Koridor 1 Transjakarta adalah
Koridor Transjakarta yang beroperasi dengan jurusan Blok M hingga Kota. Pada peta perjalanan,
Koridor ini diberi warna merah.
Koridor ini melintasi Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Trunojoyo, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Kali Besar Timur, dan berakhir di Jalan Lada.
Koridor ini terintegrasi dengan layanan kereta api antarkota, KAI Commuter beserta LRT Jabodebek di halte Dukuh Atas
1, Tosari, dan Stasiun Kota serta seluruh stasiun MRT Jakarta mulai dari halte Blok M hingga Bundaran HI. Mulai
1 Juni 2014,
Koridor 1 beroperasi 24 jam, dengan bus yang berhenti di seluruh halte.
Sejarah
= Latar belakang
=
Ide pembuatan sistem Bus Rapid Transit di Jakarta pertama kali dilontarkan oleh Gubernur Sutiyoso pada tahun 2001, yang didukung oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI-CTS), Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), dan pihak-pihak lainnya.
Rute yang dilewati
Koridor 1 adalah rute dari Terminal Blok M ke Stasiun Jakarta Kota yang melewati Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan M.H. Thamrin sebagai jalan utama di kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan Indonesia, yakni Segitiga Emas Jakarta. Pemilihan rute Blok M–Kota untuk
Koridor 1 adalah sebagai bentuk untuk mengakali kemacetan lalu lintas ketika Jakarta belum bisa membangun sistem kereta bawah tanah (subway), yang sebenarnya sudah direncanakan oleh B. J. Habibie pada tahun 1985, dan sempat ingin dirintis lagi oleh Sutiyoso pada 1998.
=
Pembangunan
Koridor 1 dimulai pada sekitar pertengahan tahun 2003, ditandai dengan mulai dipasangnya rambu "KHUSUS BUSWAY" pada jembatan penyeberangan orang dan marka jalan berwarna merah sebagai penanda jalur khusus bus
Transjakarta. Pembangunan halte dan jalur bus baru mulai dilakukan pada sekitar akhir tahun 2003, menjelang tahun 2004, bersamaan dengan sosialisasi sistem
Transjakarta. Pembangunan halte dan jalur bus untuk
Koridor 1 banyak dikeluhkan oleh masyarakat, karena pembangunannya mengganggu arus lalu lintas yang padat di Jalan Sudirman dan Thamrin pada saat jam sibuk.
= Awal pengoperasian
=
Pada tanggal 15 Januari 2004, ketika Jakarta sempat diguyur hujan,
Koridor 1 Transjakarta diresmikan oleh Gubernur Sutiyoso. Dalam pidatonya di Balai Kota:
Dengan tersedianya
Transjakarta Busway sebagai angkutan umum yang cepat, aman dan nyaman, tepat waktu, dan juga terjangkau harganya, diharapkan ini merupakan salah satu alternatif pilihan bagi semua pihak, yang menggunakan mobil pribadi khususnya.
Peresmian
Koridor 1 mendapat banyak antusias dari masyarakat Jakarta, yang dibuktikan dengan penuhnya Halte Stasiun Kota dan Gelora Bung Karno dan bus oleh penumpang
Transjakarta. Walaupun mendapat antusiasme yang tinggi, namun pengoperasian
Koridor 1 sempat dikritik oleh pengamat transportasi Darmaningtyas pada 6 hari sebelumnya.
Bahwa tidak ada konsep yang integral soal Busway di Jakarta. Jadi konsep Busway-nya itu dilontarkan, tetapi tidak disertai dengan konsep yang integral, termasuk penyediaan feeder service-nya, termasuk (penyediaan fasilitas) pejalan kaki, dan termasuk jalur khusus kendaraan tidak bermotor (misalnya sepeda).
= Perkembangan selanjutnya
=
Pada bulan Oktober 2006, untuk pertama kalinya Halte Dukuh Atas direvitalisasi sehubungan dengan pembangunan
Koridor 4 (saat itu,
Koridor 6 direncanakan masih berterminus di Halte Halimun), menjadikan halte tersebut sebagai transit ke
Koridor 4 melalui Halte Dukuh Atas 2 per 27 Januari 2007.
Pada tahun 2009, untuk pertama kalinya Halte Monumen Nasional yang memiliki bentuk bangunan yang kecil direvitalisasi agar dapat menampung penumpang
Koridor 1 dan 2.
Pada tanggal 23 Januari 2012, 102 bus gandeng yang memiliki daya angkut penumpang yang lebih tinggi mulai dioperasikan untuk mengakomodasi kepadatan penumpang.
Akibat pembangunan MRT Jakarta fase
1, pada tahun 2014, sejumlah halte di
Koridor 1 harus direlokasi atau ditutup. Salah satu halte yang direlokasi adalah Halte Masjid Agung, Bundaran Senayan, Polda Metro Jaya, dan Karet, yang digeser ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi aslinya. Sementara halte yang ditutup adalah Halte Setiabudi dan Bundaran HI Halte Bundaran HI dibangun kembali setelah pembangunan MRT selesai pada tanggal 24 Maret 2019, sayangnya tidak ada pembangunan ulang Halte Setiabudi sekalipun halte tersebut sebenarnya bisa terintegrasi dengan Stasiun MRT Setiabudi Astra.
Pada tanggal
1 Juni 2014,
Koridor 1 mulai beroperasi 24 jam bersama dengan
Koridor 3 dan 9. Pada awalnya, bus malam (AMARI) hanya berhenti di halte tertentu saja, namun kini semua halte dilayani oleh bus AMARI.
Pada akhir tahun 2018, jembatan penyeberangan orang yang digunakan sebagai akses Halte Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno, dan Polda Metro Jaya direvitalisasi dan selesai pada bulan Maret 2019. Revitalisasi dari ketiga JPO tersebut diikuti oleh JPO Karet Sudirman sebagai akses Halte Karet pada bulan April 2021, dan diresmikan pada bulan Maret 2022.
Pada tanggal 24 Maret 2019, seiring dengan diresmikannya MRT Jakarta, halte Bundaran HI yang dibangun kembali menjadi halte pertama yang terhubung langsung dengan Stasiun MRT, walaupun akses penghubungnya dianggap tidak ramah bagi penyandang disabilitas.
Sebagai dampak dari pembangunan MRT Jakarta fase 2A, pengoperasian Halte Bank Indonesia, Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar dipindahkan sementara ke bangunan temporer. Pengoperasian bangunan temporer halte Bank Indonesia dimulai sejak tanggal 19 Desember 2020, Mangga Besar sejak tanggal 25 Februari 2023, Sawah Besar sejak tanggal 28 Februari 2023, dan Harmoni sejak tanggal 4 Maret 2023.
Pada tanggal 15 April 2022, empat halte di
Koridor 1, yakni Halte Gelora Bung Karno, Tosari ICBC, Bundaran HI, dan Sarinah, ditutup sementara untuk revitalisasi bersama dengan enam halte
Transjakarta lainnya di
Koridor 2, 5, 9, dan 11. Untuk mengakomodasi penumpang yang terdampak,
Transjakarta sempat mengoperasikan rute shuttle bus 1ST (Monumen Nasional–Semanggi) sejak tanggal 15 April hingga 11 September 2022. Revitalisasi halte-halte tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, integrasi dengan moda transportasi lainnya (seperti MRT dan KRL Commuter Line), dan untuk menciptakan ikon baru bagi kota Jakarta. Halte yang direvitalisasi yang pertama kali selesai di
Koridor 1 adalah Halte Gelora Bung Karno, yang mulai dibuka kembali pada tanggal 17 Agustus 2022, diikuti oleh Halte Bundaran HI pada tanggal 6 Oktober 2022, Tosari pada tanggal 26 Desember 2022, serta Dukuh Atas
1 dan M.H. Thamrin pada tanggal 4 Maret 2023.
Pada tanggal 22 Juli 2022,
Koridor 1 mulai melayani Halte Kali Besar Barat dan Museum Fatahillah dari
Koridor 12 karena adanya peralihan permanen rute
Koridor 1 yang harus mengelilingi petak Taman Museum Fatahillah, yakni melewati Jalan Pintu Besar Utara, Kali Besar Barat, Kunir, dan Lada Dalam. Peralihan permanen rute ini disebabkan oleh relokasi Halte Kota dari sisi barat Stasiun Jakarta Kota ke sisi utara stasiun.
Pada tanggal 31 Mei 2023, Halte Bundaran Senayan dan Karet Sudirman ditutup sementara untuk revitalisasi, mengikuti lima halte
Koridor 1 yang sudah direvitalisasi sebelumnya pada tahun 2022.
Daftar Halte
Semua halte dilayani bus selama 24 jam sehari.
Halte bertanda ← hanya melayani arah Blok M. Halte bertanda → hanya melayani arah Kota.
Armada
Tipe bus yang digunakan di
Koridor 1 adalah sebagai berikut:
Swakelola
Transjakarta
Mercedes-Benz OC 500 RF 2542, putih-biru tua dan liveri tematik
Mercedes-Benz OH 1526, putih-biru muda dan liveri Perum PPD
Mercedes-Benz OH 1626, putih-biru tua dan liveri Perum PPD
Scania K320IA, putih-biru muda
Perum DAMRI: Zhongtong Bus LCK6180GC, putih-biru tua
Mayasari Bakti
Mercedes-Benz OH 1626 NG A/T, putih-biru tua dan liveri Mayasari Bakti
Scania K310IB 6×2, putih-biru tua
Bianglala Metropolitan
Hino RK8 R260, biru (bus malam (22:00 - 05:00))
Depo
Berikut ini adalah daftar depo bus yang mengalokasi bus
Koridor 1.
PT Transportasi Jakarta:
Cawang
Kayu Putih (bus gandeng)
Perum DAMRI: Klender (bus gandeng)
Mayasari Bakti: Cijantung
Bianglala Metropolitan: Ciputat (bus malam)
Insiden
Pada tanggal 8 Oktober 2020, 4 halte di
Koridor 1, yakni Halte Sarinah, Bundaran HI, Tosari ICBC, dan Karet Sudirman dibakar pada saat berlangsungnya unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja.
Transjakarta memprediksi kerugian yang disebabkan oleh pembakaran dan pengrusakan 18 halte
Transjakarta selama unjuk rasa mencapai Rp45 miliyar. Halte di
Koridor 1 lainnya yang dirusak adalah Halte Harmoni, Bank Indonesia, Dukuh Atas
1, dan Benhil.
Galeri
Catatan
Lihat juga
Transjakarta
Daftar
Koridor Transjakarta
Referensi
Pranala luar
Transjakarta.co.id/peta-rute/