Hasil Pencarian:
- Red Bull
- Red Bull Racing
- Red Bull GmbH
- FC Red Bull Salzburg
- New York Red Bulls
- Red Bull Racing Team
- Red Bull Junior Team
- Red Bull Ring
- Red Bull KTM Factory Racing
- Arena Red Bull
- Red Bull Racing RB18
- Red Bull Powertrains
- Red Bull Racing (disambiguasi)
- Red Bull RB5
- Red Bull RB4
- Red Bull RB3
- Red Bull RB6
- Arena Red Bull (New Jersey)
- Red Bull MotoGP Rookies Cup
- Arena Red Bull (Leipzig)
Artikel: Red Bull
Sejarah
Pada tahun 1976, Chaleo Yoovidhya memperkenalkan sebuah minuman yang diberi nama Krating Daeng di Thailand, yang berarti "seladang merah" dalam bahasa Indonesia. Minuman tersebut kemudian menjadi populer di kalangan pengemudi truk dan buruh di Thailand. Saat bekerja untuk Blendax (kemudian diakuisisi oleh Procter & Gamble) pada tahun 1982, Dietrich Mateschitz pergi ke Thailand dan bertemu Chaleo, pemilik T.C. Pharmaceutical. Saat berada di Thailand, Mateschitz menyadari bahwa Krating Daeng membantu menyembuhkan jet lag-nya. Pada tahun 1984, bersama Yoovidhya, Mateschitz mendirikan Red Bull GmbH dan menjadikannya sebuah merek internasional. Yoovidhya dan Mateschitz masing-masing berinvestasi sebesar US$500.000 untuk mendirikan perusahaan tersebut. Yoovidhya dan Mateschitz masing-masing memegang 49% saham perusahaan tersebut, sementara 2% saham sisanya diserahkan ke anak Yoovidhya, Chalerm, tetapi disetujui bahwa Mateschitz lah yang akan menjalankan perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut meluncurkan produk pertamanya di Austria pada tanggal 1 April 1987. Di Thailand, Krating Daeng populer di kalangan pekerja kerah biru. Sementara Red Bull memposisikan produknya sebagai minuman yang trendi dan kelas atas, dengan pertama kali memperkenalkannya di resort ski di Austria. Harga menjadi pembeda utama, dengan Red Bull diposisikan sebagai sebuah minuman premium, sementara Krating Daeng diposisikan sebagai produk yang harganya yang lebih murah. Di sejumlah negara, tersedia Red Bull dan Krating Daeng, sehingga mengisi dua spektrum harga sekaligus. Bahan yang digunakan oleh Red Bull masih diproduksi di Bangkok dan diekspor ke seluruh dunia. Pada dekade 1990-an, Red Bull mulai dijual di Hungaria, Slovenia, Jerman, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1994, Red Bull mulai dijual di Jerman dan Britania Raya. Tiga tahun kemudian, Red Bull mulai dijual di Amerika Serikat (via California). Pada tahun 2000, Red Bull mulai dijual di Timur Tengah. Pada tahun 2008, majalah Forbes menyebut Chaleo dan Mateschitz sebagai orang terkaya ke-250 di dunia, dengan kekayaannya diperkirakan mencapai US$4 milyar. Red Bull GmbH berkantor pusat di Fuschl am See, sebuah desa yang berpenduduk sekitar 1.500 orang di dekat Salzburg. Sebanyak 51% saham Red Bull GmbH dipegang oleh keluarga Yoovidhya, yang atas alasan teknis, memegang merek dagang Red Bull di Eropa dan Amerika Serikat.Varian
Saat ini, Red Bull menawarkan sejumlah varian minuman, yang semuanya didasarkan pada formula yang sama, tetapi dengan rasa dan warna yang berbeda. Red Bull mulai menawarkan varian pada tahun 2003, dimulai dengan varian bebas gula yang diberi nama Red Bull Sugarfree.Advertiser
Rencana berawal dari SSR Industries 199x selepas dari kegiatan tour MTV sport ke beberapa tempat di kota besar khususnya Bandung, waktu itu pada awal tahun 2001 Indonesia berhasil menggelar event lokal untuk pembibitan atlit pemula dengan dukungan advertising agency dari Australia BLITZKRIEG magazine mengenai kegiatan olahraga yang berhubungan dengan WHO, desainernya Black bertujuan mempromosikan produk berlogo Red Bull 2018 disertai dukungan banyaknya peminat kaula muda saat itu dari penggemar olahraga ekstrim yang berkolaborasi dengan perkumpulan artis terkenal lokal juga para seniman tahun 1986an dengan seniornya terdahulu yang masih menggandrungi oldschool hip-hop, Bizart tentu saja waktu itu dukungan pun tidak lepas dari pemerintah sampai sekarang ini.Referensi
Pranala luar
Situs web resmired bull
Real Steel (2011)
No More Posts Available.
No more pages to load.