Penyakit infeksi
baru (bahasa Inggris: emerging infectious disease, disingkat EID) adalah
Penyakit infeksi yang insidennya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan dapat terus meningkat dalam waktu dekat. Beberapa
Penyakit dengan kemampuan transmisi yang efisien di antara manusia dapat menjadi perhatian kesehatan masyarakat dan kesehatan global karena berpotensi menjadi penyebab epidemi atau pandemi. Keberadaan mereka berdampak pada sektor ekonomi, sosial, serta kesehatan. EID telah meningkat secara stabil setidaknya sejak tahun 1940. Untuk setiap dekade sejak 1940, telah terjadi peningkatan yang konsisten dalam jumlah kasus EID yang zoonosis terkait satwa liar. Aktivitas manusia merupakan pendorong utama peningkatan ini, dengan hilangnya keanekaragaman hayati sebagai mekanisme utama.
Penyakit infeksi
baru menyumbang setidaknya 12% dari semua patogen manusia. EID dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang
baru diidentifikasi, termasuk spesies atau galur virus
baru (misalnya koronavirus
baru dan HIV). Sejumlah EID lain mungkin berasal dari patogen yang telah diketahui dan kemudian berevolusi (misalnya influenza) atau menyebar ke populasi
baru (misalnya demam Nil Barat) atau ke area yang mengalami transformasi ekologis (misalnya
Penyakit Lyme). Ada pula
Penyakit infeksi yang muncul kembali, seperti tuberkulosis (karena resistan terhadap obat) dan campak. Infeksi nosokomial (yang diperoleh di rumah sakit), seperti Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin muncul di rumah sakit dan sangat bermasalah karena mereka kebal terhadap banyak antibiotika. Hal yang menjadi perhatian adalah interaksi sinergis yang merugikan antara EID dengan
Penyakit-
Penyakit lainnya, baik menular maupun tidak menular, yang mengarah pada berkembangnya sindemik
baru.
Banyak EID bersifat zoonotik. Hewan berperan sebagai reservoir dan kemudian
Penyakit tersebut sesekali berpindah ke populasi manusia. Sebagai contoh, sebagian besar virus yang
baru muncul bersifat zoonosis, sedangkan virus-virus lainnya mungkin telah beredar lama dalam suatu spesies tanpa dikenali, seperti yang terjadi pada virus hepatitis C.
Klasifikasi
Salah satu cara untuk mengelompokkan
Penyakit infeksi
baru yaitu berdasarkan waktu dan bagaimana manusia terlibat dalam kemunculannya:
Penyakit infeksi yang
baru muncul —
Penyakit yang sebelumnya tidak ada pada manusia, seperti HIV/AIDS.
Penyakit infeksi yang muncul kembali —
Penyakit yang telah menyebar ke wilayah
baru atau
Penyakit yang tidak lagi dapat dikendalikan oleh terapi sebelumnya, misalnya Staphylococcus aureus yang resistan terhadap metisilin (MRSA).
Penyakit infeksi
baru yang sengaja dimunculkan —
Penyakit yang diciptakan oleh manusia untuk bioterorisme.\
Penyakit infeksi
baru yang muncul secara tidak sengaja —
Penyakit yang diciptakan atau disebarkan secara tidak sengaja oleh manusia, seperti virus polio yang berasal dari vaksin.
Faktor yang berkontribusi
Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Amerika Serikat (CDC) menerbitkan jurnal Emerging Infectious Diseases yang mengidentifikasi faktor-faktor berikut yang berkontribusi terhadap munculnya
Penyakit:
Adaptasi mikrob; misalnya hanyutan genetik dan pergeseran genetik pada virus influenza A
Mengubah kerentanan manusia; misalnya luluh imun massal oleh HIV/AIDS
Iklim dan cuaca; misalnya
Penyakit dengan vektor zoonotik seperti virus nil barat (ditularkan oleh nyamuk) yang bergerak menjauh dari daerah tropis saat iklim menghangat
Perubahan demografi manusia dan perdagangan internasional; misalnya perjalanan cepat yang memungkinkan SARS menyebar dengan cepat di seluruh dunia
Pertumbuhan ekonomi; misalnya penggunaan antibiotika untuk meningkatkan produksi daging sapi mengarah pada resistansi antibiotika
Gangguan kesehatan masyarakat; misalnya situasi saat ini di Zimbabwe
Kemiskinan dan ketimpangan sosial; misalnya tuberkulosis yang merupakan masalah di daerah berpenghasilan rendah
Perang dan bencana kelaparan
Bioterorisme; misalnya serangan antraks 2001
Pembangunan bendungan dan sistem irigasi; misalnya malaria dan
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk lainnya
Gerakan antivaksin dan beberapa gerakan ilmu semu lainnya; misalnya campak
Penggunaan pestisida sembarangan pada industri pertanian yang mengurangi atau menghilangkan pengendali biologis (misalnya capung, amfibi, burung pemakan serangga, laba-laba) untuk vektor
Penyakit yang diketahui (misalnya nyamuk dan caplak).
Referensi