Museum Betawi atau
Museum Betawi Setu Babakan adalah
Museum yang terletak di Jl. RM Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Museum ini menampilkan koleksi terkait kegiatan yang dilakukan oleh Suku
Betawi.
Sejarah
Museum ini dibangun selama tiga sejak tahun 2012 hingga 2015 yang pada awalnya diperuntukkan sebagai unit pengelola kawasan Perkampungan Budaya
Betawi. Pada 30 Juli 2017,
Museum dibuka secara resmi dan dibuka untuk kunjungan umum pada pelaksanaan Lebaran
Betawi ke-11 yang dihadiri oleh Joko Widodo. Pada awal pembukaan, hanya ada satu ruangan yang tersedia dan memamerkan koleksi pinjaman dari beragam
Museum seperti,
Museum Fatahillah, Gedung Mohammad Hoesni Thamrin,
Museum Tekstil,
Museum Wayang dan
Museum Bahari. Kemudian, pada tahun 2018, ruang pamer diperluas menjadi dua lantai, dengan lantai 1 dan lantai 3 bangunan dipergunakan sebagai
Museum, sedangkan lantai 2 bangunan masih digunakan sebagai kantor. Pada akhirnya, seluruh bangunan dari lantai 1 sampai 3 difungsikan sepenuhnya sebagai ruangan pameran untuk
Museum pada tahun 2020. Pada tanggal 11 Januari 2022,
Museum Betawi terdaftar secara resmi dan masuk ke dalam data yang disusun oleh Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Koleksi dan bentuk bangunan
Bangunan tiga lantai ini berada di sebuah lokasi dengan luas 3.2 hektar. Tiga lantai ini terdiri dari beragam koleksi. Lantai ini terdiri atas dua galeri, yaitu galeri ikon budaya
Betawi dan galeri pengantin budaya
Betawi. Galeri ikon pada lantai pertama menampilkan rumah kebaya (rumah adat
Betawi) dengan ornamen gigi balang, serta kembang kelapa warna warni yang menjadi hiasan pada ondel-ondel dan pakaian pengantin
Betawi. Selain pakaian, makanan juga menjadi ikon yaitu kerak telor dan bir pletok. Batik
Betawi didentik dengan warna cerah seperti kebaya kerancang dan baju sadariah yang dipakai oleh laki-laki yang biasanya digunakan bersama dengan peci dan kain cukin. Galeri pengantin
Betawi menyajikan segala perlengkapan penganti seperti pakaian pengantin serta hantaran, peralatan musik serta roti buaya. Lantai dua berisi beragam perabot rumah khas
Betawi, seperti kukusan, alu, pane (bakul nasi kayu), meja kanjengan, dan sepeda ontel. Lalu, lantai tiga menyajikan alat musik khas
Betawi dan potret para seniman
Betawi, seperti Benyamin Sueb dan Mpok Nori.
Lihat pula
Sejarah Jakarta
Setu Babakan
Suku
Betawi
Referensi