Hasil Pencarian:
Artikel: Penelusuran Benang Merah
Baca di Wikipedia
Penelusuran Benang Merah (judul asli dalam bahasa Inggris: A Study in Scarlet) adalah novel fiksi detektif karya Sir Arthur Conan Doyle yang memperkenalkan tokoh detektif konsultan rekaannya, Sherlock Holmes, serta sahabat sekaligus penulis kisah petualangannya, dr. Watson, yang kelak akan menjadi dua tokoh terkenal dalam dunia sastra.
Doyle menulis kisah ini pada tahun 1886 dan diterbitkan setahun kemudian. Judul novel ini diambil dari penjelasan Holmes kepada Watson mengenai pekerjaannya, bahwa penyelidikan kasus pembunuhan dalam cerita ini merupakan "
Penelusuran Benang Merah".
Penelusuran Benang Merah, eh? Bagaimana kalau kita gunakan nama itu untuk penyelidikan kita? Memang ada
Benang Merah pembunuhan dalam kumparan kehidupan yang tanpa warna. Tugas kitalah untuk menelusurinya, menguraikannya, dan meluruskannya."
Pada awalnya, cerita ini dan tokoh utamanya hanya menarik sedikit perhatian publik saat dimuat dalam Beeton's Christmas Annual edisi tahun 1887. Kini, hanya ada sebelas eksemplar yang diketahui masih berhalaman lengkap sehingga nilainya pun cukup tinggi. Novel ini merupakan salah satu dari empat novel yang menampilkan Sherlock Holmes karya Doyle dan dilanjutkan oleh Empat Pemburu Harta yang terbit pada tahun 1890.
Penelusuran Benang Merah juga merupakan novel fiksi detektif pertama yang memanfaatkan kaca pembesar sebagai alat bantu penyelidikan.
Terbitan pertama
Doyle menulis novel ini saat ia masih berusia 27 tahun dalam waktu kurang dari tiga minggu. Sebagai dokter umum di Southsea, Portsmouth, ia sering menulis cerita pendek yang dimuat dalam beberapa majalah kala itu seperti London Society. Cerita ini awalnya bertajuk A Tangled Skein (bahasa Indonesia: Untaian Kusut), tetapi akhirnya diubah menjadi judul yang dikenal sekarang saat diterbitkan oleh Ward Lock & Co. dalam Beeton's Christmas Annual edisi tahun 1887 setelah berkali-kali ditolak. Doyle menerima £25 sebagai kompensasi atas hak cipta cerita ini meski ia sebenarnya telah meminta kompensasi dalam bentuk royalti.
Referensi