Hubungan manusia dalam Islam diatur oleh Allah melalui syariat
Islam. Sumber hukumnya berasal dari Al-Qur'an, hadis dan ijtihad.
dalam ajaran
Islam,
manusia memiliki tiga macam
Hubungan dasar, yaitu
Hubungan dengan Allah,
Hubungan dengan sesama makhluk dan
Hubungan dengan alam semesta.
Hubungan manusia dengan Allah bersifat vertikal dan diwujudkan
dalam bentuk ibadah khusus, seperti salat, puasa, zakat dan haji. Sedangkan
Hubungan manusia dengan sesama makhluk dan alam semesta bersifat horizontal. Perwujudan pelaksanaannya diatur
dalam syariat
Islam melalui muamalah dan
Hubungan sosial.
Beberapa surah di
dalam Al-Qur'an memberikan pola
Hubungan manusia dengan tuhan, seperti Surah Al-Baqarah dan Surah An-Nisa'.
Hubungan manusia dalam Islam memberikan dampak yang bergantung kepada individu
manusia itu sendiri. Dampaknya dapat berupa pengembangan potensi kecerdasan
manusia atau perolehan kehinaan dan kesengsaraan di dunia dan di akhirat.
Sumber ajaran
Hubungan manusia telah diatur sepenuhnya di
dalam ajaran
Islam. Pedoman atas
Hubungan yang dijalin oleh
manusia telah diatur
dalam Islam melalui sistem akidah, syariat dan akhlak.
Hubungan ini meliputi
Hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan masyarakat,
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri maupun
Hubungan manusia dengan makhluk dan alam. Dalil-dalil
dalam Al-Qur'an yang menjelaskan
Hubungan manusia ada pada Surah Al-Baqarah ayat 2, Surah Al-Ma'idah ayat 3 dan Surah Ali Imran ayat 112.
Penghubung
Syariat
Islam telah mengatur
Hubungan manusia dengan Allah dan
Hubungan manusia dengan sesama
manusia. Penghubungan syariat
Islam dalam bentuk penaatan atas aturan hidup
dalam hukum agama yang telah dinyatakan
dalam Al-Qur'an dan hadis. Pengaturan ini dilakukan untuk memberikan kemaslahatan
manusia di dunia dan di akhirat. Dalil yang mendasarinya ialah Surah Al-Anbiya' ayat 107. Ayat ini menyatakan bahwa Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ini mengisyaratkan bahwa ajaran
Islam tidak hanya ditujukan bagi masyarakat
manusia.
Setiap Muslim diwajibkan untuk mematuhi syariat
Islam pada tiap jenis
Hubungan yang dimilikinya karena hukum dasarnya berasal dari wahyu yang disampaikan oleh Allah kepada
manusia melalui Al-Qur'an.
Hubungan manusia dengan Allah, sesama
manusia dan alam semesta telah diberi petunjuknya di
dalam Al-Qur'an. Lalu hukum dasar ini kemudian diperinci oleh Muhammad sebagai seorang rasul yang diutus oleh Allah. Perincian ini disebutkan
dalam kitab-kitab hadis. Selain dari Al-Qur'an dan hadis, sumber atas aturan
Hubungan manusia berasal dari ijtihad.
Jenis
dalam Surah An-Nisa' disiratkan bahwa
manusia memiliki dua jenis
Hubungan dalam Islam.
Hubungan pertama ialah
Hubungan dengan Allah.
Hubungan kedua ialah
Hubungan dengan sesama
manusia. Tiap muslim diperintahkan oleh Allah untuk membentuk kedua
Hubungan tersebut secara baik.
Hubungan baik dengan Allah dilakukan dengan menyembah Allah semata tanpa ada sekutu apapun bagi-Nya. Sementara
Hubungan baik dengan sesama
manusia dilakukan dengan berbuat baik kepada beberapa kelompok
manusia. Kelompok ini meliputi orang tua, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, dan hamba sahaya yang berada
dalam hak kepemilikan sendiri. Di akhir ayat ini, Allah menyatakan kebencian terhadap individu
manusia yang suka membanggakan diri dan sombong terhadap sesama
manusia yang meliputi kelompok-kelompok yang disebutkan pada pertengahan ayat.
=
Hubungan manusia dengan Allah pada diri muslim bersifat vertikal. Kedudukan ini terbentuk karena status Allah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu termasuk
manusia. Pembentukan
Hubungan manusia dengan Allah dilakukan melalui ibadah. Syariat
Islam mengatur tata cara peribadahan
manusia kepada Allah.
Hubungan manusia dengan Allah termasuk
dalam ibadah khusus. Penamaan ini karena segala ketentuan ibadah sudah ditetapkan secara pasti oleh Allah. Tata cara pelaksanaannya juga telah dicontohkan oleh Muhammad sebagai utusan Allah
dalam ajaran
Islam. Macam-macam ibadah khusus meliputi mensucikan diri, salat, puasa, zakat, dan haji.
Hubungan manusia dengan Allah bersifat suci dan akrab pada
manusia yang berstatus sebagai muslim. Tujuan dari ibadah khusus ini hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa ada tujuan lain.
=
Hubungan manusia dengan sesama makhluk sepenuhnya diatur
dalam ajaran
Islam. Makhluk ini meliputi sesama
manusia maupun makhluk lainnya. Ajaran
Islam menggunakan pendekatan yang holistik terhadap lingkungan sehingga mengatur pula
Hubungan manusia dengan makhluk lainnya.
dalam ajaran
Islam,
Hubungan manusia dengan sesama makhluk dinamakan muamalah.
dalam Hubungan ini,
manusia tidak saja berhubungan dengan
manusia yang merupakan salah satu jenis makhluk, tetapi juga menjalin
Hubungan dengan jenis makhluk lainnya. Model
Hubungan yang terbentuk pada
Hubungan manusia dengan sesama makhluk ialah
Hubungan horizontal kepada makhluk dan
Hubungan vertikal kepada Allah. Sehingga aturan yang ada di
dalam Hubungan ini meliputi segala kegiatan
manusia yang berkaitan dengan
manusia lainnya serta alam sekitarnya.
Hubungan manusia dengan sesama makhluk termasuk
dalam ibadah umum. Penamaan ini karena ketentuan-ketentuan perilaku untuk pelaksanaannya tidak diperinci oleh Allah maupun oleh utusan-Nya. Allah hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja.
Hubungan manusia dengan sesama
manusia
Hubungan manusia dengan sesama
manusia merupakan
Hubungan horizontal yang dilandasi oleh
Hubungan vertikal antara
manusia dengan Allah.
Hubungan muslim dengan sesama
manusia berkaitan dengan pembentukan
Hubungan kekerabatan dengan sesama
manusia. Hal lain yang dibentuk
dalam Hubungan Muslim dengan sesama
manusia ialah pertemanan dengan segala perilaku diatur oleh syariat
Islam berdasarkan nilai-nilai
dalam ajaran
Islam.
manusia memiliki tanggung jawab pergaulan antar sesmaa
manusia berkaitan dengan kedudukan
manusia sebagai khalifah.
Hubungan harus dilakukan dengan
manusia secara bermartabat. Dua ayat yang mengharuskan pembentukan
Hubungan demikian ialah Surah Al-Ma'idah ayat 2 dan Surah Ta Ha ayat 44.
dalam syariat
Islam,
Hubungan manusia dengan sesama
manusia harus dilaksanakan dengan prinsip keadilan.
Hubungan manusia dengan alam semesta
Hubungan muslim dengan alam semesta berkaitan dengan peran
manusia sebagai khalifah di Bumi. Peran ini diberikan kepada
manusia sebagai tugas dari Allah. Tanggung jawab yang diberikan kepada
manusia ialah mengembangkan dan melestarikan alam semesta. Sebanyak 750 ayat di
dalam Al-Qur'an membahas mengenai fenomena alam. Jumlah tersebut sekitar seperdelapan dari total ayat di
dalam Al-Qur'an yang berjumlah sekitar 6.000 ayat. Hal ini menandakan
Hubungan manusia dengan alam merupakan perintah Allah untuk memahami alam. Selain itu,
Hubungan ini bertujuan agar
manusia dapat membentuk
Hubungan dengan makhluk hidup lainnya serta ekosistem tempat hidupnya.
Hubungan manusia dengan alam juga bertujuan agar
manusia mampu memanfaatkan dan melestarikan alam secara baik. Kondisi ini kemudian membuat
manusia dapat menjaga keseimbangan alam.
Fungsi
Kewajiban
dalam Islam untuk membentuk dua macam
Hubungan merupakan bagian dari tujuan penciptaan
manusia yaitu untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Adanya muamalah sebagai salah satu bentuk
Hubungan manusia merupakan bentuk keseimbangan atas urusan dunia dan urusan akhirat.
manusia diperintahkan oleh Allah untuk tidak sekadar beribadah, melainkan memberikan nilai ibadah di
dalam setiap aktivitas
dalam kehidupannya. Sehingga
manusia dapat memenuhi tujuan penciptaan yang ditetapkan oleh Allah terhadap
manusia yang dinyatakan
dalam Surah Az-Zariyat ayat 56.
Di
dalam Al-Qur'an, ayat-ayat yang membahas mengenai
Hubungan manusia dengan Allah lebih sedikit dibandingkan dengan ayat-ayat yang membahas mengenai
Hubungan manusia dengan sesama
manusia.
Hubungan sosial mendapatkan lebih banyak pembahasan di
dalam Al-Qur'an dibandingkan dengan ritual ibadah yang merupakan
Hubungan individu dengan Allah.
Kedudukan
Hubungan tiap individu
manusia dengan Allah adalah setara. Setiap
manusia dapat menyampaikan permohonan dan keinginan secara langsung kepada Allah tanpa perantara apapun. Namun
Hubungan yang lebih dekat dengan Allah dimiliki oleh para nabi dan rasul utusan Allah. Sehingga
dalam ajaran
Islam tidak ada sistem kependetaan yang menjadi perantara
Hubungan antara
manusia dengan Tuhan.
Pola
Hubungan manusia dalam Islam sepenuhnya diatur oleh Allah. Aturan-aturan ini dinamakan syariat
Islam. Tiap aturan yang dibuat oleh Allah memiliki tujuan yang jelas dari segi alasan penetapan maupun hikmah dari penetapannya. Penetapan pola
Hubungan manusia oleh Allah merupakan bentuk dari kasih sayang Allah sebagai Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang.
=
Hubungan ketuhanan terbentuk antara
manusia dengan Allah melalui pengetahuan terhadap ajaran dan kitab yang diberikan oleh Allah. Kedekatan
Hubungan terjalin ketika ajaran dari kitab Allah disampaikan kepada
manusia lainnya.
Hubungan ketuhanan ini dinyatakan
dalam Surah Ali Imran ayat 79 dengan kondisi pengajaran oleh
manusia yang mengetahui tentang Allah kepada
manusia yang sedang mencari pengetahuan tentang Allah serta ajakan hanya untuk menyembah Allah berdasarkan ajaran dari kitab Allah.
dalam Hubungan ketuhanan, ajaran
Islam bertujuan memberikan
manusia keridaan dari Allah melalui pembentukan
Hubungan baik antara
manusia dengan Allah.
Pola
Hubungan manusia dengan Allah disebutkan
dalam Surah Al-Baqarah ayat 152.
dalam ayat ini, Allah memperlihatkan hubungannya berkaitan dengan nikmat yang telah diberikan oleh-Nya kepada
manusia.
manusia dilarang untuk meningkari nikmat pemberian Allah serta diperintahkan untuk mengingat dan bersyukur kepada Allah sehingga Allah juga mengingat
manusia tersebut. Ayat pertama pada Surah An-Nisa' juga memberikan gambaran mengenai pola
Hubungan manusia dengan Allah. Dijelaskan
dalam ayat ini bahwa
manusia diciptakan dari pribadi yang satu. Lalu Allah kemudian menciptakan untuk pribadi tunggal ini seorang istri baginya. Kemudian dari suami-istri ini lahirlah laki-laki dan perempuan
dalam jumlah yang banyak. Ayat ini berisi perintah kepada
manusia untuk tawakal dan bertakwa kepada Allah karena penjagaan dan pengawan-Nya selalu menyertai
manusia. Selain itu, ayat ini menyataakan bahwa
manusia menjadikan nama Allah sebagai tempat saling meminta di antara
manusia. Ayat ini juga berisi perintah dari Allah kepada
manusia untuk menjaga
Hubungan kekeluargaan.
=
Hubungan penghambaan dilakukan oleh
manusia dalam kedudukannya sebagai hamba Allah.
dalam pola
Hubungan ini,
manusia diwajibkan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Kesadaran akan
Hubungan penghambaan kemudian mengarahkan
Hubungan manusia atas dirinya sendiri, kepada masyarakat dan alam sekitarnya. Pengarahan
Hubungan ini diperoleh melalui pendidikan.
=
Hubungan kesatuan merupakan pola
Hubungan manusia dengan
manusia secara individual dan sosial
dalam suatu kesatuan masyarakat. Pada
Hubungan ini, individu
manusia merupakan makhluk individual dan makhluk sosial sekaligus.
dalam Islam,
Hubungan kesatuan ini berasaskan pada
Hubungan keluarga yang memiliki kesatuan sebagai umat
Islam. Pola
Hubungan ini dinyatakan
dalam Surah Al-Hujurat ayat 13.
dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa
manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan untuk menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa. Keberada suku-suku dan bangsa-bangsa ini dibuat untuk saling mengenal. Dari tujuan ini, Allah menetapkan bahwa
manusia yang mulia ialah yang bertakwa kepada perintah Allah.
=
Hubungan keharmonisan berkaitan dengan
Hubungan manusia dengan sesama
manusia. Keharmonisan merupakan sebuah kecenderungan
Hubungan antara sesama
manusia. Terganggunya
Hubungan antara sesama
manusia hanya terjadi ketika individu
manusia melakukan dosa kepada sesama individu
manusia. Keharmonisan
Hubungan antara sesama
manusia hanya dapat dikembalikan setelah pelaku dosa menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada individu yang dirugikan karena dosa tersebut.
Ajaran
Islam mengatur
Hubungan manusia dengan Allah dan sesama
manusia mulai dari perkara terkecil hingga perkara terbesar. Lingkup pengaturan berkaitan dengan
Hubungan manusia dengan Allah mulai dari keyakinan hingga tata cara pelaksanaan ibadah. Lalu syariat
Islam dan muamalah mengatur
Hubungan manusia dengan makhluk dimulai dari persoalan individu yang kemudian meluas menjadi persoalan masyarakat hingga negara. Di lain sisi,
Hubungan manusia diatur dari segi akhlak atau adab pergaulan hingga hal yang paling sederhana sekalipun. Pengaturannya juga meliputi
manusia pada usia muda, orang tua hingga masa lanjut usia.
Perwujudan
= Ibadah
=
Hubungan manusia dengan Allah diwujudkan dengan ibadah. Perwujudan ini merupakan salah satu peran
manusia selain sebagai khalifah. Pada ibadah, perwujuduan
Hubungan yaitu Allah sebagai yang disembah, sedangkan
manusia sebagai penyembah. Posisi penyembah dan yang disembah ini dinyatakan
dalam Surah Az-Zariyat ayat 56.
Ibadah
dalam ajaran
Islam diartikan sebagai perilaku taat kepada segala perintah Allah. Ketaatan ini dilaksanakan
dalam aspek keyakinan, sikap, ucapan, maupun tindakan. Ibadah dilaksanakan untuk dua tujuan
Hubungan, yaitu
Hubungan dengan Allah sebagai pencipta
manusia, dan
Hubungan dengan sesama
manusia.
Hubungan dengan Allah melalui ibadah dinamakan ibadah khusus. Sementara ibadah berkaitan dengan sesama
manusia termasuk kajian muamalah.
Salat merupakan salah satu cara
manusia dalam membentuk
Hubungan baik dengan Allah.
Hubungan manusia dalam salat sebagai hamba Allah. Melalui salat, tujuan
Hubungan yang diharapkan tercapai ialah pencegahan
manusia dari perbuatan keji dan mungkar yang berasal dari potensi kejahatan
dalam diri
manusia.
=
Hubungan antara Allah dengan
manusia telah memberikan kesehatan dan kesejahteraan jiwa bagi
manusia. Jiwa
manusia memiliki fitrah berbuat kebaikan dan kesantunan, serta memiliki potensi kecerdasan spriritual. Kepemilikan ini pada jiwa
manusia merupakan pemberian dari Allah. Kecerdasan spriritual inilah yang kemudian mengelola potensi kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan otak kiri dan kecerdasan otak kanan. Pengelolaan kecerdasan otak kiri menghasilkan potensi kognitif, sedangkan kecerdasan otak kanan menghasilkan potensi afektif. Otak kiri menghasilkan pemikiran rasional yang disertai dengan pemahaman serta memberikan segala hal yang diperlukan untuk mengelola secara baik atas kecerdasan intlektual. Lalu otak kanan menghasilkan perasaan, kekuatan nurani, dan motivasi kemanusiaan yang dapat dikelola secara bijak dan selaras berkaitan dengan kecerdasan emosional.
= Kehinaan dan kesengsaraan
=
Penjagaan
Hubungan vertikal antara Allah dan
manusia melalui ibadah, serta
Hubungan horizontal antara sesama
manusia dengan kasih sayang, akan menghindarkan
manusia dari kehinaan dan kesengsaraan. Hal ini dinyatakan
dalam Surah Ali Imran ayat 112.
Lihat pula
Hubungan baik dengan Allah
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=
Bakhtiar, Nurhasanah (2018). Pendidikan Agama
Islam di Perguruan Tinggi Umum (PDF). Sleman: Aswaja Pressindo. ISBN 978-602-18663-1-3.
Imawan, Dzulkifli Hadi (2020). Pendidikan Agama
Islam. Yogyakarta: Universitas
Islam Indonesia. ISBN 978-602-450-440-3.
Junus, Ismet (2013).
manusia Menurut Hidayah Al-Quran (PDF). Medan: Medan Area University Press dan Pusat
Islam Universitas Medan Area. ISBN 978-602-17953-2-3.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2016). Penciptaan
manusia dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains (PDF). Jakarta Timur: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. ISBN 978-602-976-532-8.
Masdudi (2014). Landasan Pendidikan
Islam Kajian Konsep Pembelajaran (PDF). Cirebon: CV Elsi Pro. ISBN 978-602-1091-10-4.
Muljawan, D., dkk. (2020). Buku Pengayaan Pembelajaran Ekonomi Syariah untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X (PDF). Jakarta: Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bank Indonesia. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Ridhahani, ed. (2021). Dimensi-dimensi Pendidikan Agama
Islam (PDF). Pati: Maghza Pustaka. ISBN 978-623-6106-24-2.
Rohidin (2020). Pendidikan Agama
Islam: Sebuah Pengantar (PDF). Yogyakarta: FH UII Press. ISBN 978-602-53159-2-3.
Sudrajat, A., dkk. (2016). Marzuki, ed. Dinul
Islam: Pendidikan Agama
Islam di Perguruan Tinggi Umum (PDF). Yogyakarta: UNY Press. ISBN 978-602-7981-95-9. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Umar, M., dan Ismail, F. (2020). Buku Ajar Pendidikan Agama
Islam: Konsep Dasar bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum. Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada. doi:10.17605/OSF.IO/GTZ94. ISBN 978-623-6504-06-2. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Yani, Ahmad (2014). Tim Gema Insani, ed. 170 Materi Dakwah Pilihan. Jakarta: Al-Qalam. ISBN 978-602-250-209-8.