Dalam biologi molekuler, sebuah
Histon oktamer adalah kompleks delapan-protein yang dapat ditemukan di tengah dari inti nukleosom.
Histon oktamer terdiri dari dua salinan dari keempat protein inti
Histon (H2A, H2B, H3, dan H4).
oktamer akan tersusun ketika sebuah tetramer yang mengandung dua salinan dari H3 dan dua salinan dari H4, bergabung menjadi sebuah kompleks dengan dimer H2A/H2B. Setiap
Histon memiliki ekor ujung-N dan sebuah lipatan
Histon ujung-C. Setiap komponen kunci tadi berinteraksi dengan DNA secara unik melalui serangkaian interaksi kimia lemah, termasuk ikatan hidrogen dan jembatan garam. Interaksi-interaksi tersebut menjaga DNA dan
Histon oktamer terasosiasi secara longgar sehingga memungkinkan keduanya untuk berganti posisi atau berpisah sepenuhnya.
Sejarah penelitian
Modifikasi
Histon pascatranslasi pertama kali diidentifikasi dan dianggap berpotensi memiliki peran sebagai regulator sintesis RNA pada tahun 1964. Sejak saat itu, teori kromatin telah berevolusi lebih lanjut. Model subunit kromatin sekaligus gagasan mengenai nukleosom masing-masing lahir pada tahun 1973 dan 1974. Richmond dan grup penelitiannya telah berhasil mengungkap struktur kristal dari
Histon oktamer yang terbungkus DNA dengan resolusi 7Å pada tahun 1984. Struktur inti kompleks oktamerik kemudian diteliti lagi tujuh tahun kemudian dan berhasil mengungkap struktur kristalnya dalam konsentrasi garam tinggi dengan resolusi 3.1 Å. Walaupun kemiripan sekuens antarinti
Histon cukup minimal, keempat bagian memiliki elemen berulang yang terdiri dari helix-loop-helix bernama motif lipatan
Histon. Selain itu, detail dari interaksi protein-protein dan protein-DNA berhasil diteliti lebih lanjut dengan kristalografi sinar-X masing-masing pada resolusi 2.8Å dan 1.9 Å di tahun 2000-an.
Inti
Histon terdiri dari empat protein bernama H2A, H2B, H3, dan H4 yang semuanya ditemukan di dalam sel. Keempat protein tadi memiliki sekuens asam amino yang mengandung 20 dan 24% lisina dan arginina sementara ukuran proteinnya berkisar antara 11400 dan 15400 dalton (cukup kecil, tapi bermuatan sangat positif.) Kandungan asam amino bermuatan positif yang tinggi memungkinkan mereka untuk berasosiasi dengan DNA yang bermuatan negatif. Heterodimer atau perantara
Histon terbentuk dari domain lipatan
Histon. Pembentukan perantara
Histon dilanjutkan ketika inti
Histon dipasangkan dengan heterodimer berbentuk sabit yang memiliki simetri semu. Setiap domain lipatan
Histon terdiri dari 3 bagian α-helix yang dipisahkan oleh loop tak beraturan. Domain lipatan
Histon bertanggung jawab atas pembentukan heterodimer kepala-hingga-kaki dari kedua
Histon: H2A-H2B dan H3-H4. Namun,
Histon H3 dan H4 membentuk heterodimer terlebih dahulu, baru kemudian mengalami dimerisasi untuk membentuk sebuah tetramer (H3-H4)2. Pembentukan heterodimer ini dimungkinkan oleh interaksi hidrofobik residu asam amino antara kedua protein.
Simetri semu memungkinkan heterodimer untuk diletakkan di atasnya sendiri (superimposed) dengan rotasi 180 derajat di sekitar sumbu simetri. Sebagai hasil rotasi tadi, dua ujung
Histon yang terlibat dalam pengikatan DNA dengan bentuk sabit H3-H4 bersifat setara, tetapi mengurus bagian DNA yang berbeda. Dimer H2A-H2B juga melipat dengan cara serupa. Tetramer (H3-H4)2 dibungkus dengan DNA sebagai langkah pertama pembentukan nukleosom. Kemudian, dua dimer H2A-H2B dihubungkan dengan kompleks DNA-(H3-H4)2 untuk membentuk nukleosom.
Masing-masing inti
Histon, selain domain lipatan
Histon mereka, juga mengandung ekstensi yang fleksibel dan tidak terstruktur bernama "ekor
Histon." Perlakuan terhadap nukleosom menggunakan tripsin protease mengindikasikan bahwa setelah ekor
Histon dihilangkan, DNA masih bisa terikat erat dengan nukleosom. Ekor
Histon mengalami banyak jenis modifikasi termasuk fosforilasi, asetilasi, serta metilasi sisa serina, lisina, dan arginina.
Partikel inti nukleosom merupakan bentuk paling dasar dari kompaksi DNA di eukariot. Nukleosom terdiri dari
Histon oktamer yang dikelilingi 146 pasang basa DNA yang membungkus secara superhelikal.Selain mengkompaksi DNA,
Histon oktamer juga memiliki peran penting dalam proses transkripsi DNA yang mengelilinginya.
Histon oktamer berinteraksi dengan DNA melalui kedua inti lipatan
Histon dan ekor ujung-N-nya. Lipatan
Histon berinteraksi secara kimiawi dan fisik dengan alur kecil DNA. Penelitian menemukan bahwa
Histon memiliki kecenderungan berinteraksi dengan bagian yang kaya pasangan A:T dibandingkan bagian kaya pasangan G:C pada alur kecil. Ekor ujung-N tidak berinteraksi secara langsung dengan bagian khusus di DNA, melainkan menstabilkan dan memberikan petunjuk bagi DNA yang membungkus
oktamer. Namun, interaksi antara DNA dan
oktamer bersifat temporer. Kedua elemen dapat dipisahkan secara mudah dan cukup sering selama replikasi dan transkripsi. Proses pemodelan ulang protein tertentu secara terus menerus mengubah struktur kromatin dengan memutus ikatan antara DNA dan nukleosom.
= Interaksi DNA/Histon
=
Histon sebagian besarnya terdiri dari asam amino bermuatan positif seperti lisina dan arginina. Muatan positif ini memungkinkan mereka untuk berasosiasi dengan DNA yang bermuatan negatif melalui interaksi elektrostatis.
= Pemodelan dan pembongkaran nukleosom
=
Dalam rangka mengakses DNA nukleosom, ikatan antara DNA dan
Histon oktamer harus diputus. Perubahan ini terjadi secara periodik di sel ketika bagian tertentu ditranskripsi dan terjadi di seluruh genom selama proses replikasi. Protein pemodel ulang bekerja dengan tiga cara khusus: mereka bisa menggeser DNA di sepanjang permukaan
oktamer, mengganti salah satu dimer
Histon dengan varian lain, atau menghilangkan keseluruhan
Histon oktamer. Terlepas dari metode apa yang digunakan, agar dapat memodifikasi nukleosom, kompleks pemodel ulang memerlukan energi dari hidrolisis ATP untuk menjalankan aksi mereka.
Dari ketiga teknik di atas, penggeseran adalah cara paling umum dan paling tidak esktrem. Premis dasar dari teknis tersebut adalah membebaskan bagian DNA yang normalnya terikat erat dengan
Histon oktamer.Walaupun mekanisme detail dari teknik ini belum terlalu jelas, tapi hipotesis paling umum adalah bahwa penggeseran ini dilakukan secara "inchworm". Artinya, domain translokase dari kompleks-pemodel-ulang-nukleosom akan melepas bagian kecil DNA dari
Histon oktamer dengan ATP sebagai sumber energinya.
Pengaruh klinis
Banyak penelitian melaporkan hubungan antara penyakit terkait usia, cacat lahir, dan sejumlah jenis kanker dengan gangguan modifikasi
Histon pascatranslasi tertentu. Berbagai studi berhasil mengidentifikasi bahwa ujung N- dan ekor ujung-C adalah target utama untuk asetilasi, metilasi, ubikitinasi, dan fosforilasi. Bukti-bukti terbaru mengarah pada beberapa modifikasi di dalam inti
Histon. Penelitian mulai bergerak menuju mencari tahu peran dari modifikasi inti
Histon pada antarmuka
Histon-DNA di kromatin. Koaktivator p300 dan protein terikat cAMP (CBP) memiliki aktivitas asetiltransferase
Histon. Pada tikus yang diberi perlakuan knockout pada gen yang mengkode CBP dan P300, mereka mengalami kelainan tabung saraf sehingga mati sebelum lahir. Embrio dengan perlakuan p300−/− menunjukkan tanda kelaianan perkembangan hati, sementara tikus dengan perlakuan CBP+/− menunjukan retardasi pertumbuhan, kelainan kraniofasial, dan keganasan hematologi yang tidak ditemukan pada tikus dengan perlakuan p300+/−. Mutasi kedua p300 telah dilaporkan pada tumor manusia seperti kanker kolorektal, lambung, payudara, ovarium, paru-paru, dan pankreas. Selain itu, aktivasi atau lokalisasi dari dua asetiltransferase
Histon dapat bersifat onkogenik.
Lihat juga
Nukleosom
Histon
Kromatin
Referensi