Prasasti Hara-
Hara berangka tahun 888 Saka atau 966 M, sayangnya
Prasasti ini tidak lengkap dan hanya ditemukan satu lempeng saja, dikeluarkan oleh Pu Mano tempat dikeluarkannya di daerah
Hara-
Hara.
Isinya tentang keterangan pemberian tanah Sima oleh Pu Mano yang telah diwariskan kepada nenek moyangnya yang terletak di desa
Hara-
Hara di sebelah selatan perumahannya kepada Mpungku di Susuk Pager dan Mpungku di Nairanjana yang bernama Mpu Buddhiwala. Pemberian ini digunakan sebagai tempat mendirikan bangunan suci (kuti). Sebagai sumber pembiayaan pemeliharaan dan biaya upacara di dalam bangunan suci tersebut, ditebuslah sawah yang terletak di senelah selatannya seluas 3 tampah yang telah digadai oleh Mpungku Susuk Pager dan Mpungku di Nairanjana.
Alih Aksara
namo stu sarvvabuddhăya, svasti śakavarṣātīta, 888, śrăvaṇamāsa, tīthī,13 Aṣṭamī kr̥ṣṇapakṣa, ha, va, ra, vāra, sinta, bāyabyastha grahacāra, rohiṇīnakṣatra, prajāpatidevatā, mahendramaṇḍala, harṣaṇayoga, vijayamuhūrta, śaśīparvvaiśa, kolavakaraṇa, siṅharāśi, Irika divāśanira, mpu mano, muṇyākən· lmaḥ sīma, kaputrāṅśanira, kalilīranira saṅke kavvitanira Ikaṁ harahara, kidul i pomahanira, hīṅanya lor· kidul iṁ pagər· kinalihan·, muAṁ mpu mano, hīṅanya kulvan· Aṅalihī pagər·, muAṁ Iṁ paviḍəṅan·, hīṅanya vetan·, Aṅalihi pagər·, muAṁ Iṁ kalampayan·, hīṅanya kidul·, Ikaṁ pagər· lor· saṁke kalimusan·, ya tekā pinuṇyakənira Iṁ mpuṅku susuk pagər·, muAṁ mpuṅku Iṁ nairañjanā, Arthahetoḥ mpu buddhivāla, paknanya gavayənnira kuṭi, dharmma lpas· kapodgālikanani kulasantānānira mpuṅku Iṁ nairañjanā, kunaṁ kramanya, Ikaṁ savaḥ kidul iṁ kuṭi, təmpaḥ, , ya ta sinaṇḍā mpuṅku susuk pagər·, muAṁ mpuṅku Iṁ nairañjanā, Iṁ mā kā ya ta dharmma mpuṅku, Iṁ susuk· pagər·, muAṁ mpuṅku Iṁ nairagjanā, An· paminta Ika lmaḥ tumpal ika savaḥ lor· damlənira kuṭi, ya ta kăraṇanyan· linbas ikaṁ savaḥ saṇḍanira mpu mano, Iṁ mā kā mapak(na) bhuktyana saṁ hyaṁ kuṭi, saṅka ri gə:ṁnyāmbha mpu mano,yat dharmma donanya, Apitovin ana riṁ dharmma parṇnaḥ mpu mano, denira mpuṅku Iṁ
Hormat kepada setiap Buddha, selamat tahun Śaka 888 telah berjalan, bulan Śrāvaṇa, sepersepuluh dari dua minggu yang memudar, Haryaṅ, Vagai, Minggu, (vuku) Sinta, grahacāra di Barat Laut, rumah bulan Rohiṇī, dewa Prajāpati, maṇḍala di Timur, konjungsi Harṣaṇa, muhūrta Wijaya, wali dari simpul astronomi adalah Bulan, setengah-tithi (karaṇa) Kolava, rasi singa. Pada saat itulah Mpu Mano memberikan sumbangan berjasa atas tanah sīma yang merupakan warisannya sebagai anak, warisan dari leluhurnya, ladang yang belum digarap (
Hara-
Hara) di selatan tempat tinggalnya. Batas utaranya adalah selatan pagar (pagar) yang dibagi dengan Mpu Mano. Batas baratnya berbagi pagar dengan Paviḍəṅan. Batas timurnya berbatasan dengan Kalampayan. Batas selatannya adalah pagar utara Kalimusan. Itulah yang dia sumbangkan dengan baik kepada Guru Susuk Pagər dan Guru Nairañjanā, [yang namanya disebutkan di sini saja] untuk keperluan praktis [adalah] Mpu Buddhivāla, untuk melayani biara (kuṭi) yang akan dibuat olehnya (Mpu Mano), sebuah yayasan bebas pajak (dharma ləpas) yang menjadi milik individu (kapodgalikan) dari garis keturunan Guru Nairañjanā. Adapun rinciannya: sawah basah di selatan vihara (kuṭi), [berukuran] 3 təmpah, telah diamankan oleh Master Susuk Pagər dan Master of Nairañjanā untuk 2 kāṭi emas. Itu (lapangan) adalah dasar dari Master Susuk Pagər dan Master Nairañjanā, yang (an) meminta tanah perbatasan, sawah di utara, (untuk digunakan) untuk pendiriannya (Mpu Mano) sebuah biara. Itulah sebabnya sawah basah yang diberikan dengan jaminan oleh Mpu Mano ditebus olehnya dengan 3 kāṭi emas, untuk digunakan sebagai sumber daya oleh Biara Suci (kuṭi), karena kebesaran niat (ambək ) dari Mpu Mano bahwa (yan) Dharma harus diperjuangkan olehnya. Apalagi mengenai landasan (dharma), hubungan Mpu Mano dengan Guru ...
Referensi
1.http://deeaida88.blogspot.com/2010/12/inventarisasi-
Prasasti-majapahit.html
2. https://journals.openedition.org/archipel/1976