Asam sorbat, atau
Asam 2,4-heksadienoat, adalah sebuah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Senyawa ini memiliki rumus kimia C6H8O2. Senyawa ini merupakan sebuah padatan tak berwarna yang agak larut di dalam air dan mampu menyublim dengan cepat. Senyawa ini pertama kali diisolasi dari buah beri yang belum matang pada pohon rowan (Sorbus aucuparia), sehingga senyawa ini dinamai berdasarkan hal tersebut.
Produksi
Jalur sintesis tradisional
Asam sorbat melibatkan kondensasi
Asam malonat dan trans-butenal. Senyawa ini dapat pula dibuat dari isomerik
Asam heksadienoat, yang tersedia melalui reaksi berkatalis-nikel dari alil klorida, asetilena, dan karbon monoksida. Jalur sintesis yang digunakan secara komersial, tetapi, adalah berasal dari krotonaldehida dan ketena. Diestimasi sekitar 30,000 ton diproduksi setiap tahun.
Sejarah
Asam sorbat pertama kali diisolasi pada tahun 1859 melalui distilasi minyak beri rowan oleh A. W. von Hofmann. Distilasi tersebut menghasilkan lakton dari
Asam sorbat, yang mana ia konversikan menjadi
Asam sorbat melalui hidrolisis. Aktivitas antimikrobanya diketahui pada akhir tahun 1930-an dan 1940-an, dan menjadi tersedia secara komersial di akhir 1940-an dan 1950-an. Di awal tahun 1980-an,
Asam sorbat dan garamnya digunakan sebagai inhibitor Clostridium botulinum dalam produk daging untuk menggantikan penggunaan nitrit, yang dapat memproduksi nitrosamina karsinogenik.
Sifat dan kegunaan
Dengan nilai pKa sebesar 4.76, senyawa ini berada pada rentang
Asam yang hampir serupa dengan
Asam asetat.
Asam sorbat dan garamnya, seperti natrium
sorbat, kalium
sorbat, dan kalsium
sorbat, merupakan agen antimikroba yang biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam produk makanan dan minuman untuk mencegah pertumbuhan kapang, khamir, dan fungi. Secara umum garam-garam
sorbat lebih disukai dibanding bentuk asamnya karena kelarutannya yang lebih di dalam air, tetapi bentuk aktifnya adalah
Asam. Nilai pH optimum untuk aktivitas antimikroba berada di bawah pH 6.5.
sorbat secara umum digunakan pada konsentrasi 0.025% hingga 0.10%. Penambahan garam
sorbat ke dalam makanan akan, tetapi, agak sedikit meningkatkan pH makanan tersebut sehingga pH dapat butuh disesuaikan untuk menjamin keamanan pangan tersebut. Senyawa ini juga ditemukan pada berbagai makanan, seperti keju dan roti.
Nomor E dari jenis senyawaan ini adalah:
E200
Asam sorbat
E201 Natrium
sorbat
E202 Kalium
sorbat
E203 Kalsium
sorbat
Beberapa jenis kapang (diantaranya beberapa galur Trichoderma dan Penicillium) dan khamir mampu mendetoksifikasi
sorbat melalui dekarboksilasi, menghasilkan trans-1,3-pentadiena. Pentadiena tersebut berwujud sebagai bau yang khas pada minyak tanah atau minyak bumi. Reaksi detoksifikasi lainnya melibatkan reduksi membentuk 4-heksenol dan
Asam 4-heksenoat.
Asam sorbat juga dapat digunakan sebagai aditif pada karet, dan sebagai produk antara pada produksi pembuatan plasticizer dan pelumas.
Keamanan
Nilai LD50 dari
Asam sorbat diperkirakan berada pada 7.4 dan 10 g/kg, yang mana nilai tersebut cukup tinggi. Senyawa ini relatif tidak stabil dan secara cepat terdegradasi dalam tanah, karenanya senyawa ini terkadang dianggap ramah lingkungan.
Lihat pula
Bahan pengawet
Asam asetat
Asam benzoat
Referensi
Pranala luar
sorbat inchem.org