KRI Malahayati (362) merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. Dinamai menurut
Malahayati, seorang laksamana perempuan pertama di dunia modern yang berasal dari Aceh.
KRI Malahayati (362) merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. Dinamai menurut
Malahayati, seorang laksamana perempuan pertama di dunia modern yang berasal dari Aceh.
KRI Malahayati merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan antikapal permukaan, antikapal selam dan antipesawat udara. Termasuk dalam kelas Fatahillah bersama
KRI Malahayati antara lain
KRI Fatahillah (361), dan
KRI Nala (363).
Data teknis
KRI Malahayati memiliki berat 1.450 ton. Dengan dimensi 83.85 meter x 11.1 meter x 3.3 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan kecepatan jelajah 21 knot dan 1 boost gas turbine dengan22.360 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 30 knot. Diawaki oleh maksimal 82 pelaut.
Persenjataan
KRI Malahayati dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah:
4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 Km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 Kg.
1 meriam Bofors 120/62 berkaliber 120mm (4.7 inchi) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 Km dengan sistem pemandu tembakan Signaal WM28. di haluan
1 meriam Bofors 40 mm. di buritan
2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
12 torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
Mortir anti kapal selam Bofors 375mm laras ganda.
Sensor dan elektronis
KRI Malahayati dilengkapi radar Racal Decca ARPA BridgeMaster250 untuk surface search dan Signaal DA 05 untuk air and surface search. Radar pemandu tembakan Signaal WM 28. Sistem sonarnya menggunakan Signaal PHS 32 (Hull Mounted). Sistem pengecoh menggunakan 2 Knebworth Corvus 8-tubed launchers dan 1 T-Mk 6 torpedo decoy. Electronic Support Measures (ESM) dari tipe DR-3000 (Dalam proses pemasangan) menggantikan Susie yang telah uzur. Pemandu tembakan optronik dari jenis Liod Mk1.
Operasi
Pada tanggal 15-28 Agustus 2002
KRI Malahayati ikut serta dalam latihan Dalla-2002 di Laut Jawa. Dalam kesempatan ini
KRI Malahayati menembakkan sebuah rudal Exocet.
Komandan
Letkol Laut (P) Moekhlas Sidik (1996 - 1997)
Letkol Laut (P) Ignatius Dadiek Surarto (1997)
Letkol Laut (P) Sri Mohamad Darojatim
Letkol Laut (P) Ade Supandi (2000)
Letkol Laut (P) Dadi Hartanto (sampai September 2006)
Letkol Laut (P) Basri Mustari (mulai September 2006)
Letkol Laut (P) Rahmad Jayadi (2007 - 2009)
Letkol Laut (P) Eko Wahyono (mulai menjabat 23/4/2009)
Letkol Laut (P) Arif Badrudin (2011)
Letkol Laut (P) Mochammad M Irchamni (2013)
Letkol Laut (P) Tunggul (sampai April 2016)
Letkol Laut (P) Rizky Prayudi (April 2016 - September 2017)
Letkol Laut (P) Lewis Nogot Nainggolan (September 2017 - Januari 2020)
Letkol Laut (P) Hendriman Putra., S.H. M.Sc., M.Tr.Hanla, M.M. (Januari 2020 - Januari 2021)
Letkol Laut (P) Nurulloh Zemy Prasetyo, M.Sc. - (sampai September 2022)
Letkol Laut (P) Mochamad Fuad Hasan, S.E., M.M.D.S. (September 2022 - Juli 2023)
Letkol Laut (P) Irwin Kurniady (Juli 2023 - Maret 2024)
Letkol Laut (P) Yudy Arie Bintoro (mulai Maret 2024)
Pranala luar
(Indonesia)http://www.cvl.iis.u-tokyo.ac.jp/~kazmi/
KRI.html Diarsipkan 2007-08-12 di Wayback Machine.
(Inggris)http://www.hazegray.org/worldnav/asiapac/indones.htm