Rumpun bahasa Formosa Utara adalah usulan penggolongan sub-
Rumpun dalam
Rumpun bahasa Formosa yang mencakup Atayalik, Dataran Barat (Papora, Hoanya, Babuza, and Taokas), dan
Formosa Barat Laut (Pazeh dan Saisiyat; Li memasukkan Dataran Barat dalam pengelompokan ini).
Sub-
Rumpun Formosa Utara pertama kali diusulkan oleh Paul Jen-kuei Li pada tahun 1985. Blust (1999) menolak usulan sub-
Rumpun Formosa Utara. Namun, analisis 2008 dari Basis Data Kosakata Dasar Austronesia mendukung kesatuan sub-
Rumpun Formosa Utara dengan tingkat kepercayaan sebesar 97%. (see Austronesian languages#Classification).
Pembuktian
Perubahan bunyi berikut dari bahasa Proto-Austronesia terjadi dalam bahasa-bahasa Formosa Utara (Li 2008:215).
*S2, *H1 > h
*S2, *H1, *s > h (hanya pada Atayalik dan Saisiyat)
Juga,
bahasa Pazeh, Saisiyat, dan Thao merupakan
bahasa Formosa yang memungkinkan konstruksi subjek-predikat-objek (SPO), meskipun kemungkinan karena telah lama mengalami kontak
bahasa dengan Hokkien Taiwan.
Juga,
bahasa Atayal, Seediq, dan Pazeh telah menghilangkan konsonan akhir yang sebelumnya ada pada
bahasa Proto-Austronesia (Blust 2009:616).
Li (2003, 2008) menyimpulkan bahwa enam
bahasa Dataran Barat terpisah dari Proto-
Formosa Barat Laut. Penggolongannya adalah sebagai berikut:
Empat
bahasa pesisir Taokas, Babuza, Papora, dan Hoanya berbagi inovasi berikut (Li 2003):
Hilangnya *k
Hilangnya *-y
Penggabungan *s dan *t pada posisi non-akhiran
Penggabungan *ŋ dan *n secara menyeluruh
Thao berbagi inovasi berikut dengan empat
bahasa pesisir (Li 2003).
Penggabungan *s dan *t
Penggabungan *ŋ dan *n
Pazih telah mengalami dua perubahan bunyi sebagai berikut:
Penggabungan *j dan *s menjadi /z/
Penggabungan *C dan *S1 menjadi /s/
Li (2003) tidak menganggap Pazih mirip dengan Saisiyat (Li 2003:946).
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=