Rumah Bubungan Lima adalah
Rumah adat dari provinsi Bengkulu.
Rumah ini memiliki model seperti
Rumah panggung yang ditopang oleh beberapa tiang penopang.
Rumah ini bukanlah
Rumah tinggal seperti pada umumnya. Biasanya
Rumah ini digunakan untuk acara adat masyarakat Bengkulu.
Rumah ini terbagi atas tiga bagian yaitu
Rumah bagian atas,
Rumah bagian tengah, dan
Rumah bagian bawah.
Rumah Bubungan Lima memiliki materi dasar yaitu kayu. Kayu yang dipilih pun bukan kayu sembarangan melainkan kayu yang kuat dan tahan lama. Kayu yang biasanya digunakan untuk membangun
Rumah Bubungan Lima adalah Kayu Medang Kemuning.
Rumah Bubungan Lima dibangun tinggi agar pemilik
Rumah beserta keluarga terhindar dari serangan binatang liar dan dari bencana alam seperti banjir. Karena
Rumah Bubungan Lima ini cukup tinggi, maka orang-orang yang hendak masuk ke dalam
Rumah pun harus menggunakan tangga. Tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam
Rumah umumnya mempunyai jumlah anak tangga yang ganjil sesuai dengan kepercayaan masyarakat Bengkulu.
Rumah Bubungan Lima ini merupakan salah satu Budaya Indonesia yang menjadi objek wisata. Pada zaman dahulu
Rumah Bubungan Lima menjadi tempat tinggal para raja ataupun kaum bangsawan.
Bagian-Bagian Rumah
a. Bagian atas
- Bagian atap yang bermaterial injuk enau, sirap atau seng. Bentuk atapnya ada yang berbentuk limas,
Bubungan haji dan
Bubungan jembatan.
- Pacu atau plafon yang terbuat dari papan atau pelupuh
- Pera adalah balok-balok bagian atas yang menghubungkan tiang-tiang di atas
- Kap adalah kerangka untuk menempel kasau
- Reng adalah tempat untuk menempelnya atap
- Kasau, berfungsi untuk mendasi reng
- Listplang yaitu bagian penyunting.
b. Bagian tengah
- Kusen berfungsi sebagai kerangka jendela dan pintu
- Pintu, ada yang berbentuk biasa dan berbentuk ram
- Jendela, ada yang bentuk biasa dan bentuk ram
- Dinding terbahan dasar papan atau pelupuh
- Tulusi atau lubang angin berguna sebagai ventilasi udara, biasanya terletak di atas pintu dan jendela yang dilengkapi ragam ukiran
- Tiang penjuru
- Piabung yaitu tiang penjuru halaman
- Tiang tengah
- Bendu yaitu balok yang melintang sepanjang dinding.
c. Bagian bawah
- Lantai berdahan dasar papan, bambu atau pelupuh
- Geladak, merupakan rangkaian papan selebar 50 yang dipasang sepanjang dinding luar dan di atas balok.
- Balok besar, yaitu kerangka lantai yang memanjang ke depan.
- Tailan, yaitu balok berukuran sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelnya lantai.
- Blandar adalah penahan talian
- Bedu adalah balok yang berada di atas sebagai tempat meletakan rel
- Pelupuh kamar tidur, posisinya sejajar dengan lantai papan lantai, namun di atas bidai
- Lapik tiang adalah batu fondasi
Rumah
- Tangga depan dan tangga belakang.
Susunan Ruang dan Fungsinya
Rumah Bubungan memiliki susunan ruang atau struktur
Rumah yang didesain dengan fungsi tersendiri. Berikut penjelasannya:
a. Berendo, tempat ini berfungsi untuk menerima tamu yang belum dikenal, dan waktu bertamunya tidak terlalu lama. Bagi anak-anak berendo sering dijadikan tempat bermain.
b. Hall, tempat ini berfungsi untuk menerima tamu yang sudah dikenal dengan baik seperti sanak famili, ruang bercengkerama bersama keluarga pada malam hari, tempat belajar/mengaji anak-anak. Kadang kala ruang hall dijadikan untuk acara selamatan dan musyawarah mufakat bersama keluarga.
c. Bilik gedang berupa tempat tidur yang diperuntukan pemilik
Rumah (suami-istri) dan anak-anaknya yang masih kecil.
d. Bilik gadis berbentuk kamar khusus untuk anak gadis. Biasanya berdampingan dengan bilik gedang untuk mempermudah pengawasan dan keamanan.
e. Ruang tengah merupakan tempat untuk menerima tamu ibu
Rumah tangga atau keluarga dekat anak gadis. Di ruangan ini biasanya tidak ada perabot
Rumah, melainkan terdapat kain tikar yang sewaktu-waktu digunakan untuk tamu. Kadang-kadang juga ruang tengah dijadikan tempat belajar mengaji, atau untuk tempat tidur anak bujang (anak laki-laki dewasa yang belum menikah).
f. Ruang makan, ruang makan ini bersifat opsional dan jarang ditemukan di
Rumah Bubungan berukuran kecil. Sebagai alternatif ruang tengah dijadikan sebagai tempat makan.
g. Garang merupakan tempat tempayan air. Fungsinya untuk mencuci piring dan mencuci kaki sebelum masuk
Rumah/dapur.
h. Dapur, sebagaimana dapur yang lainnya ruangan ini berfungsi utama untuk memasak
i. Berendo belakang atau serambi belakang berfungsi sebagai tempat bersantai kaum perempuan pada siang atau sore hari.
Referensi