Novartis International AG adalah sebuah perusahaan farmasi multinasional yang berkantor pusat di Basel, Swiss.
Novartis merupakan salah satu perusahaan farmasi dengan kapitalisasi pasar dan pendapatan terbesar di dunia.
Novartis memproduksi obat klozapin (Clozaril), diklofenak (Voltaren), karbamazepin (Tegretol), valsartan (Diovan),
imatinib mesilat (Gleevec/Glivec), siklosporin (Neoral/Sandimmune), letrozol (Femara), metilfenidat (Ritalin), terbinafin (Lamisil), deferasiroks (Exjade), dan lain sebagainya.
Pada bulan Maret 1996, Ciba-Geigy bergabung dengan Sandoz. Divisi farmasi dan agrokimia dari kedua perusahaan tersebut kemudian digabung untuk membentuk
Novartis, dan kemudian dipisah menjadi sebuah perusahaan independen. Bisnis Ciba-Geigy dan Sandoz kemudian dijual, atau, seperti Ciba Specialty Chemicals, dipisah menjadi sebuah perusahaan independen. Merek Sandoz pun menghilang selama tiga tahun, namun kembali muncul pada tahun 2003 saat
Novartis mengkonsolidasikan bisnis obat generiknya ke dalam satu anak usaha yang diberi nama Sandoz.
Novartis memisahkan bisnis agrokimia dan tanaman transgeniknya pada tahun 2000 ke sebuah perusahaan independen dengan nama Syngenta melalui kemitraan dengan AstraZeneca yang juga memisahkan bisnis agrokimianya.
Novartis merupakan anggota dari European Federation of Pharmaceutical Industries and Associations (EFPIA), International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations (IFPMA), dan Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA).
Struktur perusahaan
Novartis AG adalah sebuah perusahaan terbuka asal Swiss yang beroperasi melalui
Novartis Group.
Novartis AG memiliki, secara langsung ataupun tidak langsung, semua perusahaan di dunia yang beroperasi sebagai anak usaha dari
Novartis Group.
Bisnis
Novartis dibagi menjadi tiga divisi operasi, yakni Obat Inovatif, Sandoz (generik), dan Alcon (perawatan mata). Pada bulan April 2019,
Novartis memisahkan Alcon menjadi sebuah perusahaan independen. Divisi Obat Inovatif terdiri dari dunia unit bisnis, yakni
Novartis Pharmaceuticals dan
Novartis Oncology.:150
Novartis beroperasi secara langsung melalui anak usahanya, yang masing-masing berada di salah satu divisi, dan
Novartis menjalankan salah satu atau beberapa fungsi berikut, yakni Induk/Pembiayaan, Penjualan, Produksi, dan Riset:251–253
Novartis AG juga memegang 33,3% saham Roche.
Novartis pun memiliki dua perjanjian lisensi signifikan dengan Genentech, anak usaha Roche. Kedua perjanjian tersebut adalah untuk Lucentis dan Xolair.:239
Pada tahun 2014,
Novartis mendirikan sebuah fasilitas di Hyderabad, India, untuk menjadi tempat riset dan pengembangan, pengembangan klinis, penulisan medis, dan administratif. Fasilitas tersebut mendukung operasi perusahaan ini di segmen farmasi (
Novartis), perawatan mata (Alcon), dan obat generik (Sandoz).
Posisi di segmen pasarnya
Novartis merupakan perusahaan farmasi dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di dunia pada tahun 2019.
Alcon: Pada saat
Novartis membeli Alcon, mereka mencatatkan penjualan tahunan sebesar $6,5 milyar dan laba bersih sebesar $2 milyar. Pada bulan April 2019,
Novartis menyelesaikan pemisahan Alcon sebagai sebuah perusahaan independen.
Sandoz: Hingga 2013, Sandoz telah diakui sebagai produsen obat generik terbesar kedua di dunia. Biosimilar Sandoz merupakan yang pertama untuk mendapat persetujuan di Uni Eropa. Pada tahun 2018, Sandoz mencatatkan penjualan bersih sebesar US$9,9 milyar.
Divisi Vaksin dan Diagnostik: Pada tahun 2013,
Novartis mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menjual divisi vaksin dan diagnostik. Penjualan tersebut akhirnya selesai pada akhir tahun 2015, dan divisi tersebut diintegrasikan ke dalam bisnis BioCSL milik CSL, dan berbisnis dengan nama Seqirus. Pada tahun 2018,
Novartis menjual divisi vaksinnya ke GlaxoSmithKline dengan harga US$13,0 milyar.
Konsumen:
Novartis bukan merupakan pemimpin di segmen obat bebas dan obat hewan. Merek obat bebas terkenal dari perusahaan ini antara lain Excedrin dan Theraflu, namun penjualannya melambat akibat masalah di pabrik utamanya di Amerika Serikat.
Pada tahun 2018,
Novartis menempati peringkat kedua dalam Access to Medicine Index,:88 yang "memeringkat perusahaan-perusahaan berdasarkan seberapa siap mereka dalam menyediakan produknya untuk masyarakat miskin dunia."
= Keuangan
=
Untuk tahun fiskal 2019,
Novartis mencatatkan laba sebesar US$11,732 milyar, dengan pendapatan tahunan mencapai US$48,677 milyar, meningkat 5,59% dari tahun fiskal sebelumnya. Saham
Novartis diperdagangkan di atas $88,14 per lembar saham, dan kapitalisasi pasarnya mencapai $205,32 milyar hingga tanggal 28 April 2020.
Sejarah
Novartis dibentuk pada bulan Maret 1996 melalui penggabungan Ciba-Geigy dan Sandoz Laboratories yang sama-sama berasal dari Swiss.
= Ciba-Geigy
=
Ciba-Geigy dibentuk pada tahun 1970 melalui penggabungan J. R. Geigy Ltd (didirikan di Basel pada tahun 1857) dan CIBA (didirikan di Basel pada tahun 1859).
Ciba memulai sejarahnya pada tahun 1859, saat Alexander Clavel (1805–1873) mulai memproduksi fuhsin di pabrik pewarnaan sutranya di Basel. Pada tahun 1873, ia menjual pabrik pewarnaannya ke Bindschedler and Busch. Pada tahun 1884, badan hukum Bindschedler and Busch diubah, sehingga namanya menjadi "Gesellschaft für Chemische Industrie Basel". Akronim dari nama tersebut, CIBA, pun diresmikan menjadi nama perusahaan ini pada tahun 1945.
Geigy didirikan pada tahun 1857, saat Johann Rudolf Geigy-Merian (1830–1917) dan Johann Muller-Pack mengakuisisi sebidang tanah di Basel, di mana mereka membangun sebuah pabrik pengolahan kayu warna dan pabrik ekstraksi bahan pewarna. Dua tahun kemudian, mereka mulai memproduksi fuhsin sintetis. Pada tahun 1901, mereka resmi mendaftarkan bisnis tersebut sebagai sebuah badan hukum dengan nama Geigy, dan kemudian diubah menjadi J. R. Geigy Ltd pada tahun 1914.
CIBA dan Geigy bergabung pada tahun 1970 untuk membentuk Ciba‑Geigy Ltd. .
= Pada pertengahan 1990-an
=
Lembaga kesehatan dan lingkungan negara bagian dan federal mengidentifikasi peningkatan kejadian kanker anak-anak di Toms River, New Jersey, pada periode 1970-1995. Beberapa penyelidikan oleh lembaga lingkungan dan kesehatan negara bagian dan federal menunjukkan bahwa sumber yang kemungkinan dari risiko kanker yang meningkat adalah kontaminasi dari Pabrik Kimia Toms River (saat itu dioperasikan oleh Ciba-Geigy) yang telah beroperasi sejak 1952, dan Reich Farm/Union Carbide. Wilayah tersebut ditunjuk sebagai situs Superfund oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat pada tahun 1983 setelah adanya plume kimia beracun di bawah tanah yang teridentifikasi. Setahun kemudian, pipa pembuangan ditutup setelah sebuah lubang di pinggir jalan Bay Avenue dan Vaughn Avenue mengungkap bahwa pipa tersebut bocor. Pabrik ini berhenti beroperasi pada tahun 1996. Studi lanjutan pada periode 1996-2000 mengindikasikan bahwa meskipun ada lebih banyak kasus kanker dibandingkan yang diharapkan, tingkatnya telah menurun secara signifikan dan perbedaannya tidak signifikan secara statistik dibandingkan dengan tingkat kanker normal di seluruh negara bagian. Sejak tahun 1996, sistem air Toms River telah menjalani pengujian air yang paling ketat di New Jersey dan dianggap aman untuk dikonsumsi. Buku pemenang Pulitzer Prize 2014, Toms River: A Story of Science and Salvation karya Dan Fagin, mengeksplorasi isu tentang polusi industri di situs tersebut secara detil.
= Sandoz
=
Sandoz adalah divisi obat generik dari
Novartis. Sebelum bergabung dengan Ciba-Geigy pada tahun 1996 untuk membentuk
Novartis, Sandoz Pharmaceuticals (Sandoz AG) adalah sebuah perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Basel, Swiss (seperti Ciba-Geigy), dan terkenal karena mengembangkan obat-obatan seperti Sandimmune untuk transplantasi organ, antipsikotik Clozaril, Mellaril Tablets dan Serentil Tablets untuk mengobati gangguan psikiatrik, serta Cafergot Tablets dan Torecan Suppositories untuk mengobati migrain.
Perusahaan kimia Kern und Sandoz ("Firma Kimia Kern dan Sandoz") didirikan pada tahun 1886 oleh Alfred Kern (1850-1893) dan Edouard Sandoz (1853-1928). Warna pewarna pertama yang diproduksi oleh mereka adalah alizarinblue dan auramine. Setelah kematian Kern, kemitraan tersebut menjadi perusahaan Chemische Fabrik vormals Sandoz pada tahun 1895. Perusahaan mulai memproduksi obat penurun panas antipyrin pada tahun yang sama. Pada tahun 1899, perusahaan mulai memproduksi pengganti gula saccharin. Penelitian farmasi lebih lanjut dimulai pada tahun 1917 di bawah Arthur Stoll (1887-1971), yang merupakan pendiri departemen farmasi Sandoz pada tahun 1917. Pada tahun 1918, Arthur Stoll mengisolasi ergotamine dari ergot. Zat tersebut akhirnya digunakan untuk mengobati migrain dan sakit kepala dan diperkenalkan dengan nama dagang Gynergen pada tahun 1921.
Antara Perang Dunia, Gynergen (1921) dan Calcium-Sandoz (1929) dipasarkan. Sandoz juga memproduksi produk kimia untuk tekstil, kertas, dan kulit, mulai pada tahun 1929. Pada tahun 1939, perusahaan mulai memproduksi produk kimia pertanian.
Efek psikedelik asam lisergat dietilamid (LSD) ditemukan di laboratorium Sandoz pada tahun 1943 oleh Arthur Stoll dan Albert Hofmann. Sandoz memulai uji klinis dan memasarkan zat itu dari tahun 1947 hingga pertengahan tahun 1960-an dengan nama Delysid sebagai obat psikiatri yang dianggap berguna untuk mengobati berbagai gangguan mental, mulai dari alkoholisme hingga devian seksual. Sandoz menyarankan di materi pemasarannya agar psikiater menggunakan LSD sendiri, untuk mendapatkan pemahaman subjektif yang lebih baik tentang pengalaman skizofrenik, dan banyak yang melakukan hal tersebut termasuk peneliti ilmiah lainnya. Produk Sandoz menerima publisitas massal pada tahun 1954, dalam sebuah fitur majalah Time. Penelitian tentang LSD mencapai puncaknya pada tahun 1950-an dan awal 1960-an. CIA membeli jumlah LSD dari Sandoz untuk digunakan dalam program eksperimen manusia ilegalnya yang dikenal sebagai MKUltra. Sandoz menarik obat tersebut dari pasar pada tahun 1965. Obat tersebut menjadi fenomena budaya pada tahun 1960-an setelah psikolog Timothy Leary di Universitas Harvard mulai mempromosikan penggunaannya untuk pengalaman rekreasi dan spiritual di kalangan masyarakat umum.
Sandoz membuka kantor asing pertamanya pada tahun 1964. Pada tahun 1967, Sandoz bergabung dengan Wander AG (terkenal dengan Ovomaltine dan Isostar). Sandoz memperoleh perusahaan Delmark, Wasabröd (sebuah produsen roti kering Swedia), dan Gerber Products Company (sebuah perusahaan makanan bayi). Pada tanggal 1 November 1986, terjadi kebakaran di ruang penimbunan pabrik produksi, yang menyebabkan tumpahan bahan kimia Sandoz dan jumlah pestisida yang besar terlepas ke sungai Rhein. Paparan ini membunuh banyak ikan dan makhluk air lainnya. Pada tahun 1995, Sandoz memisahkan bisnis kimia spesialnya untuk membentuk Clariant. Pada tahun 1997, Clariant bergabung dengan bisnis kimia spesial yang dipisahkan dari Hoechst AG di Jerman.
= Merger
=
Divisi-dvisi dari Ciba-Geigy dan Sandoz bergabung untuk membentuk
Novartis. Beberapa bisnis Ciba-Geigy dan Sandoz dipisahkan sebagai perusahaan independen, terutama Ciba Specialty Chemicals. Master Builders Technologies milik Sandoz, yang merupakan produsen bahan kimia untuk industri konstruksi, dijual kepada SKW Trostberg A.G., sebuah anak perusahaan dari perusahaan energi Jerman VIAG, sedangkan bisnis herbisida jagung milik Sandoz di Amerika Utara menjadi bagian dari produsen kimia Jerman BASF.
= Post-merger
=
Pada tahun 1998, perusahaan ini memasuki perjanjian lisensi bioteknologi dengan Departemen Biologi Tanaman dan Mikrob dari University of California di Berkeley. Kritikus dari kesepakatan tersebut menyatakan keprihatinan atas prospek kesepakatan yang dapat mengurangi objektivitas akademis atau mengarah pada komersialisasi tanaman yang dimodifikasi secara genetik. Kesepakatan tersebut berakhir pada tahun 2003.
2000–2010
Pada tahun 2000,
Novartis dan AstraZeneca menggabungkan divisi agrobisnis mereka untuk membuat perusahaan baru, yaitu Syngenta.
Pada tahun 2003,
Novartis mengorganisasi semua bisnis generiknya menjadi satu divisi, dan menggabungkan beberapa anak perusahaannya menjadi satu perusahaan, dengan kembali menggunakan nama merek pendahulu Sandoz.
Pada tahun 2005,
Novartis memperluas subsidiarinya, Sandoz, secara signifikan melalui akuisisi senilai US$8,29 miliar terhadap Hexal, salah satu perusahaan obat generik terkemuka di Jerman, dan Eon Labs, perusahaan farmasi generik Amerika Serikat yang berkembang pesat.
Pada tahun 2006,
Novartis mengakuisisi Chiron Corporation yang berbasis di California. Chiron telah dibagi menjadi tiga unit: Chiron Vaccines, Chiron Blood Testing, dan Chiron BioPharmaceuticals. Unit biofarmasi diintegrasikan ke dalam
Novartis Pharmaceuticals, sementara unit vaksin dan tes darah dibuat menjadi divisi baru yaitu
Novartis Vaccines dan Diagnostics. Pada tahun yang sama yaitu 2006, Sandoz menjadi perusahaan pertama yang memiliki biosimilar yang disetujui di Eropa dengan obat hormon pertumbuhan manusia rekombinan.
Pada tahun 2007,
Novartis menjual Gerber Products Company ke Nestlé sebagai bagian dari upayanya untuk melepaskan bisnis lama Sandoz dan Ciba-Geigy dan fokus pada kesehatan.
Pada tahun 2009,
Novartis mencapai kesepakatan untuk membeli 85 persen saham perusahaan vaksin China, Zhejiang Tianyuan Bio-Pharmaceutical Co., Ltd., sebagai bagian dari inisiatif strategis untuk membangun perusahaan pemimpin industri vaksin di negara tersebut dan memperluas kehadiran kelompok
Novartis di segmen pasar yang berkembang pesat ini. Akuisisi yang diusulkan ini akan memerlukan persetujuan pemerintah dan regulasi di China.
Pada tahun 2010,
Novartis menawarkan untuk membayar US$39,3 miliar untuk sepenuhnya mengakuisisi Alcon, perusahaan perawatan mata terbesar di dunia, termasuk mayoritas saham yang dimiliki oleh Nestlé.
Novartis telah membeli 25 persen saham Alcon pada tahun 2008.
Novartis menciptakan divisi baru dan menamainya Alcon, di bawahnya terdapat anak perusahaan CIBA VISION dan
Novartis Ophthalmics, yang menjadi divisi terbesar kedua dari
Novartis. Total biaya untuk Alcon mencapai $60 miliar.
2011–sekarang
Pada tahun 2011,
Novartis memperoleh perusahaan laboratorium diagnostik medis, Genoptix, untuk "menjadi landasan yang kuat bagi program perawatan individual kami (
Novartis)".
Pada tahun 2012, Perusahaan memotong sekitar 2000 posisi di Amerika Serikat, terutama dalam penjualan, sebagai tanggapan atas penurunan pendapatan yang diantisipasi dari obat hipertensi Diovan, yang kehilangan perlindungan paten, dan kesadaran bahwa pengganti yang diantisipasi untuk Diovan, Rasilez, gagal dalam uji klinis. Pemotongan personil tahun 2012 mengikuti pemotongan sekitar 2000 posisi di Swiss dan Amerika Serikat pada tahun 2011, sekitar 1400 posisi yang dipotong di Amerika Serikat pada tahun 2010, dan pengurangan "ribuan" dan beberapa penutupan situs pada tahun-tahun sebelumnya. Juga pada tahun 2012,
Novartis menjadi pabrikan obat perawatan kulit generik terbesar, setelah setuju untuk membeli Fougera Pharmaceuticals dengan harga $ 1,525 miliar tunai.
Pada tahun 2013, Mahkamah Agung India mengeluarkan keputusan menolak permohonan paten
Novartis di India untuk bentuk terakhir Gleevec, obat kanker
Novartis; kasus ini menimbulkan kontroversi besar. Pada tahun 2013,
Novartis diseret ke pengadilan lagi oleh pemerintah AS, kali ini karena diduga memberi suap dokter selama satu dekade sehingga pasien mereka diarahkan ke obat-obatan perusahaan.
Pada Januari 2014,
Novartis mengumumkan rencananya untuk mengurangi 500 posisi kerja dari divisi farmasinya. Pada Februari 2014,
Novartis mengumumkan bahwa ia memperoleh CoStim Pharmaceuticals.
Pada Mei 2014,
Novartis membeli hak untuk memasarkan Fovista Ophthotech (aptamer anti-PDGF, yang juga sedang diselidiki untuk digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan anti-VEGF) di luar AS dengan harga hingga $ 1 miliar.
Novartis memperoleh hak eksklusif untuk memasarkan obat mata di luar negara bagian AS sambil mempertahankan hak pemasaran AS. Perusahaan setuju untuk membayar Ophthotech $ 200 juta di muka, dan $ 130 juta dalam pembayaran tonggak yang terkait dengan uji coba Fase III. Ophthotech juga berhak menerima hingga $ 300 juta tergantung pada tonggak persetujuan pemasaran di luar Amerika dan hingga $ 400 juta terkait dengan tonggak penjualan. Pada September 2014, Ophthotech menerima pembayaran tonggak Fase III pertamanya senilai $ 50 juta dari
Novartis. Pada April 2014,
Novartis mengumumkan bahwa ia akan membeli bisnis obat kanker GlaxoSmithKline dengan harga $16 miliar serta menjual bisnis vaksinnya kepada GlaxoSmithKline dengan harga $ 7,1 miliar. Pada Agustus 2014, Genetic Engineering & Biotechnology News melaporkan bahwa
Novartis telah memperoleh saham 15 persen di Gamida Cell senilai $ 35 juta, dengan opsi untuk membeli seluruh perusahaan seharga sekitar $ 165 juta. Pada Oktober 2014,
Novartis mengumumkan niatnya untuk menjual bisnis vaksin influenza (termasuk pipa pengembangan) kepada CSL senilai $ 275 juta, tergantung pada persetujuan regulasi.
Pada Maret 2015, perusahaan mengumumkan BioPharma telah menyelesaikan pembelian dua calon obat kandidat kanker Fase III; inhibitor MEK binimetinib (MEK 162) dan inhibitor BRAF encorafenib (LGX818), senilai $ 85 juta. Selain itu, perusahaan menjual portofolio RNAi-nya ke Arrowhead Research senilai $ 10 juta dan $ 25 juta dalam saham. Pada bulan Juni, perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi Spinifex Pharmaceuticals senilai lebih dari $ 200 juta. Pada Agustus, perusahaan memperoleh hak sisa atas antibodi monoklonal CD20 Ofatumumab dari GlaxoSmithKline dengan harga hingga $ 1 miliar. Pada Oktober perusahaan memperoleh Admune Therapeutics dengan harga yang tidak diungkapkan, serta melepaskan hak lisensi PBF-509, antagonis reseptor A2A adenosin yang sedang dalam uji klinis Fase I untuk kanker paru-paru non-kecil, dari Palobiofarma.
Pada November 2016, perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi Selexys Pharmaceuticals senilai $ 665 juta. Pada bulan Desember, perusahaan mengakuisisi Encore Vision, memperoleh senyawa utama perusahaan, EV06, yang merupakan terapi topikal kelas pertama untuk presbiopia. Pada bulan Desember
Novartis mengakuisisi Ziarco Group Limited, memperkuat kehadirannya di bidang perawatan eksim.
Pada akhir Oktober 2017, Reuters mengumumkan bahwa
Novartis akan mengakuisisi Advanced Accelerator Applications seharga $3,9 miliar, dengan membayar $41 per saham biasa dan $82 per American depositary share yang mewakili premium 47 Persen.
Pada Maret 2018, GlaxoSmithKline mengumumkan bahwa telah mencapai kesepakatan dengan
Novartis untuk mengakuisisi persentase 36,5 persen milik
Novartis dalam usaha patungan Consumer Healthcare mereka seharga $13 miliar (£9,2 miliar). Pada April tahun yang sama, perusahaan menggunakan sebagian dari hasil dari bisnis GlaxoSmithKline yang disebutkan sebelumnya untuk mengakuisisi Avexis seharga $218 per saham atau total $8,7 miliar, memperoleh senyawa utama AVXS-101 yang digunakan untuk mengobati kelemahan otot tulang belakang. Pada Agustus 2018,
Novartis menandatangani kesepakatan dengan Laekna - perusahaan farmasi yang berbasis di Shanghai untuk dua obat kanker pada tahap klinis.
Novartis memberikan hak eksklusif internasional atas obat-obatan tersebut yang merupakan inhibitor kinasa pan-Akt oral, yaitu afuresertib (ASB138) dan uprosertib (UPB795). Pada pertengahan Oktober, perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi Endocyte Inc seharga $2,1 miliar ($24 per saham) dan menggabungkannya dengan anak perusahaannya yang baru dibuat. Endocyte akan meningkatkan penawaran
Novartis dalam bisnis radiopharmaceuticals, dengan kandidat kelas pertama Endocytenya, yaitu 177Lu-PSMA-617 yang ditargetkan melawan kanker prostat metastasis resisten kastrasi. Pada akhir Desember, perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi CellforCure, kontraktor manufaktur berbasis di Prancis dari LFB, meningkatkan kapasitas produksi sel dan terapi gen perusahaan.
Pada 9 April 2019,
Novartis mengumumkan bahwa telah menyelesaikan spin-off Alcon sebagai entitas komersial terpisah. Alcon terdaftar di bursa SIX di Swiss dan bursa NYSE di AS.
Novartis mengumumkan pada akhir 2019 kemitraan lima tahun dengan kecerdasan buatan "alliance" Microsoft. Perusahaan bertujuan untuk menciptakan aplikasi untuk "kemampuan AI Microsoft", yang pada gilirannya akan memperbaiki proses pengembangan obat yang lain. Microsoft mencari untuk "menguji produk AI yang sudah bekerja pada situasi 'kehidupan nyata'". Kesepakatan ini akan mengejar solusi untuk "mengorganisir dan menggunakan" data yang dihasilkan dari percobaan laboratorium, uji klinis, dan pabrik manufaktur
Novartis. Ini juga akan melihat peningkatan dalam manufaktur Sel T Pertahanan Antigen Chimeric (CAR T). Akhirnya, kesepakatan 'juga akan menerapkan AI untuk kimia generatif untuk meningkatkan desain obat.' Pada November 2019, Sandoz mengumumkan akan mengakuisisi bisnis Jepang Aspen Global Inc seharga €300 juta (sekitar $330 juta), meningkatkan kehadiran bisnis di Asia. Pada akhir November 2019, bisnis mengumumkan akan mengakuisisi The Medicines Company seharga US$9,7 miliar ($85 per saham) untuk memperoleh, antara lain, terapi penurun kolesterol; inclisiran.
Pada April 2020, perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi Amblyotech.
Pada September 2020,
Novartis dikenakan denda sebesar €385 juta oleh otoritas persaingan Prancis atas tuduhan praktek abusif untuk mempertahankan penjualan Lucentis daripada obat murah. Juga pada bulan September, BioNTech menyewa fasilitas produksi besar dari
Novartis untuk mengikuti semua permintaan maju untuk vaksin virus corona mereka di Eropa dan menjualnya ke Tiongkok.
Pada bulan Oktober,
Novartis mengumumkan akan mengakuisisi Vedere Bio seharga $ 280 juta untuk meningkatkan penawaran terapi sel dan gen bisnis.
Pada Oktober 2020, sebagai bagian dari usaha patungan untuk mengembangkan obat terapeutik untuk melawan COVID-19,
Novartis membeli 6% dari total saham yang beredar di perusahaan riset Swiss DARPin, Molecular Partners AG, pada harga CHF 23 per saham.
Pada Desember 2020,
Novartis mengumumkan akan mengakuisisi Cadent Therapeutics hingga $770 juta, dengan memperoleh hak penuh atas CAD-9303 (modulator allosterik positif NMDAr), MIJ-821 (modulator allosterik negatif NMDAr), serta modulator allosterik positif saluran SK tahap klinis CAD-1883.
Pada September 2021, perusahaan mengumumkan akan mengakuisisi bisnis terapi gen, Arctos Medical, yang akan memperluas jangkauan optogenetika perusahaan. Pada bulan Desember,
Novartis mengumumkan akan membeli Gyroscope Therapeutics dari perusahaan investasi perawatan kesehatan, Syncona Ltd, hingga $1,5 miliar.
Pada Februari 2022, perusahaan bioteknologi yang berbasis di New York City, Cambrian Biopharma, mengumumkan telah memperoleh lisensi atas program penghambat mTOR dari
Novartis. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Cambrian membentuk sebuah anak perusahaan yang disebut Tornado Therapeutics.
Pada Agustus 2022, perusahaan mengumumkan rencananya untuk memisahkan unit obat generik Sandoz untuk membentuk sebuah bisnis yang dapat diperdagangkan publik sebagai bagian dari restrukturisasi. Dengan unit tersebut menghasilkan US$9,69 miliar pada tahun 2021, pemisahan tersebut akan menciptakan perusahaan obat generik terbesar di Eropa berdasarkan penjualan.
Pada Juni 2023,
Novartis mengumumkan akan mengakuisisi Chinook Therapeutics beserta pipa obatnya hingga $3,5 miliar.
Pada Juli 2023,
Novartis mengakuisisi DTx Pharma, sebuah pengembang teknologi pengiriman terapi berbasis RNA, seharga $500 juta upfront dan $500 juta tambahan tergantung pada pencapaian target tertentu. Juga pada bulan Juni,
Novartis mengumumkan akan menjual Xiidra ke Bausch & Lomb seharga $1,75 miliar dan menerima tambahan $750 juta yang terkait dengan penjualan Xiidra di masa depan serta dua aset pipa obat.
Pada September 2023,
Novartis mengumumkan bahwa pemisahan tersebut telah disetujui oleh para pemegang sahamnya dan akan selesai pada bulan berikutnya, sehingga para pemegang saham
Novartis akan menerima satu saham Sandoz untuk setiap lima saham
Novartis. Sandoz akan terdaftar di Bursa Efek Swiss SIX dengan kapitalisasi pasar di antara $18 miliar hingga $25 miliar.
Pada 4 Oktober 2023,
Novartis menyelesaikan pemisahan Sandoz sebagai perusahaan yang mandiri.
Pada November 2023, Legend Biotech dan
Novartis menandatangani kesepakatan out-license untuk mengembangkan dan memproduksi terapi chimeric antigen receptor (CAR-T) dari Legend yang ditargetkan kepada protein delta-like ligand 3 (DLL3), termasuk kandidat karsinoma neuroendokrin sel besar LB2102 dengan harga $100 juta di muka, dan Legend Biotech berhak menerima hingga $1,01 miliar dalam pembayaran jangka waktu klinis, regulasi, dan komersial serta royalti bertingkat.
Pada Desember 2023,
Novartis menjual 15 obat ophthalmology-nya kepada JB Chemicals seharga ₹1.089 crore.
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Kirkland, Rik; Jimenez, Joseph (June 2015). "
Novartis on digitizing medicine in an aging world". Insights & Publications (Interview). McKinsey & Company. Diakses tanggal 2015-08-16.
Pranala luar
Situs web resmi