Pasokan dan konsumsi energi dunia merujuk kepada produksi
energi primer global, pertukaran
dan konversi
energi,
dan konsumsi akhir
energi.
energi dapat digunakan dalam berbagai cara
dan wujud yang berbeda sebagai listrik atau bahan bakar yang sudah diproses, atau untuk berbagai jenis kegunaan, seperti untuk transportasi atau membangkitkan listrik. Produksi
dan konsumsi energi memainkan bagian yang penting dari ekonomi
dunia. Topik ini mencakup panas, namun tidak mencakup
energi dari makanan.
Per tahun 2022, sebagian besar
konsumsi energi dunia berasal dari bahan bakar fosil, menyumbang sekitar 80% total
Pasokan dan konsumsi energi. Negara Teluk
dan Rusia merupakan eksportir
energi major, dengan pelanggan terkemuka yaitu Uni Eropa
dan Tiongkok, yang dimana secara domestik
energi yang diproduksi tidak cukup untuk memuaskan permintaan
energi.
konsumsi energi umumnya meningkat sekitar 1-2% pertahun, kecuali untuk
energi surya
dan energi angin, yang memiliki rata-rata yaitu 20% per tahun pada 2010-an.
energi yang diproduksi, seperti dari bahan bakar fosil, diproses agar menjadi lebih cocok untuk dikonsumsi oleh pengguna akhir. Rantai
Pasokan energi dari produksi awal hingga
konsumsi akhir melibatkan berbagai jenis aktivitas yang berbeda, yang akhirnya membuang sejumlah
energi berguna (lihat eksergi).
konsumsi energi per kapita di Amerika Utara sangat tinggi, sementara di wilayah negara yang lebih kurang berkembang lebih rendah,
dan umumnya lebih terbarukan. Terdapat hubungan jelas antara
konsumsi energi per kapita
dan PDB per kapita.
Karena Pandemi Covid-19, terdapat penurunan signifikan dari penggunaan
energi di seluruh
dunia pada 2020, namun permintaan
energi total di seluruh
dunia pulih pada 2021,
dan mencapai rekor tertinggi pada 2022.
Sebuah masalah yang serius mengenai
konsumsi dan produksi
energi adalah emisi gas rumah kaca. Dari sekitar 50 miliar ton gas rumah kaca yang dihasikan pertahun dari seluruh
dunia, 36 miliar ton karbon dioksida dihasilkan dari produksi
dan konsumsi energi (kebanyakan darinya berasal dari bahan bakar fosil) pada 2021. Tujuan yang ditetapkan pada Persetujuan Paris untuk membatasi perubahan iklim akan sulit untuk dicapai. Banyak skenario yang sudah diusulkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, umumnya atas nama net nol pada 2050.
Referensi