Drs. H. Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro (lahir 8 Mei 1958), lebih dikenal dengan mononim
Indro, adalah seorang pemeran, pelawak, penyanyi, dan produser film Indonesia.
Indro merupakan satu-satunya anggota grup lawak Warkop yang masih hidup hingga saat ini.
Kehidupan awal
Indro merupakan anak dari Irjen Pol. Mochammad Oemargatab dan Soeselia Kartanegara. Ayahnya merupakan seorang jenderal polisi sementara ibunya seorang pengusaha katering. Saat masih kecil
Indro sempat ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi perwira tetapi kemudian mengurungkan niatnya setelah kedua orang tuanya tidak setuju. Ayah
Indro meninggal pada tahun 1968. Setelah kematian ayahnya,
Indro membantu ibunya yang mengelola usaha katering dengan menjadi tukang berbelanja ke pasar.
Karier
= Awal karier dan kesuksesan bersama Warkop
=
Perkenalan
Indro dengan grup Warkop dimulai pada 1976 ketika ia masih SMA dan untuk menambah pundi pemasukan uang, ia memberanikan diri melamar menjadi penyiar radio di Prambors. Saat itu, rekan-rekan Warkop lainnya seperti Dono, Kasino, Nanu Moeljono dan Rudy Badil hendak membuat sebuah program siaran bertajuk obrolan santai yang berbau jenaka.
Indro yang saat itu berusia paling muda diajak bergabung. Sejak acara obrolan itu mengudara,
Indro bersama keempat rekannya akhirnya mulai berkomitmen menjadi komedian dengan nama Warkop Prambors. Debut
Indro sebagai pelawak di Warkop Prambors dimulai dengan mengisi sebuah acara perpisahan di SMA Negeri IX Jakarta, ketika ia diminta oleh Rudy Badil untuk menggantikan posisinya yang kerap mengalami demam panggung.
Indro sendiri menjadi satu-satunya personil Warkop yang bukan merupakan mahasiswa Universitas Indonesia, karena ia berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila.
Bersama Dono, Kasino dan Nanu,
Indro kemudian melebarkan sayap Warkop Prambors dengan membintangi film perdana mereka dengan judul Mana Tahaaan... yang dirilis pada 1979. Nanu mengundurkan diri dari Warkop, tidak lama setelah film itu dirilis. Sejak saat itu sampai dengan tahun 1994, Warkop Prambors, yang kini berganti nama menjadi Warkop DKI, sudah membintangi sebanyak 34 film komedi dan 1 film dokudrama.
= Indro sebagai "Indro" dalam film Warkop
=
Dalam film Mana Tahaaan...,
Indro memerankan karakter Paijo yang digambarkan sebagai orang Jawa yang berasal dari Purbalingga. Karakter ini sendiri sudah diperankan
Indro sejak ia masih menjadi penyiar di radio Prambors. Dalam film Gengsi Dong, diketahui bahwa Paijo adalah anak dari seorang pengusaha kaya yang bergerak di bidang perminyakan. Kemudian, dalam GeEr - Gede Rasa, diceritakan bahwa Paijo sudah lulus kuliah dan menjadi dokter di sebuah rumah sakit.
Saat produksi film Warkop diambil alih oleh Parkit Film,
Indro tidak lagi memerankan karakter Paijo dan diganti menjadi "
Indro". Dalam sebuah wawancara,
Indro menyebut bahwa karakternya di film-film Warkop, baik yang diproduksi oleh Parkit Film maupun Soraya Intercine Films lebih mengarah ke sosok yang jahil, sok tahu, dan tidak bertanggung jawab. Hal ini diperkuat dengan kalimat khas yang sering
Indro ucapkan dalam film-filmnya, yaitu "emang gue pikirin?".
Indro juga memerankan beberapa karakter dengan logat daerah yang berbeda. Dalam Sama Juga Bohong dan Depan Bisa Belakang Bisa,
Indro menjadi seorang bersuku Betawi yang tinggal di Cikampek, Karawang. Sedangkan dalam Saya Suka Kamu Punya,
Indro menjadi seorang bersuku Batak yang berasal dari Tarutung, Tapanuli Utara.
= Karier pasca-Warkop
=
Selepas film Pencet Sana Pencet Sini yang dirilis pada 1994,
Indro bersama Dono dan Kasino sepakat untuk tidak lagi bermain film bersama, karena di saat yang bersamaan, bisnis perfilman Indonesia juga sedang lesu akibat banyaknya film bertemakan dewasa dan diserbu oleh film-film impor dari Hollywood, Bollywood, dan Hong Kong. Produksi Warkop pun dilanjutkan di televisi melalui serial Warkop DKI yang masih tetap diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Setelah Kasino meninggal di tahun 1997 dan disusul Dono pada tahun 2001,
Indro tetap melanjutkan nama besar Warkop, meskipun hanya sendirian.
Setelah lama vakum,
Indro kembali ke layar lebar pada tahun 2011 melalui film Semesta Mendukung. Dalam film ini, ia memerankan karakter Cak Kumis yang berasal dari Jawa Timur.
Indro menjadi produser eksekutif untuk film seri Warkop DKI Reborn dari yang pertama sampai yang keempat. Karakter "
Indro" sendiri diperankan oleh Tora Sudiro (film 1-2) dan Randy Danistha (film 3-4).
Kehidupan pribadi
Indro menikah dengan Nita Octobijanthy pada tahun 1981. Pasangan ini dikaruniai tiga anak, yaitu Handhika Indrajanthy Putrie, Satya Paramita Hada Dwininta, dan Harleyano Triandro Kusumonegoro. Satya pernah menjadi anggota tim Paskibraka Nasional tahun 2001, mewakili Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pada tanggal 9 Oktober 2018, Nita meninggal dunia akibat kanker paru-paru. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Peran akting
Dari tahun 1979 sampai dengan 1994,
Indro sudah membintangi 34 judul film bertema komedi dan satu film dokudrama bersama grup lawak Warkop, yang dapat dilihat di artikel Daftar film Warkop.
= Film
=
TBA : To be announced
= Film pendek
=
= Serial televisi
=
TBA : To be announced
= Serial web
=
= Acara televisi
=
= Film televisi
=
Aladin dan Jin Botol (2010)
Lapor Pak! the Movie: Hilangnya Mahkota Atlantis (2021) sebagai Kombes
Indro
= Video klip
=
"Andaikan Kau Datang" — Andmesh Kamaleng (2022)
Peran non-akting
= Film
=
= Serial web
=
Diskografi
= Singel
=
"Bale Bale"
"Jumbo Mambo" (1997)
"Obrolan Warung Kopi (2019) — bersama Vino G. Bastian, Tora Sudiro, dan Abimana Aryasatya
"Bis Sekolah" (2023) — bersama Enzy Storia, Tora Sudiro, Onadio Leonardo, Hesti Purwadinata, dan Ciara Nadine Brosnan
Catatan
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar
Profil
Indro Warkop di VIVA.co.id
(Indonesia) Profil di KapanLagi.com
Indro Warkop di IMDb (dalam bahasa Inggris)
Indro di Twitter
Indro Warkop di Instagram
Indro Warkop di TikTok