Skadron Udara 12 Panther Hitam atau (Skadud
12) adalah sebuah skuadron
Udara dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Udara, yang berbasis di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Saat ini
Skadron ini dilengkapi dengan pesawat tempur jenis Hawk 109/209, seperti halnya Skuadron
Udara 1 yang berbasis di Pontianak.
Skadron Udara 12, pernah menggoperasikan berbagai pesawat tempur diantaranya MiG-19 (1962-1970), MiG-21 Fishbed (1962-1970),
A-4 Skyhawk (1980-2004), dan saat ini mengoperasikan Hawk 100/200 (1996-Sekarang).
Sejarah Pembentukan
Pada tahun 1963 tepatnya tanggal
12 September 1963 untuk pertama kali diresmikan pembentukan
Skadron Udara 12, dengan Komandan
Skadron Mayor
Udara Hashari Hasanuddin yang berkedudukkan di Kemayoran, Jakarta Pusat. Adapun jenis pesawat yang dikelola sebagai kekuatan intinya adalah pesawat jenis MiG-19 dan MiG-21 Fishbed buatan Negara Timur. Berhubungan situasi pada saat itu dan karena usia pakai kedua jenis pesawat tersebut, maka pada akhir Tahun 1960-an atau awal Tahun 1970-an
Skadron Udara 12 dengan kekuatan intinya dibekukan untuk sementara waktu dari tugasnya sebagai salah satu kekuatan tempur TNI AU.
Pada awal dasawarsa 1980-an TNI AU
Skadron ini diaktifkan kembali dan mendapat penambahan kekuatan tempurnya, satu diantaranya jenis Pesawat A-4 Skyhawk buatan Negara Barat (Amerika Serikat) oleh pabrik McDonnell Douglas. yang dibeli secara rahasia dari Angkatan
Udara Israel dan berpangkalan di Lanud Iswahyudi Madiun. A-4 Skyhawk yang dimiliki TNI Angkatan
Udara merupakan pesawat handal Battle Proven karena pernah dipakai dalam perang enam hari antara Israel melawan Negara-Negara Arab. Untuk menggantikan pesawat lama T-33 (T. BIRD) buatan Amerika yang telah habis masa pakainya. Tercatat beberapa kali
Skadron Udara 12 mengalami perubahan Home Base (pangkalan) dan pesawat. Pada tahun 1963
Skadron Udara 12 pernah bertugas di Lanud Kemayoran dengan pesawat MiG-19 dan MiG-21. Karena perubahan haluan politik Indonesia dari Blok Timur ke Blok Barat, utamanya AS, maka semua pesawat buatan Uni Soviet terpaksa di grounded akibat ketiadaan suku cadang sehingga menyebabkan
Skadron Udara 12 dibekukan untuk sementara. Pada tahun 1983
Skadron Udara 12 dipindahkan ke Kota Pekanbaru, Riau melalui “Ops Boyong” untuk mengisi kekosongan pertahanan negara di Wilayah
Udara Sumatra sehingga tanggal 2 Mei 1983 dicatat sebagai hari jadi
Skadron Udara 12.
Komandan
Referensi