Wijang Jati Riyanto atau lebih dikenal dengan nama
Wijang Wharek Al Ma'uti, akrab disapa
Wijang Wharek (lahir 5 September 1964) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal di kancah kesusasteraan Indonesia melalui karya-karyanya dalam bentuk puisi yang dipublikasikan di berbagai surat kabar. Bersama Triyanto Triwikromo, Sosiawan Leak, dan sejumlah sastrawan lainnya,
Wijang ikut menjadi bagian dari gerakan revitalisasi sastra pedalaman yang diselenggarakan pada dasawarsa 1990-an. Nama dan kiprahnya dicatat dalam buku Leksikon Susastra Indonesia terbitan Balai Pustaka dan Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi, 2018.
Latar belakang
Wijang Wharek lahir di Demak, Jawa Tengah, 5 September 1964. Dia telah menggeluti dunia sastra sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Karya-karyanya banyak dipublikasikan di sejumlah surat kabar antara lain Republika, Swadesi, Mitra, Suara Merdeka, Wawasan, Bernas, Minggu Pagi, Taruna Baru, Haluan, Semarak, dan lain-lain.
Wijang pernah menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Sipil, tetapi menyelesaikannya di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Di bidang kesenian,
Wijang tercatat merupakan seniman yang ikut andil melahirkan Teater Sastra TESA-UNS, pada tahun 1987, Selain itu, dia juga aktif dalam Forum Penyair Surakarta (1989), Forum Penyair Jawa Tengah (1993), Forum Sastra Bengkulu (1994). Sebelum bekerja di Taman Budaya Jawa Tengah, dia adalah pegawai di Museum Negeri Provinsi Bengkulu, Himpunan Pengarang Indonesia (HPI) Aksara-Bengkulu (1994), Dewan Kesenian Provinsi Bengkulu (1997-2000).
Wijang pernah diundang oleh Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki dalam acara Mengenang Kriapur dan Ibrahim Sattah (1988) dan Mimbar Penyair Abad 21 (1996). Pada tahun 1999 dia diundang juga dalam perhelatan Perkampungan Penulis Melayu Serumpun yang dihadiri oleh beberapa negara di Daik Lingga, Kepulauan Riau. Selain itu, dia diundang dalam Temu Sastra MPU di Lampung (2010), Jakarta (2014), dan Kupang Nusa Tenggara Timur (2015).
Bibliografi
Lihat pula
Taman Budaya Jawa Tengah
Revitalisasi sastra pedalaman
Referensi