Yehezkiel 43 (disingkat Yeh
43) adalah bagian dari Kitab
Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam)
Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.
Teks
Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
Pasal ini dibagi atas 27 ayat.
Berisi firman TUHAN yang diterima oleh
Yehezkiel mengenai Bait Allah dan Yerusalem baru, dalam bentuk penglihatan tentang pemulihan Bait suci yang baru.
Tujuan penglihatan tentang Bait Suci dialami
Yehezkiel ialah memberi semangat kepada bangsa itu bahwa kemuliaan Allah akan dipulihkan sama sekali pada masa yang akan datang, sehingga menghasilkan pengurapan dan berkat yang akan bertahan selama-lamanya.
Merupakan sebuah rangkaian dari pasal 40 sampai 48.
Naskah sumber utama
Bahasa Ibrani:
Masoretik (abad ke-10 M)
Bahasa Yunani:
Septuaginta (abad ke-3 SM)
Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Yehezkiel 43:1–12 = TUHAN kembali ke Bait Suci dalam kemuliaan
Yehezkiel 43:13–27 = Ukuran-ukuran mezbah dan pentahbisannya
Ayat 5
Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN.
Kitab
Yehezkiel dimulai dengan suatu penglihatan yang membangkitkan rasa kagum terhadap kemuliaan Allah. Pasal 8:1-11:25 menggambarkan bagaimana kemuliaan Allah secara bertahap meninggalkan Bait Suci dan kota Yerusalem karena dosa-dosa bangsa itu.
Yehezkiel menutup dengan penglihatan lain yang membangkitkan rasa kagum: kemuliaan, kuasa dan kasih Allah kembali memenuhi Bait Suci. Kita harus terutama rindu untuk melihat manifestasi kemuliaan Allah di dalam gereja melalui pekerjaan Roh Kudus. Tidak adanya keinginan kudus yang menyala-nyala adalah bukti kemunduran rohani di antara umat Allah.
Ayat 12
"Inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu: seluruh daerah yang di puncak gunung itu adalah maha kudus. Sungguh, inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu."
Hukum dasar Bait Allah ialah kekudusan, yang menuntut pemisahan dari segala dosa dan kejahatan. Demikian pula, orang percaya, sebagai bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19), harus hidup sesuai dengan Roh kekudusan (Rom 1:4) dan tetap suci dari segala dosa (1 Korintus 6:18–20).
Referensi
Lihat pula
Bait Allah
Yerusalem
Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 25;
Yehezkiel 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48; 1 Korintus 6, Wahyu 21, Wahyu 22
Pranala luar
(Indonesia) Teks
Yehezkiel 43 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
Yehezkiel 43
(Indonesia) Referensi silang
Yehezkiel 43
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
Yehezkiel 43
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
Yehezkiel 43