya, ia memenangkan lima balapan dan menjadi runner-up di bawah Martin Truex, Jr. Ia pindah ke Seri Piala untuk paruh musim sambil tetap melanjutkan balapan di tim nomor #5. Pembalap IndyCar asal Meksiko, Adrian Fernández sempat mengendarai mobil di enam balapan, dengan hasil terbaik finis posisi 10 di Mexico City. Pada musim 2006, Busch turun sebanyak 30 balapan dan finis di posisi tujuh klasemen. Ia melewatkan satu balapan di Memphis
Motorsports Park saat itu dan digantikan oleh Justin Labonte.
Pada tahun 2007, Busch dan Mark Martin berbagi mobil #5 secara paruh waktu. Kyle Busch mengendarai mobil ke jalur kemenangan dalam balapan yang sempat ditunda karena hujan di Daytona, Richmond, dan Kansas. Tim ini kemudian bergabung dengan JR
Motorsports untuk tahun 2008 dengan Jimmie Johnson, Dale Jr., Casey Mears, Mark Martin dan Landon Cassill yang saling berbagi mobil dalam satu musim serta Martin Truex, Jr. dan Ron Fellows yang turun dalam (masing-masing) satu balapan.
Pada tahun 2009, mobil nomor #5 dikurangi jadwalnya menjadi peserta paruh waktu karena kurangnya sponsor. Beberapa pembalap seperti Cassill, Truex Jr, Earnhardt Jr., Martin, Tony Stewart, Ryan Newman dan Scott Wimmer saling bergantian membalap di musim tersebut.
= Mobil nomor #24
=
Mobil nomor #24 mulai membalap tahun 2005 sebagai mobil bernomor #57. Angka tersebut berasal dari sponsornya yaitu Heinz yang memiliki variasi 57 produk. Brian Vickers memulai debutnya dengan mobil ini di Darlington. Ia start di posisi kedua tetapi jatuh ke posisi 43 usai terlibat insiden. Finis terbaiknya datang di Dover dengan hasil urutan kelima. Kyle Busch mengendarai mobil dalam empat balapan tambahan, dengan hasil sekali finis di lima besar. Vickers mengendarai mobil ini dalam delapan balapan, namun ia tidak pernah meraih posisi yang lebih baik dari posisi 23. Adrian Fernandez membalap dengan mobil ini di Mexico City dan Watkins Glen, finis masing-masing kedua belas dan ketujuh belas. Pada tahun 2006 Brian Vickers membalap sebanyak delapan balapan. Posisi finis terbaik Vickers pada tahun 2006 adalah posisi kedua di Daytona pada bulan Juli.
Setelah hengkangnya Vickers dari tim
Hendrick, mobil kembali berubah ke nomor #24 kali ini dengan pembalap Casey Mears untuk 2007. Adrian Fernandez dan Landon Cassill juga berbagi mobil bersama Vickers saat itu. Namun kemudian mobil bernomor #24 tidak dijalankan lagi sejak tahun 2008.
= Mobil nomor #48
=
Mobil nomor #48 memulai debutnya di Seri Busch tahun 2004 di Charlotte Motor Speedway dengan menjalankan kesepakatan satu balapan dengan sponsor dari SpongeBob SquarePants. Jimmie Johnson finis ketiga dalam balapan ini. Johnson juga mengendarai mobil selama lima balapan pada tahun 2005 dan meraih posisi pole di Charlotte. Pada musim 2006 Johnson turun untuk tiga balapan. Hal yang sama ia lakukan lagi di musim 2007. Terakhir pada musim 2008 Johnson sekali turun di Seri Busch dengan mobil #48 ketika tim mulai berkerja sama dengan JR
Motorsports.
= Mobil nomor #80
=
Tim
Hendrick Motorsports mengumumkan bahwa mereka akan menjalankan mobil nomor #80 yang bersponsorkan HendrickCars.com dengan pembalap Tony Stewart di lomba NASCAR Seri Nationwide di Daytona tahun 2009. Nomor #80 mewakili jumlah afiliasi yang bekerja sama dengan
Hendrick Automotive Group. Stewart berhasil memenangkan balapan dengan mobil ini, yang juga jadi kemenangan satu-satunya Stewart bersama tim
Hendrick dengan ia yang kemudian menggunakan aliansi
Hendrick dan Gene Haas untuk membangun tim sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Stewart-Haas Racing.
Sejarah tim dalam Seri Truk
= Mobil nomor #17
=
Mobil nomor #17 yang turun di Seri Truk memulai debutnya pada tahun 2000 dengan Ricky
Hendrick sebagai pembalap. Ricky turun sebanyak enam balapan dan berhasil masuk 10 besar sebanyak empat kali. Musim 2001 Ricky memenangi balapan Seri Truk-nya yang pertama di Kansas Speedway dan berakhir di posisi enam di klasemen akhir musim. Pembalap lainnya, Travis Kvapil berhasil menduduki posisi kedua klasemen dan meraih gelar Rookie of the Year. Mobil nomor #17 tidak berjalan lagi setelah musim 2001 usai.
= Mobil nomor #24
=
Mobil truk bernomor #24 memulai debutnya di Seri Truk pada tahun 1995 dengan Scott Lagasse sebagai pembalap dan DuPont sebagai sponsornya. Lagasse berhasil dua kali finis di lima besar dan finis kesembilan di klasemen akhir. Tim
Hendrick lantas menurunkan mobil bernomor #25 yang disponsori Budweiser dengan pembalap
Hendrick Senior dan Roger Mears. Saat pertengahan musim tiba, Jack Sprague masuk dan membalap sampai akhir musim dengan catatan bagus saat meraih pole di Phoenix International Raceway. Pada tahun 1996, ia pindah memakai mobil #24 dengan sponsor Quaker State. Ia memenangkan lima balapan dan finis kedua di klasemen pembalap. Musim berikutnya, ia memenangkan lomba tiga kali dan meraih juara NASCAR Seri Truk di akhir musim.
Usai kehilangan sponsor Quaker State setelah tahun 1997 yang kemudian digantikan GMAC Financial, Sprague berhasil menang lima balapan namun harus rela kalah di klasemen akhir musim dan gagal mempertahankan gelar. Musim 1999 ia bangkit dan memenangi lagi kejuaraan NASCAR Seri Truk. Pada tahun 2000 kembali penampilan menurun diperlihatkan Spraque dengan hanya meraih posisi lima klasemen. Memasuki tahun 2001, Sprague menanjak lagi dengan meraih peringkat ketiga klasemen. Sprague pindah ke Seri Busch pada 2002 dan posisinya digantikan Ron Hornaday, Jr. yang hanya turun satu balapan di Daytona. Usai lomba di Daytona tim
Hendrick menghentikan kegiatan mobil nomor #24 dan pindah fokus ke Seri Busch.
= Mobil nomor #94
=
Tim
Hendrick menghidupkan kembali program lomba mereka di Seri Truk pada musim 2013 untuk pembalap muda Chase Elliott dengan dukungan sponsor Aaron's untuk sembilan lomba. Truk untuk Elliott dibangun oleh Turner Scott
Motorsports namun diurusi penuh oleh manajemen
Hendrick melalui kepala kru Lance McGrew. Debut Seri Truk untuk Elliott dimulai di Martinsville Speedway pada 6 April dan ia finis keenam di lomba tersebut. Elliott lantas menjadi peraih pole termuda Seri Truk dalam usia 17 tahun di Bristol pada bulan Agustus, dan kemudian menjadi pemenang lomba Seri Truk termuda pada lomba Chevy Silverado 250 di Canadian Tire Motorsport Park. Elliott tinggalkan mobil #94 pada akhir musim dengan keputusannya untuk naik kelas ke Seri Nationwide bersama tim JR
Motorsports untuk musim 2014.
Sejarah tim dalam Seri ARCA
Hendrick menurunkan mobil untuk lima perlombaan Seri ARCA dalam rentang waktu antara 1985 hingga 1996 dengan rincian dua kali lomba untuk Brett Bodine pada tahun 1985 dan 1986 (yang memenangkan pole untuk kedua lomba yang ia ikuti) serta masing-masing satu lomba untuk Tommy Ellis (1988), Jack Sprague (1996), dan Rick
Hendrick sendiri. Rick
Hendrick mengendarai mobil nomor #15 di Heartland Park Topeka pada tahun 1991. Ia mengawali lomba di posisi ketiga dan finis di urutan ke-23 setelah mengalami masalah pengereman. Pada bulan Februari 2000, Ricky
Hendrick turun berlomba di Daytona dengan mengemudikan mobil Chevrolet nomor #17 yang disponsori oleh GMAC Financial Services. Ia finis kelima dalam lomba ini.
Hendrick lantas turun lagi di lomba serupa pada tahun berikutnya dengan mobil nomor #71 dan finis di urutan kesembilan.
= Mobil nomor #9
=
Pada tahun 2012,
Hendrick mulai menerjunkan mobil Chevrolet nomor #9 dengan sponsor Aaron's, Inc. untuk pembalap binaan mereka yakni Chase Elliott. Ayah Chase yaitu Bill Elliott didaulat sebagai pemilik mobil dan Lance McGrew menjadi kepala krunya. Elliott melakukan debut pada usia 16 tahun di Mobile International Speedway, mencetak posisi pole dan enam kali posisi top-10 dalam enam balapan yang diikuti.
Elliott kembali ke tim pada musim 2013. Ia mencetak kemenangan pertamanya di Pocono Raceway lewat sebuah pertarungan yang apik melawan Erik Jones. Dalam usia 17 tahun, Elliott menjadi pemenang superspeedway termuda dalam sejarah Seri ARCA. Secara keseluruhan Elliott mencetak empat kali posisi top-10, termasuk saat memenangi lomba di Pocono, dalam lima balapan yang diikuti pada tahun tersebut.
Elliott mengikuti lomba pembuka Seri ARCA musim 2014 di Daytona, sebagai upaya mendapatkan persetujuan NASCAR untuk bisa mengikuti lomba ajang Seri Nationwide pada minggu depannya. Dengan disponsori oleh HendrickCars.com dan NAPA Brakes, Elliott terlibat dalam tabrakan 15 mobil di lap ke-13. Terlepas dari itu, Elliott finis di urutan ke-9 dan NASCAR menyetujuinya untuk bisa ikut di lomba Seri Nationwide untuk kemudian menjadi juara umum di akhir musim.
= Mobil nomor #87
=
Pada tahun 2003,
Hendrick menurunkan Kyle Busch di Seri ARCA dengan total tujuh balapan. Busch mengemudikan mobil Chevrolet nomor #87 yang disponsori oleh Ditech.com, Busch berhasil meraih tiga kali posisi pole dan dua kemenangan. Busch juga turun di lomba pembuka musim 2004 di Daytona, dengan start dari posisi kedua dan berhasil finis pertama.
Untuk sisa tahun 2004, pembalap pengembang Blake Feese, Boston Reid, dan Kyle Krisiloff menjalankan sepuluh balapan secara bergantian di Seri ARCA di mobil No. 5, No. 6, dan No. 7 yang diturunkan oleh Bobby Gerhart Racing. Feese mencetak kemenangan di Nashville, sementara Krisiloff mencetak kemenangan di Chicagoland Speedway. Masih di musim tersebut, Feese turun satu balapan dengan mobil nomor #94 yang disponsori Carquest Auto Parts Chevy yang hanya didukung secara teknis (bukan mobil utama tim) oleh
Hendrick di Talladega dan berhasil mencetak kemenangan.
Kyle Krisiloff menjalankan mobil nomor #7 tim Bobby Gerhart dalam 14 balapan pada musim 2005 dengan sponsor dari Ditech.com dan Delphi. Krisiloff mencetak tiga kali posisi top-5 dan lima kali posisi top-10. Blake Feese juga menjalankan pembuka musim Daytona dengan mobil #94 dan terlibat dalam kecelakaan di area pit yang melukai empat fotografer.
Pada tahun 2007,
Hendrick Motorsports menghidupkan kembali No. 87 untuk driver pengembangan Landon Cassill, dengan sponsor dari Stanley Tools. Cassill mencoba tiga balapan (gagal lolos di Talladega) dengan dua kali start di posisi sepuluh besar tetapi hanya mampu finis di posisi 38 di Kentucky dan posisi 32 di Pocono. Cassill dan Stanley kemudian pindah ke mobil #88 di bawah bendera JR
Motorsports untuk musim 2008.
Serba-serbi tim
= Struktur tim
=
= Kecelakaan pesawat 2004
=
Pada tanggal 24 Oktober 2004, sepuluh orang anggota tim
Hendrick Motorsports tewas dalam kecelakaan pesawat saat perjalanan dari Concord, North Carolina ke bandara kecil dekat Martinsville Speedway. Pesawat jatuh di Pegunungan Bull sekitar tujuh mil (11 km) dari Bandara Blue Ridge di Stuart, Virginia, setelah gagal mendarat akibat terjebak kabut tebal. Sepuluh orang yang menjadi penumpang pesawat Beechcraft King Air 200 meninggal seketika dalam kecelakaan tersebut. Enam di antaranya adalah anggota keluarga
Hendrick dan/atau karyawan mereka yaitu: John
Hendrick (pemilik sekaligus presiden
Hendrick Motorsports), Jeff Turner (manajer umum), Ricky
Hendrick (pembalap sekaligus manajer tim), Kimberly dan Jennifer
Hendrick (putri kembar John
Hendrick) dan Randy Dorton (manajer pembangunan mesin). Termasuk juga yang tewas dalam kecelakaan ini adalah pilot pesawat Richard Tracy dan Elizabeth Morrison, Joe Jackson (direktur program otomotif dari DuPont) dan Scott Lathram (yang juga bekerja untuk Joe Gibbs Racing sebagai pilot helikopter).
Para pejabat dan otoritas NASCAR menerima kabar musibah ini selama perlombaan Subway 500 yang digelar pada hari yang sama dengan musibah kecelakaan ini di Martinsville, Virginia. Mereka kemudian menyimpan kabar duka tersebut sampai perlombaan berakhir yang secara kebetulan dimenangi oleh pembalap tim
Hendrick, Jimmie Johnson. Usai bendera finis dikibarkan, panitia lomba meminta seluruh peserta balapan untuk segera masuk pitlane dan tidak ada selebrasi podium untuk menghormati para korban yang tewas. Untuk sisa musim 2004, semua mobil
Hendrick Motorsports dan mobil nomor #0 dari Haas CNC Racing menempelkan stiker gambar korban kecelakaan pada tutup mesin depan, disertai dengan kalimat "Selalu di hati kita" ("Always in our hearts").
= Kontroversi
=
Terdapat beberapa kontroversi yang sempat menghinggapi tim
Hendrick Motorsports selama mereka berkiprah di ajang NASCAR.
Pada lomba Pepsi 400 tahun 1993 di Daytona, mobil Ken Schrader ditemukan menggunakan peralatan karburator yang tidak sesuai dengan regulasi NASCAR, dengan tujuan untuk lebih memaksimalkan tenaga sehubungan dengan penggunaan plat pembatas tenaga mesin yang dipakai di sirkuit super cepat seperti Daytona International Speedway dan Talladega Superspeedway. NASCAR menghukum Ken Schrader dan manajer tim Papa Joe
Hendrick dengan hukuman empat kali larangan balapan, meskipun tidak lama berselang tim
Hendrick yang mengajukan banding berhasil mengurangi putusan hukuman tersebut.
Kepala kru Jeff Gordon di musim 1995, Ray Evernham, pernah terkena sanksi denda 60.000 dollar AS oleh pihak otoritas NASCAR setelah dirinya terbukti bersalah memasang perangkat per suspensi yang tidak sesuai aturan untuk mobil Jeff saat balapan di Charlotte Motor Speedway.
Chad Knaus dihukum selama setengah bulan oleh pihak NASCAR pada awal musim 2006 setelah dirinya diketahui melalukan perubahan pengaturan pada kaca belakang mobil Jimmie Johnson saat lomba Daytona 500. Jimmie sendiri hanya terkena hukuman start dari posisi paling belakang dalam balapan tersebut. Dengan bantuan kepala kru interim Darian Grubb, Johnson berhasil bangkit dengan memukau dan menjuarai lomba Daytona 500 tahun 2006.
Knaus kembali menjadi objek sentral kontroversi di NASCAR saat debut Car of Tomorrow pada tahun 2007. Pada lomba Toyota/Save Mart 350 di Infineon Raceway, pihak otoritas NASCAR menemukan mobil Jeff Gordon (dengan kepala kru Steve Letarte) dan mobil Jimmie Johnson menggunakan model sasis terbaru NASCAR yang dibuat secara khusus di pabrik tim
Hendrick. Meskipun secara fisik model sasis tersebut sama dengan yang diperintahkan regulasi NASCAR, namun otoritas NASCAR mempertanyakan kesamaan presisi model tersebut dengan kesesuaian di regulasi resmi. Sebagai hukumannya, Johnson dilarang ikut kualifikasi dan harus start dari posisi belakang untuk lomba. Knaus dihukum denda 100.000 dollar AS dan dilarang tampil dalam enam balapan.
Pada bulan Februari 2012 Knaus sekali lagi dituduh oleh otoritas NASCAR atas pelanggaran aturan yang melibatkan mobil #48 milik Jimmie Johnson setelah gagal pemeriksaan pra-lomba untuk Daytona 500. NASCAR mengeluarkan hukuman larangan tampil enam balapan untuk Knaus dan asistennya Ron Malec. Selain itu Knaus juga didenda 100.000 dollar AS. Jimmie Johnson terkena hukuman pemotongan poin sebesar 25 poin. Namun setelah tim
Hendrick mengajukan banding, pada tanggal 20 Maret 2012, otoritas NASCAR mencabut hukuman untuk Jimmie, Knaus dan Malec terkecuali hukuman denda uang yang masih harus tetap di bayar Knaus.
Statistik
= Musim ke musim
=
= Daftar kemenangan
=
= Raihan total di tiga seri NASCAR
=
Statistik di bawah ini merupakan statistik gabungan dari tiga seri utama NASCAR (Seri Piala, Seri Nationwide dan Seri Truk):
= Raihan kemenangan lomba di Seri Piala
=
Dalam ajang NASCAR Seri Piala, tim
Hendrick Motorsports telah sukses memenangi balapan sebanyak 209 kali melalui 16 pembalap berbeda. Kemenangan perdana tim
Hendrick diraih di Martinsville Speedway pada 29 April 1984 lewat pembalap Geoffrey Bodine. Jeff Gordon sampai saat ini menjadi pembalap yang paling banyak menang bersama tim
Hendrick yaitu sebanyak 93 lomba. Gordon mencatat kemenangan ke-50 untuk tim di Darlington Raceway pada 24 Maret 1996 disusul kemudian kemenangan ke-100 di Michigan International Speedway pada 10 Juni 2001. Jimmie Johnson meraih kemenangan ke-150 untuk tim di Las Vegas Motor Speedway pada 11 Maret 2007 dan kemenangan ke-200 di Darlington pada 12 Mei 2012.
Berikut rincian daftar pembalap yang pernah memenangi lomba untuk tim
Hendrick:
= Catatan lainnya
=
Total sudah ada 25 sirkuit berbeda yang berhasil dimenangi lombanya oleh tim
Hendrick Motorsports sejak 1984 sampai saat ini. Kemenangan terbanyak diraih di Martinsville Speedway dengan total 18 kemenangan.
Seluruh kemenangan balapan tim
Hendrick di NASCAR Seri Piala diraih melalui satu pabrikan mobil saja yaitu Chevrolet yang sudah bekerja sama dengan tim sejak debutnya di musim 1984.
Catatan kaki
Pranala luar
Situs resmi
Profil tim dalam Racing Reference
Hendrick Motorsports di Twitter
Hendrick Motorsports di Facebook