Masyarakat informasi (bahasa Inggris: information society) adalah
Masyarakat yang melakukan kegiatan distribusi, penggunaan, dan manipulasi
informasi dalam aktivitas Ekonomi, Politik, dan Budaya secara signifikan. Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan kompetitif secara internasional melalui penggunaan Teknologi
informasi dengan cara kreatif dan produktif. Pengetahuan ekonomi adalah mitra dimana kekayaan diciptakan melalui eksploitasi pemahaman tentang Ekonomi. Orang-orang yang memiliki sarana dalam
Masyarakat tersebut disebut sebagai warga Digital.
Istilah dan konsep
Masyarakat informasi muncul dan berkembang sejak tahun 1970-an. Hingga kini, definisi
Masyarakat informasi ini masih menjadi perdebatan. Istilah
Masyarakat informasi sering dipakai untuk mendiskripsikan sebuah
Masyarakat dan sebuah ekonomi yang menggunakan sarana teknologi
informasi dengan intensitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat tersebut menggunakan teknologi yang sama atau kompatebel untuk berbagai kegiatan pribadi, sosial, pendidikan, bisnis, bahkan untuk mengisi waktu luang. Teknologi tersebut mempunyai kemampuan untuk mengirim, menerima, dan pertukaran data digital dengan cepat antara tempat-tempat terlepas dari jarak.
Di bidang Bisnis, sebagian besar transaksi keuangan seperti yang dilakukan perbankan telah menggunakan teknologi
informasi, seperti layanan bank internet [e-banking], mobile banking, dan lainnya. Manusia modern tak bisa lepas dari teknologi
informasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, yang dilakukan melalui mailing list, email, serta berinteraksi dengan komunitas dunia maya.
Jadi bisa dikatakan bahwa pengolahan
informasi adalah inti dari kegiatan manusia modern dengan menggunakan teknologi baru. Hal ini memiliki implikasi pada segala aspek kehidupan
Masyarakat dan mengubah cara manusia modern dalam melakukan berbagai aktivitas di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, bahkan dalam memanfaatkan waktu luang untuk mengkonsumsi dan memproduksi
Rogers pada 1986 memberikan definisi bahwa
Masyarakat informasi merupakan sebuah bangsa yang meyoritas angkatan kerjanya menjadi pekerja
informasi.
Ciri-ciri
Beberapa ciri-ciri
Masyarakat informasi sebagai berikut:
Adanya level intensitas
informasi yang tinggi (kebutuhan akan
informasi yang tinggi) dalam kehidupan masyarakatnya sehari-hari pada organisasi-organisasi yang ada, dan tempat-tempat kerja.
Penggunaan teknologi
informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh.
Masyarakat yang sadar akan
informasi dan mendapatkan
informasi secara cukup.
Menjadikan
informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
Mengakses
informasi super highway (berkecepatan tinggi).
Distribusi
informasi berubah dari tercetak menjadi elektronik dengan karakteristik
informasi terbaru, journal, prediksi.
Sistem layanan berubah dari manual ke elektronis (e-service).
Sektor ekonomi bergeser dari penghasil.
barang ke pelayanan jasa.
Kompetisi bersifat global & ketat.
informasi menjadi modal penting untuk mewujudkan kesejahteraan
Adanya peradaban saat
informasi sudah menjadi komoditas utama
Interaksi antarmanusia sudah berbasis teknologi
informasi dan komunikasi
Manfaat
Menjadi
Masyarakat informasi,
Masyarakat akan:
Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori.
Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan
Masyarakat informasi lebih demokratis dibandingkan
Masyarakat industri.
Disentralisasi,kekuasaanberbagi,adanyaotonomidaerah.
Bidangpekerjaandarimanufacturekejasa,ciripekerjaanberbasisilmu pengetahuan,otomasi, pemecahan masalah dan innovasi.
KetergantungankepadaICT,komputermerupakantemansejawatdemokrasiyang paling penting sejak ditemukannya kotak suara.
Peradaban manusia terus berkembang seiring perkembangan zaman dan perkembangan Media, serta teknologi. Terkadang seperti radikal karena lompatan teknologi yang demikian pesat. Ada empat tahapan dalam peradaban manusia.
Masyarakat Pre-Agraris:
Masyarakat yang hidup dalam sebuah kelompok kecil yang mata pencahariannya dengan berburu binatang dan Bercocok tanam. Budaya mereka tergantung pada kata-kata untuk mengirimkan ide-ide di antara mereka sendiri dan antar generasi. Tokoh-tokoh
Masyarakat, Dukun dan pendongeng menjadi penyebar
informasi, bahkan karya-karya mereka masih dikenal hingga saat ini dalam cerita rakyat, seperti Odyssy, Homer Illiad, dan sebagainya.
Masyarakat Agraris:
Masyarakat yang mengandalkan sumber alam untuk kehidupan. Umumnya mereka dalam bekerja tidak membutuhkan keterampilan (skill). Secara teknologi, peralatan yang dipakai untuk berkerja umumnya masih manual. Sektor produksi dalam
Masyarakat agraris seperti bidang pertanian, pertambangan, perikanan, dan peternakan
Masyarakat Industri:
Masyarakat industri dimulai di Inggris pada abad ke-18 yang ditandai oleh perubahan sangat cepat dalam teknologi dan pembuatan barang-barang setelah diketemukan Mesin uap yang dampaknya telah mengubah proses dan cara kerja manusia. Dalam
Masyarakat industri, modal menjadi kekuatan utama. Untuk menunjang pekerjaan, dibutuhkan skill khusus, seperti ahli Mesin dan lain-lain. Model produksi di bidang ekonomi seperti Produksi, distribusi barang, konstruksi berat, dan sebagainya.
Masyarakat informasi: Dalam
Masyarakat informasi, sumber daya yang diolah adalah
informasi, yakni berupa transmisi data dan komputer. Sumber daya yang dibutuhkan dalam era ini adalah pengetahuan sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi, yakni kaum Profesional.
Masyarakat informasi membutuhkan teknologi cerdas dengan menerapkan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Model produksi di bidang ekonomi pada era ini seperti, Transportasi, Perdagangan, Asuransi, Realestate, 09Kesehatan, Pendidikan, Riset, Pemerintahan, dan lain sebagainya.
Masyarakat informasi juga sering diaggap sebagai penerus
Masyarakat industri atau disebut
Masyarakat pascaindustri,
Masyarakat pengetahuan,
Masyarakat Telematika,
Masyarakat jaringan. Penanda dari era ini adalah adanya perubahan yang sangat cepat baik di bidang teknologi,
informasi, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
=
Perkembangan teknologi
informasi menyebabkan ketergantungan manusia terhadap teknologi
informasi semakin tinggi. Seiring berkembangnya teknologi, jumlah penggunanya pun juga turut meningkat.
Masyarakat menjadi Konsumen
informasi dan juga memproduksi
informasi. Seluruh
Masyarakat dunia menghabiskan rata-rata sekitar separuh waktu hidupnya untuk berhubungan dengan teknologi
informasi, baik melalui upload video di youtube, menulis dan merespons status di media sosial seperti facebook dan tweeter, menulis dan menjawab email, dan sebagainya. Maka sekarang ini manusia bekerja dan bermain dalam lingkup
Masyarakat informasi.
Teknologi
informasi terus berkembang setiap generasi. Media konvensional dikombinasikan dengan Media baru telah mengubah pola konsumsi media dan kehidupan
Masyarakat. Hampir setiap orang menggunakan telepon seluler dan email untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Media konvensional telah masuk ke Media baru yakni media digital dan jaringan Telekomunikasi yang menawarkan gaya hidup baru, menciptakan pekerjaan baru, dan isu-isu sosial yang baru
=
Sosiolog dari University of Toronto, Wellman, berpendapat bahwa
Masyarakat pada skala apapun yang terbaik dilihat sebagai jaringan dibanding kelompok yang dibatasi dalam struktur herarki. Hal itulah yang menyebabkan pengguna jejaring sosial berkembang pesat karena tidak ada batasan hierarki dalam berkomunikasi.
Masyarakat jejaring sosial (social network society) tumbuh karena kebutuhan untuk mengekspresikan ide-ide dan pemikiran manusia berkaitan dengan situasi Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang disebabkan oleh penyebaran jaringan, dan teknologi Digital. Jaringan sosial muncul akibat pengaruh modernisasi, Kapitalisme industri, dan kebutuhan manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya secara cepat tanpa batasan ruang dan waktu.
Media Baru
Perkembangan Teknologi
informasi dengan munculnya Internet mempunyai dampak signifikan pada perubahan cara berkomunikasi dalam
Masyarakat. Munculnya beragam gadget dengan berbagai vitur telah mengubah gaya hidup manusia dalam bersosialisasi dengan memanfaatkan perangkat teknologi
informasi yang ada. Seiring dengan itu, media
informasi juga berkembang pesat dengan hadirnya media baru, seperti media sosial, televisi digital, cyberspace, dan sebagainya. Saat ini telah terjadi transformasi dari
Masyarakat industri ke
Masyarakat informasi. Daniel Bell (1973) berpendapat bahwa pengetahuan dan
informasi akan menjadi kunci sukses ekonomi dan pembangunan sosial.
Munculnya media baru menciptakan banyak penulis yang lebih suka menuangkan opininya di
Masyarakat jejaring sosial (network society)..
Fenomena media baru telah mengubah budaya
Masyarakat yang tercermin pada:
Terus bertambahnya pengguna Media sosial sebagai sarana untuk berinteraksi dan juga menjajakan barang dan jasa. Indonesia tercatat menjadi salah satu Negara yang perkembangan pengguna media sosialnya sangat tinggi. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014 menyebutkan pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persen menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Indonesia menempati peringkat ke-empat pengguna facebook terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil dan India Pengguna Internet.
Berbagai situs Web berlomba menyajikan
informasi tercepat.
Pergerakan Politik memanfaatkan Media sosial untuk kampanye karena dianggap cukup efektif untuk menyampaikan visi dan misi para kandidat.
= Media Sosial
=
Media sosial didifinisikan sebagai sebuah kelompok Aplikasi berbasis Internet dengan menggunakan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content. Media sosial bisa dikatakan sebagai alat komunikasi berbasis internet. Ciri-cirinya, bersidat umum, bersifat bebas, bersifat cepat, dan interaktif. Beberapa contoh media sosial yang dipakai oleh
Masyarakat informasi untuk berkomunikasi antara lain, blogger, friendster, linkedln, my space, facebook, twitter, wiser, dan google+, whatsapp, dan instagram.
Perkembangan pengguna media sosial sangat cepat, termasuk di Indonesia, karena melalui Media sosial manusia bisa saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, dan menemukan teman baru atau teman lama yang sudah lama tidak berjumpa. Bahkan, melalui media sosial, banyak juga yang menemukan pasangan hidup. Keinginan manusia untuk mengaktualisasikan diri dan kebutuhan untuk menciptakan personal branding membuat media sosial berkembang sangat pesat. Banyak Perusahaan membangun wadah sendiri untuk membangun Komunikasi di antara karyawannya. Sementara itu, manusia secara pribadi menggunakan Jejaring sosial untuk membuat halaman pribadi yang kemudian terhubung dengan pengguna jejaring sosial lainnya untuk berkomunikasi dan berbagi
informasi. Teknologi internet dan Telepon seluler yang terus berkembang memudahkan orang-orang untuk berkomunikasi dengan melakukan update status di media sosial. Terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi menyebabkan Media sosial berkembang sangat pesat dan secara bertahap menggantikan media konvensional dalam memberikan
informasi.
= Media Interaktif
=
Media baru merupakan konsep dan metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital yang memungkinkan kelompok-kelompok
Masyarakat untuk berkumpul secara online dan berbagi, menjual barang, bertukar
informasi. Karakteristik struktural paling penting dari Media baru adalah:
Integrasi teknologi telekomunikasi.
Revolusi komunikasi yakni dengan memunculkan media interaktif. Interaktivitas adalah urutan aksi dan reaksi melalui link download, atau berinteraksi melalui situs web yang dipakai sebagai sarana
Masyarakat untuk berinteraksi.
Teknis karakteristik media baru adalah kode digital
=
Kementerian Komunikasi dan informatika mendirikan Warung
Masyarakat informasi (Wamasif)untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses
informasi di
Masyarakat. Wamasif merupakan salah satu bentuk pengembangan implementasi dari akses Komunikasi dimana
Masyarakat yang berada di suatu wilayah dapat berkomunikasi dan mengakses
informasi secara global, serta melakukan pemasaran dan penjualan melalui internet Warung
Masyarakat informasi.
Optimalisasi Wamasif dilakukan untuk mewujudkan
Masyarakat informasi Indonesia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2015. Selain untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses
informasi, Wamasif bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan
Masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian Indonesia. Sosialisasi Wamasif dilakukan dengan pendekatan Komunitas, misalnya kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dunia Pendidikan, dan Pelayanan publik. Konten dari Wamamsif antara lain meliputi
informasi tentang UMKM,
informasi kesehatan,dan aplikasi Perpustakaan digital.Sejumlah Wamasif telah dilengkapi dengan akses Buku sekolah elektronik.
Efek Media Sosial
Pada era internet,
Masyarakat modern sangat akrab dengan media sosial. Tom Sheffield, seorang ilmuwan kognitif dari Universitas Sheffield, Inggris mengatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Akibatnya, orang-orang menikmati
informasi sosial yang tersedia melalui web, email, dan Media sosial. Ada dua alasan mengapa efek media sosial sangat adiktif .
Seperti halnya slot mesin undian, sebagian besar adalah sampah. Namun mempunyai efek adiktif karena manusia begitu tertarik dan terus ingin memainkannya karena berharap mendapat jackpot Internet bikin kecanduan Diarsipkan 2014-08-15 di Wayback Machine..Membaca email atau aktivitas berselancar di internet juga mengaktifkan respons flight-or-flight. Web juga sering memiliki isi (content) penting yang memerlukan tindakan atau respons cepat, misalnya tugas kantor.
Media sosial sangat adiktif karena tidak adanya batas-batas di dalamnya sehingga setiap manusia bebas menuangkan ide-ide. Mungkin semula orang tersebut hanya ingin melakukan pencarian di Wikipidia, tetapi kemudian membuka situs-situs lainnya.
= Dampak Positif
=
Beberapa dampak positif media sosial sebagai berikut:
Menghimpun Keluarga dan teman. Keluarga, family, dan saudara, yang tersebar di berbagai lokasi dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial.
Sebagai media penyebar
informasi:
informasi yang terbaru dan up to date dengan sangat mudah tersebar melalui situs Jejaring sosial.
Memperluas jalinan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, pengguna bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang-orang yang belum dikenal dari berbagai penjuru dunia. Selain itu, media sosial juga dipakai sebagai sarana berkomunikasi teman-teman lama untuk reuni.
Sebagai media promosi dalam Bisnis. Banyak pengguna menjajakan barang dagangannya melalui Media sosial sehingga memunculkan pengusaha kecil.
Media pertukaran data. Dengan menggunakan jejaring situ-situs web, para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat.
= Dampak Negatif
=
Beberapa dampak media sosial sebagai berikut:
Tindak kejahatan: Banyak orang menggunakan Media sosial sebagai alat untuk melakukan tindak kejahatan. Kejahatan dunia maya (cybercrime), di antaranya carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
Pornografi: Media sosial sering dipakai untuk menyebarkan pornografi dan Kekerasan.
Mengurangi Produktivitas: Sifat adiktif dari efek media sosial membuat orang enggan bekerja, anak-anak malas belajar sehingga kurang produktif.
Mengurangi Privasi: Kebebasan dalam menuangkan ide di media sosial menyebabkan banyak persoalan pribadi di bawa ke ranah dunia maya dan menjadi konsumsi Publik.
Gangguan kesehatan fisik: Dengan menatap layar gawai terlalu lama terlebih dalam jangka waktu panjang, dapat mengganggu kesehatan seperti miopi.
Referensi
Pranala luar
Imbas dari berkembangnya
Masyarakat informasi Diarsipkan 2014-03-11 di Wayback Machine.
perekmebangan capaian
Masyarakat informasi di Indonesia
Selayang pandang
Masyarakat informasi Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine.
Dampak menjamurnya
Masyarakat informasi Diarsipkan 2014-08-15 di Wayback Machine.