Otek atau milet (dari bahasa Inggris: millet) merupakan sekelompok serealia yang memiliki bulir berukuran kecil. Pengelompokan ini tidak memiliki dasar botani maupun agronomi. Penyebutan
Otek adalah semata untuk mengelompokkan berbagai serealia minor (bukan utama). Garai dan jali kadang-kadang dianggap sebagai
Otek, sementara beberapa jenis serealia minor, seperti fonio dan tef sering pula dimasukkan.
Tanaman pangan yang biasa dimasukkan sebagai
Otek adalah
jawawut (Setaria italica L.)
Otek mutiara (pearl millet, Pennisetum glaucum)
proso (Panicum miliaceum L.)
korakan (Eleusine coracana)
Tanaman-tanaman berikut ini juga dianggap sebagai milet, meskipun rumpun segarnya sering pula dijadikan sebagai hijauan ternak:
beberapa Echinochloa spp. (Barnyard millet, Japanese millet)
Paspalum scrobiculatum (Kodo millet)
Panicum sumatrense (Little millet)
beberapa Brachiaria (Guinea millet, Browntop millet)
Otek pernah dan, di beberapa tempat, masih menjadi bahan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika. Di tempat-tempat lain, budidaya juga dilakukan sebagai sumber pakan burung peliharaan atau sebagai hijauan ternak.
Secara umum
Otek banyak mengandung Vitamin B, terutama niasin, vitamin B6, dan folat; mineral yang dikandungnya terutama kalsium, besi, kalium, magnesium, dan seng.
Bibliografi
Crawford, Gary W. Paleoethnobotany of the Kameda Peninsula. Museum of Anthropology, University of Michigan, Ann Arbor, 1983.
Crawford, Gary W. Prehistoric Plant Domestication in East Asia. In The Origins of Agriculture: An International Perspective, edited by C.W. Cowan and P.J. Watson, pp. 117-132. Smithsonian Institution Press, Washington, 1992.
Crawford, Gary W. and Gyoung-Ah Lee. Agricultural Origins in the Korean Peninsula. Antiquity 77(295):87-95, 2003.
Pranala luar
Alternative Field Crops Manual: Millets
Vegetarians in Paradise: Millet History, Millet Nutrition, Millet Recipe