Wirawiri Suroboyo adalah nama layanan angkutan pengumpan yang mempunyai jalur dan/atau tarif yang terintegrasi dengan moda angkutan massal cepat (AMC) eksisting di Kota Surabaya. Jenis angkutan pengumpan yang dimaksud berupa angkutan umum non bus berkapasitas kecil (feeder) penunjang angkutan umum dengan kapasitas lebih besar (trunk) seperti
Suroboyo Bus dan Trans Semanggi
Suroboyo.
Sama seperti
Suroboyo Bus, layanan ini dikelola langsung oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui satuan UPT Pengelolaan Transportasi Umum. Layanan ini menerapkan skema pembelian layanan (buy the service), dimana pemerintah membeli pelayanan per-km yang disediakan oleh operator.
Sebanyak 52 unit minivan dan/atau medium van berkapasitas 10–14 penumpang akan mulai dioperasikan sebagai feeder
Wirawiri Suroboyo pada tanggal 2 Maret 2023. Sejumlah 315 titik pemberhentian atau halte tersebar pada ruas lintasan lima koridor feeder di seluruh penjuru kota, termasuk kawasan perkampungan yang tidak dapat dilintasi trunk. Tahap awal, sebanyak 320 kru yang berasal dari pemilik ataupun supir angkutan kota eksisting diberdayakan sebagai pramudi (driver) dan pramujasa (helper) melalui tahapan rekrutmen.
Awal pendirian
Sebelum hadirnya beberapa layanan moda bus perkotaan modern di kota ini, Dishub Surabaya sudah pernah merencanakan operasional angkutan pengumpan pada kawasan Middle East Ring Road (MERR) sejak tahun 2015. Pengadaan sejumlah enam belas unit feeder dan dua puluh unit trunk pun diusulkan dengan menggunakan estimasi total anggaran sebesar Rp10 miliar. Angkutan tersebut diusulkan terkait masih nihilnya angkutan umum yang melintasi ruas jalan tersebut serta tidak adanya konektivitas antar jalur angkutan umum eksisting. Proses lelang tidak kunjung dilakukan dengan alasan belum rampungnya pembangunan halte pada beberapa titik di ruas jalan MERR. Sampai sekian waktu, proses pengadaan angkutan pengumpan tidak terdengar lagi hingga layanan koridor R5/R6
Suroboyo Bus relasi perjalanan Gunung Anyar Timur–Kenjeran Park mulai mengaspal sejak 17 Agustus 2019.
Dishub Surabaya kembali melakukan pengadaan feeder pada pertengahan tahun 2022. Sebanyak 36 unit minivan dijanjikan bisa diujicobakan sampai akhir tahun 2022. Rencana awalnya, rute yang digunakan berupa koridor rerouting dari tiga jalur trayek angkutan kota eksisting yang mempunyai tingkat permintaan (demand) tinggi serta mendapat persetujuan paguyupan supir angkutan. Ketiga jalur trayek angkutan kota yang dimaksud adalah jalur seperti jalur relasi Joyoboyo–Tambakrejo, jalur relasi Darmo Permai–Pasar Atom dan jalur relasi Jembatan Merah–Keputih.
Namun feeder urung beroperasi perdana hingga pengujung tahun 2022. Pasalnya Dishub Surabaya baru menuntaskan mekanisme lelang feeder pada Desember 2022. Selain itu pengadaan feeder masih terganjal mekanisme pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) serta belum siapnya rekruitmen sumber daya manusia.
Namun proses pengadaan tetap berjalan sesuai rencana. Sebanyak 36 unit feeder dari APBD tahun 2022 senilai Rp25 miliar sudah siap dikirim pada akhir Desember 2022. Tahun 2023, jumlah pengadaan feeder ditambah hingga 52 unit dengan menggunakan penggabungan anggaran APBD tahun 2022–2023 senilai Rp34 miliar.
Beberapa persiapan pun mulai dikebut sejak awal Januari 2023. Salah satunya dengan pelaksanaan rekruitmen kru feeder yang berasal dari supir angkutan kota eksisting. Selain itu, Dishub Surabaya mulai melakukan pemasangan sekitar lima ratus titik pemberhentian di penjuru kota yang akan dilintasi feeder.
Awal Februari 2023, Dishub Surabaya tengah menyelesaikan tahap finalisasi teknis operasional feeder. Salah satunya masih menyiapkan regulasi sebagai payung hukum operasional feeder, termasuk pengusulan skema tarif terintegrasi dengan
Suroboyo Bus. Kemungkinan pengoperasian feeder terlaksana pada awal Maret 2023, dikarenakan Dishub Surabaya sedang menuntaskan penandatanganan kontrak sekitar tiga ratus kru feeder beserta pemasangan rambu titik pemberhentian yang kini sudah mencapai 80 persen. Layanan feeder ini dirilis oleh Walikota Surabaya pada 2 Maret 2023 bertempat di Gedung Siola.
Koridor
Tahap awal perilisan, Dishub Surabaya telah menyiapkan pilot project operasional 52 unit pada lima koridor feeder
Wirawiri Suroboyo pada Maret 2023. Sebagian koridor merupakan rerouting lintasan angkutan kota eksisting, sedangkan koridor lainnya merupakan reaktivasi jalur trayek angkutan kota nonaktif ataupun rintisan koridor pada kawasan yang belum pernah terjangkau trayek angkutan umum manapun. Koridor feeder tersebut akan menjangkau perkampungan dan terkoneksi langsung dengan koridor eksisting bus perkotaan seperti
Suroboyo Bus maupun Trans Semanggi
Suroboyo.
Berikut adalah daftar jalur/koridor feeder
Wirawiri Suroboyo.
Empat belas dari 52 unit feeder
Wirawiri Suroboyo akan ditugaskan khusus pada layanan koridor FD1 relasi perjalanan Terminal Benowo–Tunjungan, lebih banyak daripada empat koridor lainnya. Penerjunan unit feeder pada koridor tersebut bertujuan untuk menunjang pagelaran Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Surabaya. Mengingat masih belum adanya moda angkutan umum apapun yang memfasilitasi warga untuk mengakses Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) hingga kini. Sedangkan jumlah unit yang diterjunkan pada koridor lainnya masing-masing sebanyak sembilan unit pada koridor FD2 dan FD5, serta sepuluh unit masing-masing pada koridor FD3 dan FD4.
Dishub Surabaya kembali meluncurkan dua koridor feeder
Wirawiri Suroboyo pada 10 Juli 2023. Salah satunya adalah jalur FD7, yang mempermudah koneksi intermoda dari/ke stasiun kereta api besar tipe A pada sepanjang ruas lintasan seperti Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Surabaya Gubeng. Penambahan koridor baru tidak mengurangi unit yang sudah beroperasi, lantaran masih terdapat beberapa unit cadangan yang belum digunakan dari total 52 unit feeder.
Bersamaan dengan jalur FD7, jalur FD6 menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan perbatasan Gresik di Menganti turut dirilis pada 10 Juli 2023. Keberadaan FD6 sekaligus menggantikan operasional trunk eksisting pada ruas lintasan Jalan Raya Wiyung. Pada hari yang sama, ruas lintasan koridor R7/R8
Suroboyo Bus dipangkas menjadi Terminal Tambak Osowilangon (TOW)–Unesa PP. Sedangkan ruas lintasan koridor K2L Trans Semanggi
Suroboyo dirombak menjadi Kejawan Putih Tambak–Unesa PP.
Rerouting
Per 10 Maret 2023, rute lintasan koridor FD2 relasi perjalanan PNR Mayjen Sungkono–Embong Wungu diperpanjang (extend) hingga Balaikota Surabaya. Jumlah titik pemberhentian ditambah sebanyak empat belas titik pada ruas sejauh 2,7 km di pusat kota.
Mulanya jalur FD4 relasi Penjaringan Sari–Gunung Anyar PP beroperasi menggunakan enam unit sejak 2 Maret 2023. Mengingat okupansi yang minim, unit operasional jalur FD4 dikurangi hingga tersisa empat unit pada 10 Juli 2023, dimana dua unit lainnya kemudian dialihkan untuk operasional jalur FD6 relasi TIJ–Lakarsantri PP. Per 29 Juli 2023, jalur FD4 resmi dihapus serta digabungkan dengan rerouting jalur FD3 relasi TIJ–Gunung Anyar PP (sebelumnya TIJ–Kedung Asem PP). Lintasan jalur FD3 juga diperpanjang hingga Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar Tambak setiap akhir pekan, bertepatan setelah pembukaan ekowisata tersebut oleh Megawati Soekarnoputri pada 26 Juli 2023.
Hal yang sama berlaku juga untuk jalur FD1 relasi Terminal Benowo–Tunjungan PP. Jalur FD1 tidak lagi melintasi Stadion GBT per 29 Juli 2023. Ritase lintasan jalur FD1 dimodifikasi dan diubah hingga ke Griya Surabaya Asri (GSA), Sumberejo.
Deskripsi layanan
= Spesifikasi unit
=
Sebanyak 52 unit feeder akan mulai dioperasikan pada lima koridor
Wirawiri Suroboyo pada 2 Maret 2023. Sebanyak 38 unit diantaranya menggunakan unit kendaraan minivan Daihatsu Gran Max dengan kapasitas 10 penumpang. Sedangkan empat belas unit lainnya menggunakan unit kendaraan medium van Toyota HiAce dengan kapasitas 14 penumpang.
= Tarif layanan
=
Besaran tarif layanan feeder
Wirawiri Suroboyo sama seperti tarif layanan
Suroboyo Bus, yaitu sebesar Rp5.000,00 untuk umum dan Rp2.500,00 untuk pelajar dan mahasiswa dalam sekali perjalanan. Metode pembayaran yang diterapkan adalah pembayaran non tunai.
Tarif integrasi berlaku khusus untuk
Wirawiri Suroboyo dengan
Suroboyo Bus, dikarenakan keduanya dikelola oleh Pemkot Surabaya. Namun tarif integrasi dengan Trans Semanggi
Suroboyo dan Trans Jatim masih belum bisa terapkan karena perbedaan kewenangan pengelolaan. Saat ini Dishub Surabaya sedang mengupayakan pemberlakuan tarif integrasi feeder dengan kedua layanan tersebut.
Rencana pengembangan
Sampai tahun 2024, Dishub Surabaya akan terus melakukan pengadaan sejumlah 174 unit feeder
Wirawiri Suroboyo secara bertahap. Masing-masing pentahapan adalah 36 unit pada tahun 2022, 67 unit pada tahun 2023 dan 71 unit pada tahun 2024. Adapun 174 unit feeder tersebut akan dioperasikan pada 23 koridor sebagai berikut.
Pengadaan 36 unit feeder pada tahun 2022 yang terdiri dari 14 unit medium van dan 38 mikrobus sudah dituntaskan pada tahun tersebut. Meskipun kegiatan operasional baru bisa dilaksanakan pada Maret 2023.
Galeri
Trivia
Referensi
Lihat pula
Bus kota di Surabaya
Trans Jatim
Daftar layanan bus antarkota Terminal Purabaya
Kereta api lokal di Jawa Timur
Mikrotrans (Jaklingko)
Koridor Pengumpan Trans Semarang
Pranala luar
GOBIS di Playstore
@wirawirisuroboyo di Instagram